Keberanian Seorang Perawat Australia Terjun ke Medan Ebola
Seorang suster asal Cairns, Australia, mengulurkan tangannya untuk membantu krisis wabah Ebola di Afrika Barat, di saat banyak orang yang justru melarikan diri dari daerah tersebut.
Sue-Ellen Kovack, yang saat ini berusia 56 tahun, saat ini menuju kawasan Kenema, di bagian selatan Sierra Leone, untuk membantu Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah.
"Saya peduli terhadap kemanusiaan, dan bila saya memiliki apa yang diperlukan oleh masyarakat, maka saya ingin menggunakan keahlian-keahlian ini. Kenapa saya? Ya, kalau bukan saya, siapa lagi?" ucap Kovack.
Ebola bisa menular antara lain melalui darah, air seni atau kotoran. Kemungkinan tewas bagi mereka yang terinfeksi virus ebola sebesar 90 persen, bila tidak menjalani perawatan intensif.
Pekerja kesehatan pun menjadi korban di daerah-daerah wabah.
Di Kenema, lebih dari 15 orang telah menjadi korban. "Angka [yang terinfeksi] naik cukup tinggi. Dalam tiga minggu terakhir saja, jumlahnya sudah meningkat sebanyak 40 persen," ucap Kovack, yang akan bekerja di Pusat Perawatan Ebola Palang Merah, "Dan angka ini diramalkan akan lebih tinggi…"
Ada laporan yang menyebutkan bahwa para pekerja kesehatan di Sierra Leone mogok dikarenakan kurangnya fasilitas, peralatan dan bayaran.
Kovack dan rekan-rekannya dari Australia dan negara lain akan memberikan tindakan langsung baik pada mereka yang terinfeksi, dan juga pada masyarakat setempat.
"Sejak Ebola menyerang, lebih dari 1.500 sukarelawan terlatih Palang Merah bekerja tak henti untuk mengajari masyarakat tentang cara melindungi diri dan mencegah penyebaran wabah," cerita Peter Walton dari program internasional palang merah.
"Palang Merah menjangkau lebih dari 10 juta orang melalui informasi dan pendidikan di Afrika Barat," katanya.
Kovack menyatakan bahwa Ia ingin menyampaikan ke masyarakat bahwa ada juga yang bisa sembuh dari Ebola. Pesan ini sangatlah penting, katanya.
"Selama mereka cepat datang ke klinik, kesempatan mereka lebih baik."
Sebelum berangkat ke Sierra-Leone, Kovack juga pernah bekerja di Sudan Selatan. Kali ini, ia akan tinggal di Sierra Leone selama satu bulan. Saat pulang nanti, ia akan diisolasi selama 21 hari.