ABC

Katak Tebu di Balik Punahnya Kelelawar Hantu di Australia

Katak tebu kembali menjadi tersangka penyebab kepunahan satwa khas Australia kelelawar hantu di wilayah Queensland dan Teritori Utara. Fakta ini didorong temuan sisa-sisa tulang katak tebu dalam perut kelelawar hantu yang diawetkan.

Temuan sisa-sisa tulang katak tebu ini mengungkap penyebab kepunahan satu-satunya kelelawar karnivora Australia. Satwa ini banyak terdapat di Arnhem Land dan Kimberly yang merupakan jalur migrasi katak tebu.

Temuan ini juga menjelaskan misteri berkurang drastisnya populasi satwa ini di kawasan Utara Australia – yang dianggap sebagai hasil dari kompleksnya hubungan antara perubahan pola kebakaran lahan, rumput liar jenis baru, dan korban lama yakni kucing, anjing, kodok dan hama lainnya.

Para ilmuwan mengatakan gelombang kepunahan bergulir melalui utara tropis.

Konsultan Lingkungan,  Dr Arthur Putih telah melakukan ekspedisi ke Taman Nasional Kakadu untuk mencari jawaban mengapa kelelawar hantu menghilang sepenuhnya dari daerah Riversleigh dan Taman Nasional Boodjamulla di Queensland.

"Kami memiliki bukti penurunan tampaknya terjadi 15 sampai 20 tahun setelah kedatangan kodok tebu di suatu daerah," jelas Dr Putih.

Namun hingga kini belum ada satupun orang yang membuktikan kelelawar hantu memakan katak hantu, sampai ditemukannya tulang katak tebu di tumpukan kotoran kelelawar hantu didalam sebuah gua yang letaknya terpencil.

"Pada satu situs itu kami menemukan seluruh banyak kelelawar hantu mati di lantai gua," katanya.

"Kami mengumpulkan mereka dan membawa mereka kembali untuk diotopsi. Salah satu kelelawar memiliki sisa-sisa kodok tebu muda yang masih terdapat di dalam perutnya," tambah Dr Putih.

Ia menjelaskan, penemuan ini adalah bukti pertama kelelawar hantu aktif memangsa kodok. "Dan mereka membayar untuk itu dengan hidup mereka," jelasnya.

Kelelawar hantu merupakan hewan nokturnal yang digambarkan sebagai pesawat jet tempur F/A-18 di kerajaan binatang.

 

'Jet tempur’  
Pakar alam Ian Morris menjelaskan, kelelawar hantu yang merupakan satu-satunya kelelawar karnivora di Australia ibarat pesawat tempur F/A-18 di dunia binatang.

Kelelawar hantu memiliki kemampuan terbang yang sangat baik dan daya penglihatan yang sangat tajam untuk menyambar burung, serangga dan kelelawar lainnya ketika sedang terbang. Mereka juga dikenal dapat turun dari pohon diam-diam tanpa membuat curiga mangsanya.

"Mereka adalah hewan yang sangat berkembang sangat kompleks," kata Morris.

"Setelah mereka menangkap sesuatu mereka membawa mangsanya ke sebuah batu besar atau datar, keras dan mereka akan memakan mangsanya di sana," tambahnya.

Mereka memotong-motong dan makan sedikit demi sedikit bagian tubuh mangsanya yang diinginkan. Mereka menyisakan bagian sayap dan bulu.

Pada awal abad ke-20 kelelawar hantu bisa ditemukan disejumlah kawasan mulai dari Timur hingga ke Tengah Australia hingga ke Selatan di Flinders Ranges.

Kelelawar hantu ini merupakan satwa yang suka bersembunyi dan mahluk yang aktif di malam hari, sehingga tidak banyak yang mengetahui kalau kelelawar hantu sudah punah.

"Seluruh koloni kelelawar hantu meninggal di gua-gua mereka," kata Morris.

"Saat ini sudah tidak ada lagi kelelawar hantu di belahan selatan Australia. Kelelawar hantu dari sebelumnya satwa yang umum dijumpai menjadi hewan yang punah dalam waktu singkat," katanya.  

Namun, tambahnya, saat ini Queensland masih memiliki koloni yang baik sampai saat ini.

"Arnhem Land dan Kimberley memiliki populasi besar kelelawar hantu," kata Morris. "Namun saya tidak bisa memastikan berapa lama kita bisa mempertahankan keberadaan kelelawar hantu itu."