ABC

Kebun Raya Canberra Miliki Rumah Kaca Kotak Baru

Sebuah desain rumah kaca yang diberi nama “Hovering Cube” terpilih sebagai pemenang untuk menghiasi Kebun Raya Nasional Australia di ibukota Australia Canberra.

Konsultan arsitek yang berbasis di Sydney, CHROFI, memenangi kompetisi nasional untuk merancang ‘Konservatori Nasional Ian Potter’ yang baru.

Digambarkan sebagai bangunan yang “unik”, kotak kaca ini akan menjadi rumah bagi tanaman tropis yang paling langka dan terancam punah di Australia.

“Bangunan ini menyajikan harapan dan kejutan,” kata John Choi dari CHROFI.

"Kami benar-benar memikirkan konsep yang berbeda untuk konservatori ini, masih memberi anda daya tarik dari luar, tetapi menyimpan misteri tentang apa yang ada di dalamnya sampai anda masuk," jelas John Choi.

Ia menggambarkan desainnya sebagai “galeri untuk tanaman di abad ke-21”.

“Daripada membuat satu bangunan kotak mengkilap, kami menciptakan sejumlah kamar yang menawarkan ruang beragam dan menarik perhatian agar pengunjung benar-benar menikmati tanaman yang dipajang di dalam,” jelasnya.

Dari 39 peserta kompetisi desain, lima finalis dipilih dan dinilai panel juri.

Ilustrasi desainer
Ilustrasi desainer atas interior Konservatori Nasional Ian Potter.

Supplied; Australian National Botanic Gardens

Direktur Kebun Raya Nasional Australia, Dr Judy West, menggambarkan seleksi itu sebagai proses yang sulit, karena para peserta mengirimkan desain yang berkualitas tinggi.

“Sebagian besar konservatori atau rumah kaca di seluruh dunia benar-benar bangunan kaca dan terlihat cukup konservatif. Kami ingin memiliki sesuatu yang berbeda dan desain CHROFI tentu memiliki skala dan desain yang sangat berbeda, [sekaligus] ramah lingkungan pula,” terangnya.

Desain yang tak biasa itu mengejutkan Dr Judy pada awalnya.

"Ya Tuhan, itu sebuah kotak. Bagaimana ini akan berfungsi?" utara Dr Judy West.

Tapi sejumlah arsitek di panel juri mampu melihat kualitas dari desain yang unik tersebut.

“Segera setelah mereka melihat desainnya, mereka menyukainya, sebelum kami semuanya menyukainya juga,” sebut Judy.

“Mereka pikir itu adalah pemenang desain kelas dunia,” imbuhnya.

Konservatorium itu akan mencakup tanaman dari Taman Nasional Kakadu (Northern Territory) dan Christmas Island, dan juga tanaman yang berasal dari benih di Bank Benih Nasional.

Judy West dan John Choi
Direktur Kebun Raya, Judy West, dan John Choi, dengan model rancangan pemenang.

Supplied; Jana Black

Yayasan Ian Potter menyumbangkan 1,5 juta dolar (atau setara Rp 15 miliar) untuk proyek tersebut, dengan sisa proyek senilai 6 juta dolar (atau setara Rp 60 miliar) didanai oleh Pemerintah Federal Australia dan melalui penggalangan dana.

Konstruksi akan dimulai tahun depan, dan konservatorium ini diperkirakan buka untuk umum pada tahun 2018.

Konservatorium ini adalah bagian dari rencana 20 tahun ke depan dari kebun raya ini.

Diterjemahkan pukul 21:00 WIB 18/10/2016 oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.