ABC

Kasus Pencurian Senjata di Australia Naik Dua Kali Lipat

Jumlah kasus pencurian senjata tahunan di Australia meningkat hampir dua kali lipat sejak tahun 2009 lalu. Berdasarkan data dari lembaga pengawas senjata Australia, diperkirakan lebih dari 6.000 senjata dicuri dari pertengahan tahun 2013 hingga pertengahan 2015 lalu.

Data ini dikumpulkan dari laporan kepolisian yang didapatkan melalui mekanisme permohonan kebebasan informasi publik yang diajukan oleh kelompok Pengawasan Senjata Australia atau ‘Gun Control Australia’.
Sam Lee, ketua kelompok ini mengatakan peningkatan kasus pencurian senjata ini mewakili masalah serius dalam penegakan hukum.
“Kita melihat adanya peningkatan jumlah senjata tajam yang dicuri sebanyak dua kali lipat,” ungkapnya.
“Pada tahun 2009 lalu lembaga Institut Kriminalitas Australia (AIC) mempublikasikan kajian mereka mengenai pencurian senjata sekitar 1.700 buah senjata — saat ini kita mendapati angkanya melejit hingga lebih dari 3.000 buah senjata yang dicuri pada tahun 2015.”
Sam Lee mengatakan keprihatinan utamanya adalah senjata-senjata tersebut akan sampai ke pasar gelap dan dimiliki oleh pelaku kejahatan.
“Mayoritas senjata tajam yang dicuri itu tidak pernah ditemukan, senjata-senjata ini akan berpindah ke pasar gelap,” ungkapnya lagi.

Data yang didapatkan lembaga ‘Gun Control Australia’ menunjukan kalau di New South Wales, salah satu wilayah hukum dimana data semacam itu tersedia, kebanyakan senjata yang dicuri adalah jenis senjata laras panjang dan pistol genggam dan dicuri dari rumah-rumah.
Lee mendesak diberlakukannya pengawasan yang lebih ketat, termasuk sistem peringatan yang terhubung dengan kantor polisi untuk semua brangkas penyimpan senjata yang terdapat di rumah-rumah.
“Kami juga ingin diberlakukan pembatasan jumlah senjata yang boleh dimiliki oleh setiap individu pemegang izin memiliki senjata dan dibatasi hanya boleh memiliki 3 buah senjata saja,’ tambahnya.
“Ada cukup banyak senjata yang terdapat di masyarakat saat ini, kita tidak perlu tambahan senjata lagi yang disimpan di rumah-rumah penduduk yang bisa dicuri dan kemudian berpindah ke pasar gelap.”

Ancaman senjata curian berpindah ke pasar gelap

Professor Michael Kennedy, dari Universitas Western Sydney, mengaku dirinya setuju bahwa peningkatan kasus pencurian senjata ini perlu diawasi dengan ketat.
Namun dia menilai kecil kemungkinan kalau senjata yang dicuri akan jatuh ke tangan geng kejahatan terorganisir.
“Jenis senjata api yang dicuri dan daerah dimana senjata-senjata itu dicuri, dimana terjadi peningkatan, tidak menunjukan bukti yang mendukung kesimpulan kalau senjata itu akan berpindah tangan ke pasar gelap,” katanya.
“Kekhawatiran saya justru akan semakin banyak jumlah orang yang menyimpan senjata tajam,”
Profesor Kennedy mengatakan tidak ada dasar bagi lembaga ‘Gun Control Australia untuk menyimpulkan “bahwa semua industri persenjataan ini tiba-tiba saja perlu diatur lebih ketat sehingga menjadi kontra-produktif”.
“Masalah sebenarnya dari kematian terkait senjata api itu tidak terkait langsung dengan jumlah senjata api yang tercecer atau dicuri, atau dialihkan ke pemilik lainnya,’ katanya.
“Senjata itu akhirnya akan dimiliki oleh kolektor, atau petani yang secara tradisional mungkin akan mendaftarkan senjata mereka atau bisa juga tidak.”

“Mereka tidak akan berkeliaran memanggul senjata laras panjang.”
Komisi Intelejen Kejahatan Australia atau ‘Australian Criminal Intelligence Commission (ACIC)’ memperkirakan ada lebih dari 260.000 pucuk senjata yang saat ini diperdagangkan di pasar gelap.
Diterjemahkan pada pukul 17:05 WIB, 30/11/2016, oleh Iffah Nur Arifah dari artikel Bahasa Inggris disini.