ABC

Kandangkan Murid Autism di Kelas, Kepala Sekolah ini Diembargo di Seluruh ACT

Gara-gara mengurung anak muridnya yang berkebutuhan khusus didalam kandang berjaring di ruang kelas, seorang  kepala sekolah dicopot dari jabatannya dan dilarang bertugas di sekolah manapun di ACT.

Keputusan itu didasarkan hasil penyelidikan atas terungkapnya kasus pengurungan siswa berkebutuhan khusus ini  beberapa waktu lalu.
 
Sekolah yang terletak di Selatan ACT itu menjadi sorotan media internasional pada Bulan April lalu ketika ketahuan ada seorang murid laki-laki berkebutuhan khusus yang ditempatkan  didalam ruang hukuman khusus berbentuk kolam berjaring.
 
Ruang khusus yang lebih mirip kandang itu berukuran 2mx2m diletakan di dalam kelas dan langsung disingkirkan setelah memicu protes dan dilaporkan ke Komisi Anak dan Remaja setempat.
 
Ketika itu, Menteri Pendidikan ACT, Joy Burch mengatakan kepada media kalau dirinya sangat prihatin dengan situasi yang terjadi dan memerintahkan dilakukannya investigasi independen mengenai kebijakan di sekolah tersebut.
 
Laporan penyelidikan tersebut dirilis hari ini dan mendapati kalau ruang hukuman/kurungan itu dibangun dengan menelan dana sebesar $5195 yang diambil dari dana sekolah dan hanya satu kali dipergunakan.
 
Laporan ini juga menyebutkan kalau keputusan itu diambil atas perintah kepala sekolah pribadi.
 
"Terkait temuan ini, keprihatinan mendalam saya hanya tertuju pada kesejahteraan anak berkebutuhan khusus itu dan keluarga yang terlibat dan saya sangat kecewa membaca keseluruhan hasil investigasi ini,” kata Burch.
 
"Membangun ruang kurungan semacam itu didalam kelas untuk merespon perilaku murid merupakan keputusan yang benar-benar tidak dapat diterima,” katanya.
 
"Keputusan ini salah, dan pejabat yang bertanggung jawab atas keputusan itu sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala sekolah atau bekerja di sekolah itu. Dia harus bertanggung jawab atas tindakannya,”
 
"Orang tua perlu tahu kalau mereka bisa mempercayai keputusan yang diambil pihak sekolah adalah semata karena kepedulian terhadap anak-anak mereka,”
 
Dirjen pendidikan dan latihanm Diane Joseph mengatakan kepala sekolah itu sudah tidak lagi ditugaskan di sekolah dan tidak akan kembali ke kampus.
 
Kepala sekolah itu akan ditugaskan di Departemen Pendidikan dan Pelatihan tapi tidak akan ditugaskan di sekolah.
 
Penyelidikan terpisah terkait temuan kasus ini menunjukan praktek serupa tidak ditemukan di sekolah-sekolah lain di ACT.
 
Kasus ini juga memicu dibentuknya tim panel pakar yang akan menyusun laporan mengenai kebutuhan kompleks dan perilaku menantang dari siswa berkebutuhan khusus.
 
Salah satu usulannya adalah menempatkan dua posisi baru di Direktorat pendidikan untuk mencegah insiden serupa terjadi. Yakni Direktur kebijakan dan kepatutan dan direktur Keluarga dan pelajar.