ABC

Kekerasan dan penelantaran anak meningkat di Australia

Sebuah laporan mengungkapkan kurangnya jumlah pekerja perlindungan anak di negara bagian New South Wales telah meningkatkan kekhawatiran terhadap kekerasan dan penelantaran nasib anak anak di seluruh Australia.

Menurut angka dari Institut Kesehatan dan Kesejahteraan Australia (AIHW ), menyatakan bukti kuat kekerasan dan penelantaran anak telah meningkat.

Laporan yang dirilis pada Maret, berjudul “Perlindungan Anak Australia 2011-12” menemukan jumlah anak anak yang menjadi subyek kekerasan meningkat dari 31.500 ke 37.800 orang.

Laporan kekerasan terhadap anak didukung oleh sebuah penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas perlindungan anak dan menyimpulkan terdapat sejumlah alasan anak anak dilecehkan, diabaikan dan disakiti.

Temuan tersebut terbalik dari tren penurunan dengan kenaikan di semua negara bagian dan teritori kecuali Tasmania dan Australia Selatan.

Laporan itu mengingatkan, di samping meningkatnya angka kekerasan dan menelantarkan anak anak dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kepedulian masyarakat dan perubahan di legislatif.

Temuan itu menunjukkan anak balita lah yang menjadi subjek kekerasan dan penelantaran.

Pada tahun 2011-2012, balita di bawah satu tahun menjadi bukti subjek penelitian 13.2 dari 1000 anak anak.

Sebaliknya, juru bicara AIHW Tim Beard mengatakan anak-anak dari usia 15 sampai 17 yang paling mungkin untuk menjadi subyek pembuktian dengan tingkat 3,2 per 1.000 anak di 2011-12.

Secara terpisah, AIHW menyatakan perintah untuk memberikan perlindungan dan perawatan untuk anak usia nol hingga 12 tahun pada perawatan meningkat dua kali lipat antara tahun 2000 dan 2011, naik 4 sampai 8 per 1.000 anak .

Laporan itu sekaligus menunjukan peningkatan jumlah keluarga yang dianggap tidak mampu untuk merawat anak-anak, tetapi hal itu juga dapat mencerminkan perubahan standar masyarakat tentang keselamatan anak .

Jumlah anak anak yang diperintahkan mendapat perlindungan dan perawatan bertambah tiga oersen dari 2011 sampai 2012 atau dari 13.830 ke 14.191 anak.

Hampir setengahnya adalah balita.

Angka anak anak yang keluar masuk rumah asuh meningkat dari 7,3 per 1.000 anak di 2011 dan 7,7 anak pada 2012.

Mayoritas dari 39.621 anak-anak yang keluar masuk di rumah asuh, ditempatkan selama lebih dari setahun.

Pada 30 Juni 2012 terdapat hampir 40.000 anak keluar masuk dari rumah asuh. Sebanyak 90 persen berada di bawah kuasa perintah perlindungan dan perawatan.

Di seluruh Australia sebagian besar anak-anak yang keluar masuk rumah asuh ditempatkan dalam perawatan rumahan seperti dengan penjaga maupun keluarga asuh. Lebih dari separuh rumah tangga wali asuh memiliki beberapa anak asuh.

Sementara itu, anak warga Aborigin dan Torres Strait tetap menjadi yang tertinggi dari angka temuan itu.

Pada 2011-12, anak warga Aborigin dan Selat Torres Strait a hampir delapan kali lebih mungkin untuk menjadi subjek yang bisa dibuktikan terkait kekerasan dan penelantaran.