ABC

Karen Wang Sukses Jadi Perencana Pernikahan di Australia

Banyak gadis memimpikan akan memiliki ‘pesta pernikahan yang sempurna’, menggunakan gaun pengantin yang indah dan mengatakan ‘I do’. Perencana pesta pernikahan asal China, Karen Wang dan rekannya membantu mewujudkan mimpi-mimpi tersebut menjadi kenyataan.

Karen berasal dari Propinsi Guangdong di China, dan telah menetap di Australia selama lima tahun.

Setelah menyelesaikan gelar master media di University of Melbourne seperti banyak lulusan muda lainnya, dia merasa resah mendapatkan pekerjaan.

“Saya sangat bingung setelah lulus, karena bagi mahasiswa internasional asal China tidak terlalu mudah mendapatkan pekerjaan yang cocok di Australia. Saya berpikir mungkin saya harus kembali saja ke China,” katanya.

Kemudian nasib tiba-tiba berkata lain. Pemilik dari perusahaan jasa perencana pesta pernikahan dimana dia sekarang bekerja, menanyakan kepadanya apakah dia tertarik pada sebuah posisi di perusahaannya dan dia bergabung dengan perusahaan ini pada tahun 2015.

Mengapa menjadi perencana pernikahan?

“Saya benar-benar suka menyusun sebuah kegiatan yang dapat mempersatukan orang, itulah sebabnya saya berpartisipasi di banyak klub dan asosiasi mahasiswa selama di perguruan tinggi,” kata Karen.

Group of women posing for a photo inside a mock Instagram frame.
Karen (depan kiri) banyak terlibat dalam kegiatan ketika menjadi mahasiswa.

Supplied: Karen Wang

Baginya sebuah upacara pernikahan juga mempersatukan orang, dan menciptakan atmosfir yang bagus untuk sebuah peristiwa yang penting seperti pernikahan.

Menurutnya hari pernikahan sangat penting karena semua orang berharap mereka hanya akan menikah sekali saja dan karenanya mereka ingin agar hari itu berlangsung sempurna.

Dan hal inilah yang tidak menjadikan pekerjaan membantu pasangan menyiapkan hari pernikahan merupakan pekerjaan yang mudah.

“Ini merupakan pekerjaan yang sulit,” kata Karen. “tapi mampu mewujudkan impian mereka menjadi kenyataan dengan sumber daya yang terbatas juga adalah sebuah hal yang luar biasa.”

‘Upacara khusus untuk mereka’

Klien utama perusahaan tempat Karen bekerja menyasar pasangan keturunan warga China yang tinggal di Australia, biasanya mereka akan memiliki pesta pernikahan di China dan satu lagi di Australia.

Berdasarkan pengalamannya, pasangan ini juga tidak bisa menentukan keputusannya kapan mereka akan melangsungkan pernikahan di China, mereka harus mengikuti aturan yang ditetapkan oleh keluarga mereka dan manager tempat pesta pernikahan akan dilangsungkan, dengan tujuan menjaga tradisi warga China.

Itulah sebabnya mereka menyebutnya sebagai ‘sebuah pesta untuk keluarga’.

Sehinga mereka ingin upacara pernikahan mereka di Australia menjadi ‘sebuah upacara buat diri mereka sendiri’, sebuah peristiwa dimana mereka bisa mengekspresikan gagasan dan gaya mereka sendiri.

Composite photo of three wedding venues.
Some wedding venues set up by Karen's team.

Supplied: Karen Wang

Karen mengatakan perencana pernikahan merupakan sebuah industri baru sehingga belum ada standar yang spesifik untuk industri ini, setiap perusahaan memiliki gaya mereka sendiri.

Dan bekerja di industri ini berarti bekerja dengan jam kerja yang diluar kebiasaan pada umumnya.

Kadang-kadang Karen harus bekerja hingga tengah malam, dan dia juga secara rutin bekerja pada akhir pekan.

“Saya ingat suatu kali ayah saya datang berkunjung, ibu saya, kakak saya dan saya berada di Melbourne, tapi sayangnya saya tidak bisa berhenti bekerja sampai pukul 1.00 dini hari pada hari itu,” ungkap Karen.

"Ayah saya tentu saja tidak marah, tapi saya bisa membaca dari wajahnya kalau dia tidak senang."

Karen mengaku keluarganya tidak terlalu mendukung karir pilihannya ini, mereka tidak memahami mengapa saya harus bekerja sekeras itu dan merngapa saya tidak bisa mendapatkan pekerkerjaan yang normal dengan rutinitas yang lebih menyenangkan.

Tapi Karen merasa mewujudkan pernikahan impian para pasangan di negara yang jauh dari tanah air mereka adalah benar-benar sesuatu yang membuatnya bahagia.

Line of groom, bride and other guests at a wedding.
Meski ini adalah pekerjaan sulit, namun bila pasangan yang menikah puas, Karen Wang merasa berhasil.

Supplied: Karen Wang

Karakteristik orang yang cocok menjadi perencana pernikahan?

Karen meyakini kemampuan mengatur sumber daya dan komunikasi yang hebat amat dibutuhkan untuk menjadi seorang perencana upacara pernikahan yang sukses.

“Perencanaan pesta pernikahan terdiri dari dua bagian: merancang dan pelaksanaannya.” katanya.

Dibagian perancangan seorang perencana pernikahan perlu memahami apa yang diinginkan klien – bahkan ketika informasi yang mereka sediakan tidak banyak atau mereka punya banyak sekali gagasan – dan mengkomunikasikan rancangan itu ke pada orang lain yang terlibat didalam pernikahan yang sedang disusunnya.

“Di bagian pelaksanaan seorang perencana pernikahan harus mempertahankan komunikasi yang baik dengan pembawa acara, fotografer dan operator kamera, persis seperti mengelola sebuah pertunjukan besar,” kata Karen.

Composite photo of three wedding dessert tables
Perencana pernikahan juga harus memastikan semua termasuk hal-hal yang kecil bagus

Supplied: Karen Wang

Disamping itu seorang perencana pernikahan juga harus bersikap baik dan membantu pasangan mennjaga emosi mereka sehubungan dengan hari pernikahan mereka.

“Selama pesta pernikahan sering kali kami melihat pasangan yang baru bertengkar dengan keluarga mereka, pernah sekali pengantin wanita menjadi marah dan menolak melanjutkan rencana pernikahan mereka,” tutur Karen.

“Kami harus membujuk dia akhirnya, dan kami bahkan harus menghadapi hubungan yang kompleks antar anggota keluarga, untuk memastikan segala sesuatunya berjalan lancar.”

Karen mengatakan seorang perencana pernikahan perlu menjadi seseorang yang memiliki sikap perfeksionis untuk memastikan semua rincian pernikahan berlangsung baik, dan masalah-masalah yang mungkin terjadi diantisipasi sejak di awal.

Bagaimana tinggal di Australia telah mengubahnya

Karen mengaku dia dulu sangat keras kepala, tapi setelah beberapa tahun tinggal di Australia dia telah belajar bagaimana menjadi rendah hati dan bagaimana membuka hatinya untuk teman-teman yang baru.

"Selama lima tahun ini saya mendapati karakter saya telah banyak berubah, dan saya kira itu merupakan perubahan yang paling besar dan terbaik yang dilaluinya."

Karen mengatakan dia sekarang sedang mencari keseimbangan yang lebih baik antara pekerjaan dan hidup, karena dia tidak ingin menjadi seorang perempuan yang mendedikasikan hidupnya semata-mata hanya untuk karir saja, dia juga ingin menghabiskan waktunya untuk menyayangi keluarganya.

Dan bagaimana dengan rencananya mengenai pesta pernikahan dia dimasa depan nanti?

“Saya dahulu banyak berfantasi mengenai upacara pernikahan saya sendiri, tapi sekarang saya berpikir mungkin saya harus merencanakannya bersama dengan teman pria yang tepat nantinya,” kata Karen.

“Semoga saya bisa bertemu dengan jodoh saya secepatnya.”

Artikel ini juga bisa dibaca dalam bahasa Mandarin

Diterjemahkan pukul 10:45 AEST 10/4/2017 oleh Iffah Nur Arifah dan anda bisa melihat artikelnya dalam bahasa Inggris di sini