ABC

Kandungan Hormon Daging Sapi Tak Sebanyak Telur Ayam

Misteri kandungan hormon dalam daging sapi terjawab sudah. Peneliti ternak di Australia mengemukakan, kandungan hormon estrogen dalam daging sapi ternyata tak sebanyak makanan beprotein lain. Benarkah?.

Diskusi temuan hormon buatan dalam daging sapi kembali mencuat di Australia, setelah larangan impor daging sapi asal Negeri Kanguru ini diberlakukan Rusia.

Makanan kaya estrogen

Profesor produksi ternak dari Universitas Charles Sturt, Peter Winn, menjelaskan, sejumlah makanan berprotein lain mengandung dosis hormon yang lebih besar, ketimbang daging sapi yang disuntik hormon.

“Contohnya, satu butir telur bisa menambah dosis hormon estrogen, progesterone dalam makanan anda dengan jumlah yang signifikan, jika anda mengkonsumsinya sebutir tiap hari. Begitu juga susu kedelai, kubis, dan beberapa sayuran lainnya akan meningkatkan jumlah hormon pito-estrogen dalam makanan diet anda,” ungkapnya.

Hormon pertumbuhan yang lazim terdapat pada hewan ternak,  yang disinyalir memacu kandungan jumlah hormon estrogen dalam tubuh, digunakan secara resmi di Selandia baru, Amerika Serikat, Kanada, Afrika Selatan, dan Jepang.

Lembaga riset ternak “Meat and Livestock Australia” mengatakan, Australia harus meningkatkan jumlah peternak sebanyak dua juta kepala untuk mengkompensasi produksi daging yang berkurang jika penggunaan hormon pertumbuhan dilarang.

“Produksi gas rumah kaca berkurang, baik metana dan karbon dioksida, karena hewan ternak semuanya makan rumput dan dipelihara dalam waktu singkat,” jelas Profesor Peter.

Sementara, lembaga “Meat and Livestock Australia” mengungkapkan, saat ini organisasinya tidak sedang mendanai proyek apapun yang bertujuan mencari alternative pengganti hormon pertumbuhan.

Profesor Winn bersikukuh, alternatif yang efektif dari hormon pertumbuhan sesungguhnya tak ada.

“Benar-benar tak ada alternatif, dan saya tak tahu apakah ada riset yang sedang dijalankan mengenai ini,” tuturnya.

Produsen daging sapi menjelaskan, biaya ekstra yang siginifikan akan muncul jika hormon pertumbuhan tak diperbolehkan.

“Saya sudah mencobanya. Beda ongkosnya 32 dolar per kepala, itu jumlah untung yang didapat kalau memakai hormon pertumbuhan,” kata Marc Greening, salah satu peternak.

Negara-negara yang melarang penggunaan hormon dalam daging sapi

Eropa telah melarang penggunaan hormon dalam produksi daging sapi sejak hampir 20 tahun yang lalu, sebagian untuk melindungi kawasannya dari gempuran daging Amerika yang murah.

Mesir dan Turki juga memberlakukan pelarangan yang sama.

Keputusan Rusia untuk melarang impor daging sapi Australia, karena adanya temuan hormon trenbolone, datang ketika Australia justru tengah gencar mengkampanyekan daging ekspor yang bebas hormon pertumbuhan.

Larangan itu akan mengancam potensi perdagangan senilai 110 juta dolar per tahun dan merugikan produsen seperti Marc Greening.