ABC

Kampus James Cook University Terbakar di Townsville , Ratusan Mahasiswa Mengungsi

Pihak berwenang di kota Townsville di negara bagian Queensland (Australia) sedang berusaha mencari akomodasi bagi sekitar 220 mahasiswa yang terpaksa diungsikan menyusul kebakaran di kampus James Cook University hari Kamis (4/4/2019) pagi.

Townville adalah sebuah kota regional di Queensland terletak sekitar 1.334 km dari ibukota negara bagian tersebut Brisbane.

Kebakaran itu berhasil diatasi sekitar pukul 1 dinihari, dan menyebabkan kerusakan cukup parah di gedung yang digunakan sebagai asrama mahasiswa di kampus tersebut.

Salah seorang mahasiswa yang terpaksa mengungsi adalah Kanon Yumoto.

"Saya mendengar seorang mahasiswa berteriak ‘kebakaran, kebakaran’ dan api berasal dari kamarnya," kata Kanon.

“Saya melihat beberapa mahasiswi menangis sambil berlutut di tanah, betul-betul menyedihkan.”

Tidak ada yang terluka namun paramedis memeriksa 14 orang dengan dugaan terpapar asap.

A multi-storey building blackened by fire.
Sekitar 200 mahasiwa harus diungsikan dari asrama mahasiswa James Cook University.

ABC News: Travis Mead

Rektor James Cook University mengatakan pihaknya sudah berhasil menempatkan sebagian besar mahasiswa di akomodasi sementara namun sekitar 90 orang lagi harus tinggal bersama keluarga atau teman-teman lain.

Kanon Yumoto termasuk salah seorang yang belum tahu akan tinggal di mana.

“Saya tidak tahu kapan saya bisa mengambil barang-barang saya. Saya tidak memiliki apapun saat ini kecuali HP di tangan.”

“Hari Senin saya harus menyerahkan tugas, yang tidak bisa saya serahkan karena kebakaran, dan karena saya tidak punya laptop.”

Students stand with belongings on grass outside their burnt residence.
Sebagian mahasiswa masih belum bisa ditampung oleh akomodasi sementara yang disediakan oleh kampus.

ABC News: Sofie Wainwright

Mahasiswa asal Inggris Michael Stephano merasa beruntung karena asrama tempat tinggalnya tidak ikut terbakar.

“Saya bangun pagi ini setelah mendengar keributan. Untung bukan kami yang terkena,” katanya.

“Saya tahu betul betapa stresnya mereka. Kami sedang berada di tengah musim ujian. Banyak tugas yang harus dikerjakan,” ujarnya.

Lihat berita selengkapnya dalam bahasa Inggris di sini