ABC

Kekerasan Finansial Kian Marak, Kenali Apa Itu dan Cara Menanganinya

Pelecehan dan kekerasan finansial semakin banyak terjadi di tengah pandemi virus corona, apalagi jika Anda tinggal di Australia dan berikut penjelasannya.

Selama lima tahun hidup bersama, Rosie, bukan nama sebenarnya, tidak memiliki kendali atas pengelolaan keuangan keluarganya.

“Saya harus mempertanggungjawabkan uang yang pernah saya belanjakan dan secara teratur dicaci-maki dan diinterogasi,” katanya.

Ini dialaminya sejak ia pindah untuk tinggal bersama pasangannya dan malah pasangannya yang menguasai pendapatan Rosie.

“Beberapa hari setelah saya pindah bersamanya, dia bersikeras agar saya menutup rekening bank saya dan hanya memiliki rekening bersama dengannya,” katanya.

Situasi menjadi semakin parah ketika Rosie hamil anak pertama mereka.

Baru setelah Rosie menghubungi layanan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), dia menyadari apa yang dilakukan pasangannya adalah sebuah pelecehan finansial.

Seperti apa sih pelecehan finansial itu?

“Pelecehan finansial benar-benar terjadi pada kasus kekerasan dalam rumah tangga,” kata Alison Macdonald, CEO Domestic Violence Victoria.

Pelecehan atau juga kekerasan finansial membuat semakin sulit bagi orang yang dianiaya untuk meninggalkan hubungan dengan pasangannya.

Sekitar 16 persen perempuan dan 7 persen pria di Australia akan mengalaminya dalam hidup mereka, menurut studi yang dilakukan RMIT University.

Tapi pelecehan finansial ini tidak selalu terjadi dari pasangan ke pasangan.

Seperti yang dialami oleh Maryanne, juga bukan nama sebenarnya, yang mengalami kekerasan finansial oleh ayah dan saudara laki-lakinya sejak ia kecil.

Ada semacam anggapan meskipun perempuan dalam rumah tangga memiliki penghasilan, tapi harus pria yang mengontrolnya.

Ayahnya juga sering meminjam uang dalam jumlah besar.

“Dia meminjam uang untuk membeli sebuah mobil dan tidak pernah mengembalikannya,” jelasnya.

A woman wears a hat and a bright yellow face mask. She's standing by a creek in the bush.
Maryanne mengatakan telah menjadi korban penyalahgunaan finansial oleh keluarganya selama bertahun-tahun.

ABC News: Daniel Fermer

Bagi Maryanne, pengalaman ini terus berdampak pada keuangannya, bahkan hingga hari ini.

“Mereka hanya ingin membuat saya menjadi tidak berdaya dan mereka berhasil melakukannya,” kata Maryanne.

White Ribbon Australia mengatakan ada beberapa tanda-tanda pelecehan finansial yang harus diperhatikan, di antaranya:

  • Seorang pelaku yang mengontrol semua pengeluaran rumah tangga
  • Pelaku menolak untuk melibatkan Anda dalam keputusan keuangan
  • Ada upaya menahan pengeluaran uang
  • Melarang Anda bekerja
  • Memantau apa yang Anda belanjakan
  • Bahkan mengambil pinjaman dengan mengatasnamakan Anda

Apakah COVID-19 memperburuk keadaan?

Dalam situasi pandemi virus corona yang berlarut-larut, semakin banyak orang yang melaporkan kasus kekerasan dalam rumah tangga, termasuk pelecehan dan kekerasan finansial, kata penyedia layanan untuk menangani kekerasan dalam keluarga di Australia.

“Kita sekarang lebih dekat dengan anggota keluarga kita hampir sepanjang waktu, di mana ada lebih banyak titik ketegangan, dan kita juga mengalami penurunan ekonomi, sehingga bisa jadi lebih banyak kerentanan dalam hubungan seputar uang,” jelas Julie Kun dari Women’s Information and Referral Exchange.

Banyak orang yang mengaku baru pertama kalinya mengalami pelecehan semacam ini.

“Pandemi digunakan untuk membenarkan perilaku pengendalian mereka, hal-hal seperti membatasi akses mendapatkan uang, mengendalikan kemampuan seseorang untuk memperoleh dan menggunakan uang, atau membuat ancaman keuangan,” jelas Julie.

Beberapa pelaku bahkan berbohong dengan mengatakan mereka tertular COVID-19, sehingga korban harus mengisolasi diri dengan mereka.

“[Korban] tidak bisa pergi bekerja atau tidak bisa meninggalkan rumah dan terjebak di sana,” kata Julie.

Julie juga mengatakan kondisi di mana lebih banyak orang yang bekerja dari rumah memberikan kesempatan bagi pelaku untuk mengganggu korban dalam melakukan pekerjaan mereka.

Ada juga peningkatan pelecehan terhadap orang lanjut tua, setelah anak-anak mereka pindah ke rumah orang tuanya, karena terpengaruh secara finansial oleh COVID-19.

“Mereka berharap orang tua untuk menghidupi mereka dan merasa itu sadalah hak mereka,” katanya.

Dalam keadaan ‘lockdown’ atau hanya terjebak di rumah lebih lama dari biasanya, menyulitkan sebagian orang untuk mendapatkan bantuan.

“Teman, keluarga, dan tetangga yang mewakili mereka sering menghubungi kami.”

Sayangnya, beberapa pelaku kekerasan di Australia juga menggunakan program seperti Early Release of Super Scheme untuk mengontrol keuangan pasangannya.

Bahkan saat ‘lockdown’, Anda boleh keluar rumah

Ada banyak kebingungan tentang ‘lockdown’ tahap empat di Melbourne dan apakah korban kekerasan dalam rumah tangga dapat meninggalkan rumah.

Tetapi Pemerintah Victoria dan polisi telah menegaskan jika Anda mengalami KDRT, Anda dapat pergi ke luar rumah, meskipun setelah jam malam berlaku pada pukul 20.00.

“Itu termasuk jika Anda mengalami pelecehan dan kekerasan finansial,” kata Julie.

“Anda dapat menelepon layanan yang menangani kekerasan keluarga dan mencari jalan untuk pergi. Orang yang membutuhkan akomodasi dapat menghubungi SafeSteps dan mereka akan mencari akomodasi alternatif untuk Anda.”

Jangan lupa, bank Anda juga bisa membantu

Bank-bank besar telah melatih tim yang dapat membantu jika seseorang mengalami KDRT.

“Mereka dapat menandai akun Anda, yang berarti jika pelaku menghubunginya dan ingin melakukan sesuatu dengan akun tersebut, mereka akan melakukannya ekstra hati-hati,” jelas Julie.

“Bersama dengan Anda, mereka dapat memisahkan akun dan memberi informasi soal akun Anda.”

Jika terlalu sulit untuk dilakukan sendiri, hubungi penasihat keuangan melalui National Debt Helpline.

Mereka dapat menghubungi bank mewakili Anda.

“Bersama-sama mereka bisa melepaskan Anda dari utang,” kata Julie.

A blonde woman looks out over a river, with her dalmation on a lead beside her.
Selama lima tahun, Rosie menjadi korban penyalahgunaan finansial pasangannya.

ABC News: Daniel Fermer

Rosie membutuhkan waktu dua tahun untuk bisa keluar dari masalah kekerasan finansial, karena dia terlalu takut pada suaminya untuk meninggalkannya.

Tetapi dengan dukungan keluarga dan teman, dia berhasil keluar.

“Saya juga mulai melihat perilaku pada anak laki-laki saya yang mengkhawatirkan. Saya berpikir, ‘Dia terkena dampak negatif dari apa yang dilihatnya.'”

Rosie senang bisa hidup mandiri lagi dan memilih berfokus membesarkan kedua anaknya yang masih kecil.

Namun sayangnya, mantan pasangannya terus menyiksanya secara finansial, dengan tidak memberikan kontribusi untuk biaya medis, gigi, dan sekolah anak-anak.

Ada pertanyaan tentang mengelola uang Anda?

Untuk Anda yang tinggal di Australia, jika Anda memerlukan tips mengatur anggaran, sedang menjalani hidup dengan pendapatan yang berkurang atau hanya sekedar ingin memahami apa yang terjadi dengan asuransi atau super Anda, kami siap membantu.

Beri tahu kami apa yang pertanyaan Anda dan kami akan melakukan yang terbaik untuk memberikan jawabannya.

Untuk mengajukan pertanyaan, cukup isi formulir di bawah ini dan tekan ‘submit’ atau kirim.

Jika Anda masalah yang dihadapi kemudian dipilih oleh jurnalis kami untuk diselidiki atau dijelaskan lebih lanjut, kami akan memberi tahu Anda.

Kami hanya memberikan informasi umum. Jika Anda membutuhkan nasihat selanjutnya, harap hubungi langsung agen pajak.

Diproduksi oleh Hellena Souisa dari artikel dalam Bahasa Inggris yang bisa baca di sini