Kantor Polisi Khusus Perempuan Efektif Tangani KDRT
Seorang pakar hukum di Queensland mengusulkan agar otoritas Negara Bagian Queensland mengujicoba pendirian kantor polisi khusus perempuan untuk memerangi maraknya kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT.
Kepala Fakultas Hukum Universitas Teknologi Queensland, Profesor Kerry Carrington, mengatakan keberadaan kantor kepolisian khusus perempuan ini dapat mendorong kaum wanita untuk melaporkan kekerasan dalam rumah tangga yang dialaminya sehingga pada akhirnya nanti akan mampu meningkatkan kepuasan kaum perempuan atas pelayanan yang diberikan.
Namun inovasi ini tidak masuk dalam rekomendasi yang disampaikan bulan lalu dalam laporan mengenai Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dirilis Pemerintah Queensland.
Professor Carrington mengatakan konsep kantor kepolisian khusus wanita ini telah diimplementasikan di Brasil sejak tahun 1985 dan sejak saat itu secara bertahap layanan semacam ini jumlahnya terus bertambah menjadi tersebar di 485 lokasi.
Menurutnya sejak diperkenalkan konsep kantor polisi khusus perempuan ini terus menyebar di Argentina, Guatemala, Peru dan baru-baru ini juga mulai dioperasikan di India.
Professor Carrington mengatakan dirinya telah melanglang buana untuk mengevaluasi peran dari institusi yang memerangi kekerasan domestik.
"Dan ini hanya salah satu saran yang sepertinya bisa diujicobakan,"
"Akses keadilan bagi perempuan merupakan kunci utama dan kebanyakan perempuan mengeluhkan tidak dipercaya, tidak didengarkan dan tidak mendapat dukungan ataupun respon yang layak," katanya.
"Itu merupakan salah satu temuan dari kebanyakan riset dan tentu saja itu menempatkan polisi dipihak yang disalahkan tapi salah satu cara mengatasinya adalah dengan menempatkan petugas kepolisian yang terlatih dan ditugaskan di kantor polisi khusus perempuan ini,"
'Kebanyakan dari setengah kasus pembunuhan di Australia berkaitan dengan kekerasan domestik,"
Professor Carrington mengatakan mengukur jumlah statistik insiden kekerasan domestik sulit dilakukan karena data yang ada didalam laporan tidak selamanya menggambarkan angka insiden yang sebenarnya.
Namun menurutnya akses keadilan bagi wanita dilaporkan meningkat signifikan di negara-negara yang mengaplikasikan kantor kepolisian khusus perempuan semacam ini.
"Ada orang-orang yang merupakan bagian dari layanan kepolisian dan mereka menunjukan sikap yang berbeda, biasanya petugas di kantor kepolisian khusus perempuan sangat bijaksana dan mampu memegang rahasia dan menangani semua jenis kekerasan gender, baik kekerasan seksual maupun kekerasan dalam rumah tangga, "kata Profesor Carrington.
"Konsep ini sudah meraih sukses besar baik dalam meningkatkan kesediaan perempuan untuk melaporkan insiden kekerasan yang dialaminya dan meningkatkan keyakinan dan kepuasan wanita yang pernah mencari layanan ini.
"Tapi kebanyakan mereka juga lebih efektif karena dapat mengumpulkan respon kebijakan terpadu yang efektif dalam menangani masalah KDRT.
Professor Carrington mengatakan mereka tidak menolak rekomendasi dalam laporan pemerintah.
Tapi ada satu cara untuk mengintegrasikan semua hal-hal kecil yang spesifik di kepolisian yakni dengan menyatakan mari kita dirikan kantor kepolisian perempuan atau mari kita ujicobakn salah satunya," katanya.
"Hampir setengah dari kasus pembunuhan di Australia berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga.
"Karenanya usulan ini sangat penting untuk mengatasi masalah ini dan ada cara yang sangat inovatif untuk melakukannya."
Dia mengatakan kendala bahasa sebelumnya telah membuat dirinya sulit mengevaluasi riset mengenai kantor polisi khusus wanita yang ada dinegara-negara Amerika Latin, tetapi organisasi Perempuan PBB saat ini telah banyak menterjemahkannya hasil riset itu kedalam Bahasa Inggris.