ABC

Kasus Pemerkosaan Kedua di Brisbane Libatkan Uber

Seorang pengemudi Uber di Brisbane, Australia, dijatuhi hukuman karena tuduhan pemerkosaan. Ini adalah kasus kedua di kota itu yang melibatkan pengemudi Uber dalam dua minggu. Polisi meminta para perempuan untuk melaporkan jika pernah mendapat pelecehan saat gunakan layanan kendaraan yang dipesan lewat aplikasi.

Detektif mengatakan kedua kasus pemerkosaan tidak memiliki kaitan, namun kedua korban diduga diperkosa di dalam mobil yang mereka pesan.

Seorang sopir Uber berusia 37 tahun dari Aspley dijadwalkan hadir di Pengadilan Magistrat Brisbane, hari Jumat (14/07/2017), dengan tuduhan memperkosa seorang gadis berusia 16 tahun, di kawasan selatan Brisbane, 7 Juli lalu.

Inspektur Mick O’Dowd mengatakan remaja tersebut telah melapor ke polisi, yang kemudian menghubungi Uber.

Juru bicara Uber, Mike Scott mengatakan perusahaannya telah membantu polisi dan segera memblokir pengemudi bersangkutan dari penggunaan aplikasi Uber.

“Perilaku yang dijelaskan Kepolisian Queensland benar-benar menyedihkan, kami memikirkan wanita dan keluarganya,” katanya.

Inspektur Mick mengatakan semua pengemudi Uber telah melewati penegecekan Departemen Transportasi dan Jalan Raya, termasuk pemeriksaan sejarah kriminal.

Ia mengatakan polisi percaya ada lebih banyak korban dari kasus ini, dan mereka mencoba mendapatkan informasi tersebut selama 18 bulan ke belakang.

“Sangat sulit bagi siapapun, semua perempuan silakan lapor ke polisi untuk berbicara masalah ini,” katanya.

Ia juga menambahkan warga sebaiknya tidak merasa takut untuk menggunakan aplikasi kendaraan ini, namun sejumlah langkah, seperti menghindari bepergian sendirian di malam hari akan meningkatkan keamanan.

Menurutnya tidak adil untuk menarik kesimpulan soal Uber dari dugaan perilaku pengemudinya.

“Ada ribuan kendaraan Uber yang beredar di sekitar Brisbane setiap harinya,” katanya.

Di bawah undang-undang negara bagian Queensland, kendaraan yang dipesan lewat aplikasi tidak diharuskan memasang kamera keamanan.

Namun Inspektur Mick mengatakan hal ini tidak menjadi penghalang bagi penyelidikan polisi.

“Dengan kebanyakan teknologi digital akhir-akhir ini, hanya memberikan satu bagian kecil dari catatan pengadilan. Sebuah catatan dan bukti pengadilan memiliki banyak pernyataan saksi, pernyataan ilmiah,” katanya.

Pekan lalu, polisi menjatuhkan hukuman pada pengemudi Uber berusia 47 tahun dengan tiga tuduhan pemerkosaan terhadap seorang perempuan berusia 20-an, yang telah memesan Uber di malam hari, di kawasan Fortitude Valley.

Pengemudi tersebut tidak dapat disebutkan namanya karena alasan hukum.

Diterbitkan pada 14/07/2017 pukul 11:45 AEST oleh Erwin Renaldi. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.