Ke Sydney, Jangan Lupa Mampir di Jalan yang Banyak Restoran Indonesia Ini
Bila Anda jalan-jalan ke Sydney dan kangen dengan masakan Indonesia, Anda bisa mampir ke jalan ini. Banyak restoran Indonesia di sini.
Di Jalan ANZAC Parade, ada sekitar 10 restoran Indonesia. Mulai dari ayam goreng, nasi padang hingga pempek.
Sejumlah jurnalis Indonesia atas undangan Australia Plus ABC International, menyambangi jalan itu pada September 2015. Seorang food blogger Indonesia yang sudah 10 tahun tinggal di Sydney, Ardi Pradana (34), menemani kami.
Di jalan di kawasan Sydney ini terdapat banyak restoran yang menyajikan makanan khas Indonesia. (Foto; Hany Koesumawardani)
"Jalan ini restoran Indonesia ada 10-an. Ada Fajar Restaurant, Ayam Goreng, Penang Bistro, Indo Rasa, Sedap Rasa, Ubud yang fine dining, Pempek Palembang Clovelly, nasi padang. Ada beberapa lagi yang punya orang Indonesia seperti yang buka restoran Jepang," tutur Ardi.
Kami pun bertemu di suatu restoran Indonesia di jalan itu, Indo Rasa, dan berbincang ngalor-ngidul tentang kuliner Indonesia di Sydney. Menurut Ardi, restoran-restoran Indonesia itu buka di sini karena banyak orang Indonesia berlalu lalang di sepanjang jalan ini.
"Mungkin karena ada UNSW (University of New South Wales), banyak mahasiswa Indonesia di sini. Kemudian Konsulat di Maroubra, rumah Konjen di Rose Bay," tutur Ardi.
Bila dilihat di peta, UNSW memang terletak di Jalan ANZAC Parade, dan jalan ini bersimpangan dengan Jalan Maroubra di mana kantor KJRI Sydney terletak. Ardi melanjutkan, sejak 2005 kala dia bersekolah master di Sydney, restoran-restoran Indonesia di Jalan ANZAC Parade selalu saja ada.
"Saya ke sini 2005, udah ada. Udah ada yang tutup-ganti-tutup-ganti. Jadi, selalu ada restoran Indonesia di sini," jelas pemilik blog allaboutfoodblog.com ini.
Restoran yang kami kunjungi, Indo Rasa, menyajikan beragam menu yang bisa mengobati kangen orang Indonesia di perantauan. Aneka menu halal seperti aneka sate, soto, pepes, ayam goreng-bakar, tahu-tempe goreng, terong balado, sayur asem, lontong sayur, mie ayam, bakso, tahu telor, gado-gado, asinan, toge goreng, pempek, aneka nasi campur dan nasi kuning, nasi pecel hingga masakan oriental seperti nasi goreng, mie goreng dan kwetiau goreng semuanya tersedia. Minumannya, sebut saja es teler, es doger, es cendol dan es campur hingga es duren.
Restoran itu beranjak ramai kala waktu makan siang. Tak cuma orang Indonesia, warga Australia juga terlihat menikmati makan di situ. Kami lantas menemui pemilik Indo Rasa, Ela Yunita Wijaya (59), yang sudah tinggal di Sydney selama 17 tahun. Ela mengatakan restorannya sudah buka di Jalan ANZAC Parade ini selama 5 tahun.
"Kan kita orang Indonesia, mengenalkan masakan kita sendiri ke Indonesia," tutur Ela saat ditanya alasannya membuka restoran Indonesia.
Dia mengaku tidak sulit mendapatkan bumbu untuk membuat masakan Indonesia yang kaya rempah. Di Sydney, imbuhnya, semua bahan rempah ada. "Banyak," kata dia.
Membuka restoran Indonesia di Indonesia sudah biasa, namun di Sydney, berbisnis restoran Indonesia itu banyak tantangannya.
"Menarik customers dari bangsa-bangsa lain, kan tidak semua dari Indonesia," jawabnya ketika ditanya soal tantangan itu.
Maka, strategi Ela adalah mengenalkan masakan Indonesia itu kepada warga Australia dari berbagai bangsa. "Katakan orang Korea. Makanya kita weekend buka lebih lama," jelas dia.
*Dapatkan kesempatan memenangkan boneka beruang Bobbie, khas Australia, yang memiliki harum bunga lavender dengan menceritakan apa yang paling Anda sukai dari Australia. Caranya? Tulis di akun Twitter Anda dengan tag #JendelaAustralia. Ikuti akun @APlusIndonesia untuk mengetahui pemenangnya.