ABC

Karta Si Orangutan Meninggal Setelah Melahirkan di Adelaide Zoo

Karta, orangutan berusia 34 tahun penghuni Adelaide Zoo meninggal dunia hanya beberapa jam setelah melahirkan bayi yang kini diketahui juga sudah mati.

Karta melahirkan sekitar Pukul 6 malam pada hari Kamis (26/01/2017) namun kemudian meninggal pada malam hari setelah berhasil melahirkan kandungannya.

Tidak dijelaskan apakah bayi orangutan itu meninggal saat lahir atau memang sudah mati sejak dalam kandungan.

Karta telah kehilangan enam bayi lainnya sejak tahun 1995, termasuk saat kelahiran terakhir pada tahun 2015.

Pihak pengelola Kebun Binatang Australia Selatan (Zoos SA) mengatakan penyebab pasti kematian Karta ini tidak akan diketahui sampai pemeriksaan post-mortem dilakukan secara penuh pada Sabtu pekan ini.

Dokter hewan Ian Smith mengatakan komplikasi setelah lahir tidak biasa dialami jenis kera besar.

“Namun, tidak seperti kelahiran manusia, kesempatan untuk intervensi medis jauh lebih sedikit,” katanya.

“USG dilakukan hari Rabu menunjukkan detak jantung yang kuat dan tidak ada tanda-tanda bahwa bayi itu dalam kesulitan,” tambah Dokter Smith.

“Kami semua terpukul oleh kehilangan yang memilukan ini,” tuturnya.

Karta mengalami kehamilan pada 2016 meskipun dikontrasepsi pada saat itu.

Pasangan Karta bereda di lokasi saat kematian

CEO Zoos SA Elaine Bensted mengatakan penjaga mengawasi Kluet, pasangannya Karta, yang bersamanya ketika pasangannya itu meninggal.

“Hal ini mirip dengan manusia. Kami perkirakan dia pun akan melalui proses berduka,” katanya.

“Dia jelas menyadari hilangnya Karta karena dia bersamanya,” kata Bensted.

Dia mengatakan kematian Karta merupakan pukulan pahit bagi staf yang merawat dia sepanjang kehamilannya, termasuk di malam hari dan ultrasound rutin.

“Para staf telah berupaya keras. Mereka pasti terpukul,” kata Bensted.

Kluet and Karta the orangutans
Karta (kiri) dan Kluet, dua orangutan penghuni Adelaide Zoo tujuh kali gagal menjadi orangtua.

ABC News: Tony Hill

Dia menambahkan bahwa Karta merupakan penghuni utama kebun binatang dan kematiannya adalah sama seperti kehilangan anggota keluarga.

“Dia datang untuk melahirkan cukup cepat, namun beberapa jam kemudian dia sudah meninggal,” kata Bensted.

Kebun Binatang Adelaide sebelumnya mengatakan kurang dari 7.000 orangutan Sumatera dan Kalimantan yang tersisa di alam liar. Dikhawatirkan mereka bisa punah di habitat aslinya dalam 10 tahun ke depan.

Disebutkan bahwa populasi orangutan menurun sebesar 1.000 ekor setahun.

“Ini bukan kehamilan (Karta) yang direncanakan. Kami berpikir panjang dan keras apakah akan membiarkan kehamilan itu,” kata Bensted.

“Tapi karena orangutan sangat terancam, kami memutuskan untuk membiarkan kehamilan Karta dan memberikan setiap dukungan untuknya,” tambahnya.

Diterbitkan Pukul 17:00 AEST 27 Januari 2017 oleh Farid M. Ibrahim dari artikel berbahasa Inggris.