ABC

Kayla Squires, Gamer Perempuan Pertama yang Lolos Kualifikasi Liga Dunia Call Of Duty

Seorang remaja puteri asal Sydney, Kayla Squires, menjadi wanita pertama yang masuk dalam babak kualifikasi turnamen Liga  Dunia Call Of Duty. Sebuah turnamen game komputer yang menampilkan gamer terbaik di dunia bertarung mendapatkan hadiah uang yang sangat besar.

"Rasanya tidak percaya, saya tidak bisa berkata apa-apa,” katanya.
 
"Ini sangat menyenangkan, saya tidak pernah menyangka akan bisa sejauh ini,”
 
Dikenal dengan nama gamer Squizzy, gadis berusia 19 tahun ini merupakan bagian dari tim sebanyak 4 orang yang akan bertarung memainkan game komputer tembak-menembak orang pertama populer  Call Of Duty.
 
Diluar kesuksesan timnya, keempat pemain ini belum pernah secara langsung bertemu satu sama lain dalam kehidupan nyata dan mereka nyaris ketinggalan mendaftar dalam turnamen ini.
 
"Kami baru memutuskan untuk bermain dalam satu tim bersama 20 menit sebelum pendaftaran ditutu[; kami tidak menyangka akan bisa melaju hingga ke tahapan ini,” kata Squires.
 
Timnya yang diberinama  Pure N3gs saat ini masuk ke babak perempat final dan akan bertarung melawan 7 tim lainnya dari Australia dan Selandia Baru.
 
Jika mereka sukses di tingkat regional, maka mereka akan menjadi tim yang mewakili Australia bertarung melawan tim lain dari Amerika Utara dan Eropa.
 
Kompetisi videogames atau eSports, merupakan industri yang tengah berkembang di seluruh dunia, dimana banyak sponsor utama berlomba-lomba menanamkan modal mengembangkan permainan komputer dan menyelenggara event sejenis yang menarik audiens untuk bertanding layaknya pertandingan olahraga pada umumnya.
 
Squires mengatakan peluang untuk bertarung di tingkat dunia ini sangat menyenangkan.
 
"Gamer terbaik dari seIuruh dunia akan bertanding memperebutkan uang yang sangat banyak dan juga gelar dunia,” katanya.
 
"Ini merupakan turnamen CallOf Duty terbesar yang pernah saya ikuti,”
 
Meski video game sering dipandang sebagai hobi yang didominasi anak laki-laki, Squires mengatakan perempuan juga punya minat besar yang sama terhadap game komputer tapi bisa jadi mereka enggan mengikuti kompetisi.
 
Squires berharap keikutsertaannya dapat mendorong perempuan lain untuk ikut dalam pertandingan game.
 
"Saya berharap dapat menginspirasi sejumlah wanita untuk meraih impiannya untuk berprestasi di dunia game komputer,”
 
Menjadi pemain game komputer professionall telah menjadi dambaan semua gamer, tapi Squires mengatakan hal itu bukan Cuma sekedar demi kesenangan semata.
 
"Menjadi gamer professional juga butuh kerja keras tapi layak untuk ditekuni,”
 
"Saya hanya ingin bermain dan membuktikan kepada semua orang kalau kami bisa sejajar dengan 7 tim terbaik lainnya di Australia."
 

Gamer asal Taipei Assassins membawa pulang uang tunai jutaan dolar di Liga Legends tournament di  Los Angeles tahun 2015.
Gamer asal Taipei Assassins membawa pulang uang tunai jutaan dolar di Liga Legends tournament di Los Angeles tahun 2015.