Kapan Seharusnya Anak Mulai Belajar Alat Musik?
Anthony Heinrichs mulai bermain piano di usia 7 tahun, tapi ia baru jatuh cinta pada musik di usia 10 tahun saat mulai belajar terompet. Lebih dari satu dekade kemudian, Anthony diterima di Sydney Symphony Orchestra, tempat di mana ia terus bermain hingga saat ini.
Ia, kini, memastikan putra empat tahun-nya yang bernama Luca agar jatuh cinta pada musik lebih dini. “Bahkan pada usia lima bulan, Anda bisa melihat jari-jari kecilnya bergerak di saat jari istri saya memainkan piano … ia terpikat sejak usia dini,” tuturnya.
Anthony mengikutkan Luca ke kursus musik dasar ketika sang putra berumur tiga tahun dan tahun ini, ia mulai memberi putranya pelajaran piano.
Walau Luca suka menyanyi dan sangat tertarik dengan musik, seperti kebanyakan anak-anak laki lainnya, ia juga suka bermain.
“Mungkin ini sedikit terlalu dini. Meskipun ia sangat dewasa dan sangat suka olahraga, terkoordinasi dan memiliki koordinasi mata-tangan yang bagus, ini benar-benar sedikit terlalu dini,” pendapat Anthony.
“Ia akan siap ketika mulai bersekolah. Masalahnya konsentrasi – ia baik-baik saja selama lima atau 10 menit, kemudian ia hanya ingin bermain game,” sambungnya.
Instrumen apa yang cocok dengan anak kecil?
Menurut Linda Lorenza, direktur pembelajaran dan kerjasama di perusahaan SSO, tak ada usia yang terlalu muda bagi anak-anak untuk mulai belajar instrumen musik -meski hanya beberapa instrumen yang cocok dengan tangan kecil anak-anak.
Piano, keyboard atau instrumen bersenar seperti biola lebih mudah untuk dipelajari, sedangkan instrumen yang membutuhkan suara atau instrument tiup dari logam seperti terompet, yang mengandalkan otot mulut yang kuat untuk membentuk nada, hanya mungkin dimainkan ketika anak sudah matang secara fisik.
“Terutama dengan instrumen berpipa, anak-anak tak akan mengembangkan otot wajah atau kapasitas paru-paru mereka sampai mereka mencapai akhir usia remaja,” kata Linda.
Ia menambahkan, “Anda tak akan membuat anak usia empat tahun bermain bas … tapi jika mereka tertarik dengan suara seperti itu atau pada timbre instrumen bersenar, mereka bisa mulai dengan biola mini dan saat mereka makin dewasa, mungkin mereka akhirnya ingin memainkan selo atau bas.”
Bagaimana memilihkan instrumen untuk anak Anda?
Satu abad lalu, piano adalah instrumen yang banyak dimiliki orang. Benda ini adalah perabot umum di rumah sebelum televisi menjadi item standar. Selain itu, sebagian besar ruang kelas juga memiliki piano.
Linda mengatakan, kini, anak-anak mungkin mulai bermain piano atau keyboard karena alat musik ini bisa digunakan sebagai aplikasi di ponsel pintar atau iPad.
"Anda harus mengikuti apa yang mereka minati, oleh kualitas suara yang mereka minati,” ujar Linda.
“Apakah mereka ingin bermain dengan napas, apakah mereka suka bermain dengan tangan dan ketangkasan mereka,” imbuhnya.
Linda mendorong orang tua untuk membuat anak-anak mereka tertarik pada musik bahkan sat masih balita dan untuk melihat pilihan di luar “instrumen populer di dunia Barat” seperti piano, gitar atau biola.
“Anda bisa mengenalkan xilofon (serupa kolintang/gambang) mini dan anak bisa mulai memainkannya, karena instrumen itu memiliki nada dan mereka memainkan nadanya,” jelas Linda.
“Metalofon kecil benar-benar memiliki nada yang indah,” imbuhnya.
Diterbitkan Pukul 10:00 AEST 29 November 2016 oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.