ABC

Kehilangan Satu Tangan, Neill Duncan Tak Berhenti Bermain Saksofon

Pada akhir tahun 2012, musisi Australia, Neill Duncan, diberi ultimatum oleh dokter yang menangani kanker di lengan kirinya.

“Saat itu hari Jumat dan ia berkata, Anda harus datang pada hari Senin dan mengamputasinya. Anda punya akhir pekan untuk memutuskan apakah Anda ingin melakukannya,” kenang Neill.

Ia menyambung, “Anda punya sedikit waktu, menikmati apa yang Anda miliki sedikit lebih lama -kita berbicara tentang bulan –atau lakukan amputasi.”

Bagi Neill, itu adalah keputusan yang mudah.

"Saya punya empat anak, dan jadi tentu saja keputusan saya adalah saya butuh untuk hidup, saya perlu hadir untuk anak-anak saya," ucap Neill Duncan.

Awal tahun ini, Neill melihat benjolan yang tumbuh cepat di lengan kirinya.

Dokter mendiagnosa sebuah sarkoma, yang sangat langka, bentuk yang sangat agresif dari kanker.

Dua putaran kemoterapi intens tak berdampak apapun untuk menahan penyebarannya.

Pesta untuk merayakan dua tangan

Tapi bagi Neill, memotong lengannya juga berarti memotong dirinya dari kehidupan dan gairah seumur hidupnya: musik.

Sebagai pemain saksofon yang menafkahi keluarganya hanya lewat musik, hilangnya lengan benar-benar menghancurkan dirinya.

Neill Duncan dan Temannya di Abbey Road
Neill Duncan (kanan) dan musisi lainnya menduplikasi sampul album The Beatles ‘Abbey Road’ di zebra cross dekat studio rekaman.

Supplied; Neill Duncan

Tapi istri Neill, Rachel, tak ingin menghabiskan akhir pekan terakhir sebelum operasi sang suami dengan bermuram durja.

Jadi ia mengumpulkan teman dan sesama musisi, mengorganisir pesta besar untuk merayakan dua lengannya.

“Musisi datang dari seluruh New South Wales, mereka tak menerima tawaran apapun, dan semuanya datang ke rumah kami di Blue Mountains,” tutur Neill.

“Tiga ratus orang muncul,” ujarnya.

Neill menggambarkan malam itu begitu magis, sedih dan indah.

"Semua orang tahu, termasuk saya sendiri, bahwa saat itu adalah terakhir kalinya saya akan bermain musik, terakhir kali saya akan bermain saksofon," cerita Neill Duncan.

Ia melanjutkan, “Saya secara khusus mengingat bagian yang terakhir. Saya bermain dan saya pergi ke taman belakang, dan semua pemain instrument lainnya -ada sekitar lima atau enam –ikut bergabung dan mulai bermain bersama.”

“Itu hanya sebuah lingkaran kecil musisi dengan saya di tengah dan mereka benar-benar bermain dengan tenang –makin tenang dan lebih tenang dan makin tenang sampai memudar dan benar-benar berhenti,” tutur Neill.

“Itu, dalam cara yang aneh, terlihat seperti kumpulan instrumen mengatakan selamat tinggal kepada satu sama lain,” sambungnya.

Keesokan paginya, Neill pergi ke rumah sakit untuk menjalani amputasi.

Neill Duncan di Rumah Sakit
Neill Duncan dengan istrinya, Rachel, dan teman dekatnya, Michael, setelah tangannya diamputasi.

Supplied; Neill Duncan

Saksofon untuk musisi bertangan satu

Ketika ia terbangun, Neill ditemani seluruh keluarganya, dan teman dekatnya, Michael Lira.

"Michael ada di band saya, Darth Vegas. Ia tak bisa membayangkan untuk tak bermain musik bersama lagi, jadi ia pulang ke rumah ketika saya masih di rumah sakit dan ia berselancar di Google mengetik ‘saksofon satu tangan’, yang tak pernah saya pikirkan karena saya tak pernah berpikir itu mungkin. Dan sesuatu muncul,” utara Neill Duncan.

Ia lantas bercerita, “Ia ada di sana sungguh bersemangat saat saya tersadar di rumah sakit, lalu mengatakan: ‘ini belum berakhir, ini belum berakhir, ada sesuatu di luar sana’.”

Sesuatu itu adalah seorang pria di Amsterdam yang membuat seruling untuk orang-orang yang mengalami stroke.

“Jadi Michael menghubunginya dan berkata, ‘bisakah anda membuat saksofon tenor untuk satu tangan?’ dan ia menjawan, ‘ya’. Jadi, begitulah semuanya dimulai,” kata Neill.

Setahun kemudian, saksofon baru yang dibuat spesial tiba dan Neill mulai melalui proses lambat untuk menguasai instrumen barunya.

Dan dua tahun setelah pesta pertama, semua orang datang kembali ke rumah Blue Mountains mendengar sesuatu yang tak pernah mereka pikir akan dengarkan lagi: Neill bermain saksofon.

Mengubah persepsi disabilitas

Di kemudian hari, sesuatu yang tak pernah dibayangkan Neill terjadi.

Seseorang di Inggris melihatnya bermain saksofon satu tangan di Youtube.

"Jadi, saya mendapat pesan dari Channel 4 yang mengatakan mereka membuat iklan Paralimpiade, dan kali ini mereka ingin fokus tak hanya pada atletik, tetapi juga pada seni," ujar Neill Duncan.

“Dan mereka berpikir untuk membentuk sebuah band swing khusus disabilitas,” imbuhnya.

Mereka ingin Neill ada di dalamnya, dan itu akan difilmkan di studio Abbey Road, yang terkenal berkat The Beatles dan banyak legenda musik lainnya.

Tentu saja, Neill mengatakan ya.

“Lucu mendengar kata ‘disabilitas’, karena salah satu hal yang saya pelajari ketika saya masih di sana -orang-orang ini bukannya tak mampu, mereka sangat mampu,” pendapat Neill tentang musisi lain yang ia temui selama pembuatan iklan.

"Ada seorang pria Brasil yang hampir tanpa lengan, tangan kecil yang bermain piano dengan luar biasa. Pemain bassnya adalah musisi punk dari Arkansas saya pikir, dan ia memiliki kail," tutur Neill Duncan.

Neill mengatakan, ada juga seorang pria muda dengan Down Syndrome, “yang bermain saksofon dengan indah”.

“Saya merasa seperti, saksofon tangan satu itu payah! Dibandingkan dengan beberapa orang ini, saya merasa seperti penipuan,” akunya.

Neill mengungkapkan, ia takjub ketika ia berpikir kembali ke pesta di mana ia mengatakan selamat tinggal pada saksofonnya, tak pernah terbayangkan ke mana semua ini akan menuju.

“Ini adalah perjalanan yang menakjubkan. Mengerikan melihat ini terjadi, jelasnya. Saya masih sering kesakitan, benar-benar kesakitan,” tuturnya.

Ia menambahkan, “Tapi ini juga menjadi berkah mutlak, ini membuat saya pergi ke tempat-tempat yang tak pernah saya impikan sebelumnya.”

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan dan diperbarui: 18:50 WIB 16/09/2016 oleh Nurina Savitri.