ABC

Kelas Menengah China Pamerkan Kekayaan Mereka di Medsos

Di media sosial China sekarang viral beredar gambar-gambar mereka yang berbaring di lantai dikelilingi oleh barang-barang mewah seperti tas, sepatu, uang tunai dan bahkan mobil mewah.

  • Postingan juga diwarnai dengan meme satir dengan pekerja menampilkan alat kerja mereka
  • Fenomena ini menunjukkan meningkatnya kelas menengah China
  • Pakar mengatakan adalah hal yang umum bag netizen China untuk menyampaikan perasaan mereka lewat foto di media sosial

Fenomena yang disebut ‘tunjukkan kekayaan kamu’ baermunculan di media sosial China Weibo selama dua minggu terakhir, dengan postingan lebih dari satu juta.

Semakin banyaknya orang yang disebut sebagai ‘media sosial influencer’ (mereka yang memiliki pengaruh sosial) membantu membuat fenomena ini menjadi viral.

Para influencer ini juga melakukan hal yang sama menampilkan gambar mereka untuk dilihat oleh para pengikut mereka.

Berpakaian mewah, para influencer ini biasanya menampilkan gambar seolah-olah mereka baru jatuh dari sebuah mobil mewah dan barang yang mereka miliki berserakan di jalanan.

Apa dilakukan ini menimbulkan pertanyaan mengapa apa yang sebenarnya dikehendaki dan reaksi yang diterima oleh mereka yang menunjukkan kekayaan ini tidak semuanya positif.

Keamanan dan maksud dari fenomena ini dipertanyakan

A woman falls out of a red sports car with make up and cash scattered around her.
Gambar orang-orang kaya berbaring di jalan dengan tas mewah, sepatu dan bahkan uang tunai di sekeliling mereka menjadi viral di media sosial China.

Weibo: Sean

Minggu lalu, seorang influencer membuat sebuah video dimana dia terlihat jatuh dari mobil di sebuah zebra cross di Taizhou, sebuah kota di provinsi Zhejiang.

Menurut laporan media pemerintah China People’s Daily, video tersebut ditonton lebih dari 50 ribu kali di platform berbagi video China Tiktok.

A Chinese influencer posed as she fell out of a car on the crosswalk with her luxury goods scattered on the floor.
Seorang influencer China tampak seolah-olah jatuh dari mobilnya di zebra cross dengan barang-barang mewah berserakan di jalan.

Weibo

Gambar menunjukkan wanita tersebut yang hanya disebut nama keluarganya Chen, berbaring di zebra cross dengan barang-barang mewah bernilai ribuan dolar berserakan di sekililingnya.

Postingan itu mendapat lebih dari seribu komentar, dengan netizen China mempertanyakan apakah hal yang aman bagi wanita tersebut terbaring di tengah jalan.

Polisi lokal kemudian menjatuhkan denda untuk Chen dan temannya karena parkir sembarangan.

Fenomena ini sebenarnya dimulai dari Rusia bulan Juli lalu ketika seorang DJ memasang fotonya sendiri dimana dia berpura-purat jatuh dari sebuah pesawat jet pribadi yang dimuat di Instagram.

Sejak itu, lebih dari 100 ribu postingan serupa dengan hashtag #fallingstars dan #fallingstars2018 sudah bermunculan di seluruh dunia.

Yang lain malah membuat postingan lucu

A Chinese factory worker lying on the ground with his tools for work in a factory environment.
Seorang pekerja dengan alat-alat kerja yang digunakannya.

Weibo

Yang terjadi juga adalah kemudian para netizen melakukan sejumlah postingan yang lucu dan satir dengan mereka berpose dengan barang-barang dari pekerjaan mereka sehari-hari.

Beberapa postingan menunjukkan mahasiswa dengan buku-buku berserakan di sekeliling mereka, juga pekerja yang menggunakan topi dengan alat-alat kerja mereka.

Media pemerintah China termasuk People’s Daily dan CCTV kemudian juga menampilkan gambar-gambar ini dan memuji para pekerja yang bangga akan profesi mereka.

Penampakkan kekayaan ini juga menunjukkan semakin meningkatnya jumlah kelas menengah di China, yang semakin memiliki kemampuan membeli barang-barang mewah.

Menurut laporan Bain Luxury yang dilakukan Bain dan Company, di tahun 2017, sekitar 32 persen barang-barang pembelian barang-barang mewah di dunia dilakukan oleh warga China.

Haiqing Yu, seorang profesor pakar media digital China di RMIT Melbourne mengatakan fenomena itu adalah cara bagi orang dari berbagai latar belakang untuk menampilkan diri mereka di online.

A Chinese man posed for the challenge with all his spots-related items on the ground, while he was lying face down on the stairs
Seorang netizen dengan peralatan olahraga.

Weibo

“Kelas menengah China adalah yang pertama bereaksi terhadap tantangan itu, dan kemudian menyebar ke mereka yang berada di bawahnya.” kata Dr Yu.

"Ini menunjukkan media digital telah menyebar ke China dan tidak lagi hanya digunakan oleh mereka yang kaya saja."

Dr Yu mengatakan pertumbuhan ekonomi di China telah menyebabkan semakin banyak orang menggunakan teknologi untuk menunjukkan jati diri mereka.

A young cello student posed for the falling stars challenge with her instrument and books on the floor.
Seorang pemusik muda berpose dengan alat musik dan buku-buku di lantai.

Weibo

Namun dalam waktu bersamaan, kata Dr Yu, China juga semakin ketat dalam memantau jaringan media sosial.

Dia mengatakan adalah hal yang umum sekarang dimana netizen menyampaikan apa yang mereka rasakan di China menggunakan gambar, karena tulisan lebih mudah dilacak dan disensor.

“Dulu biasanya lebih langsung, namun sekarang pengguna sosial media berharap kita mengintepretasi makna dari foto mereka.” katanya.

“Mungkin memang susah untuk mengkaji fenomena ini secara politik, namun bisa juga ini berhubungan dengan situasi politik China sekarang, dimana sekarang warga menggunakan bentuk ‘jatuh dengan barang-barang mereka’ untuk menunjukkan perasaan mereka.”

Young Chinese woman fell over with many lipsticks scattering around in a living room.
Seorang wanita China berpose dengan lipstick bertebaran.

Weibo

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini