ABC

‘Kami Bukan Keluarga Rasis’: Pangeran William Belum Bicara dengan Pangeran Harry

Pangeran William membantah keluarga Kerajaan Inggris rasis. Ia juga mengaku belum berbicara dengan Pangeran Harry dan Meghan setelah wawancara mereka dengan Oprah Winfrey ditayangkan.

Untuk pertama kalinya seorang anggota keluarga kerajaan berbicara langsung di depan umum mengenai wawancara mengejutkan tersebut.

Sebelumnya ayah William dan Harry, Pangeran Charles menolak berkomentar.

Sementara Ratu Elizabeth menanggapi tuduhan rasisme lewat pernyataan resmi yang dikeluarkan Istana Buckingham dengan mengatakan masalah tersebut akan “ditangani keluarga kerajaan secara tertutup”.

Pangeran William yang bergelar Duke of Cambridge sedang mengunjungi sebuah sekolah di London bersama istrinya, Kate Middleton, ketika seorang wartawan menanyakan tentang wawancara tersebut.

Wartawan itu bertanya, “Apakah keluarga kerajaan rasis, Pak?” yang dijawab Pangeran William, “Kami bukanlah keluarga rasis”.

Dalam wawancara dengan Oprah, Meghan menyebutkan seorang anggota keluarga kerajaan telah bertanya kepada Harry “seberapa hitam” kulit anak mereka yang saat itu masih dalam kandungan Meghan.

Oprah mengatakan Pangeran Harry memberitahunya jika orang yang menanyakan hal itu bukanlah Ratu Elizabeth maupun Pangeran Philip.

Dalam wawancara dengan Oprah, Meghan dan Harry juga menjelaskan terpaan mental selama mereka menjalankan tugas-tugas sebagai bangsawan Inggris.

Meghan bahkan menyebutkan dia telah ditolak oleh salah seorang sosok paling senior di istana ketika berusaha mencari bantuan untuk mengatasi kesehatan mentalnya.

Sejarah panjang kisruh keluarga kerajaan

Princes Harry and William
Ikatan saudara antara Pangeran William dan Pangeran Harry terganggu setelah wawancara dengan Oprah.

Reuters: Stefan Wermuth

Selama 1.200 tahun sejarah Kerajaan Inggris, anggota keluarga monarki ini telah terlibat kisruh mendalam, kadang diwarnai kekerasan, di antara sesama saudaranya.

Salah satu contoh yaitu bagaimana Pangeran John berusaha merongrong saudaranya Richard, yang dijuluki ‘Berhati Singa’, agar bisa merebut takhta kerajaan.

Ratu Mary I menahan saudari tirinya Elizabeth di Menara London selama dua bulan dan mencabut hak-hak warisannya di tengah pemberontakan kaum Protestan terhadap takhta Ratu Mary.

Di era modern perseteruan keluarga kerajaan Inggris tak melibatkan pertumpahan darah.

Namun hubungan antara pewaris utama tahta dan pewaris lainnya tetap saja diwarnai dengan kecemburuan dan persaingan.

Pewaris utama takhta biasanya memiliki aturan yang ketat dan berkesan lebih bertanggung jawab, seperti Ratu Elizabeth, Pangeran Charles dan Pangeran William, karena itu memang syarat untuk menjalankan peran mereka.

Sementara saudara-saudara mereka yang lebih muda, seperti Putri Margaret, Pangeran Andrew dan Pangeran Harry lebih menikmati keistimewaan kekuasaan mereka.

Mereka tak pernah memikul beban takhta kerajaan, namun sebagai pewaris, mereka serta-merta menerima beban sebagai cadangan bila terjadi sesuatu pada pewaris utama.

Princess Diana sits on the stairs in a yellow boiler suit with her sons on lower steps between her legs.
Putri Diana semasa hidupnya mengharap Pangeran William dan Pangeran Harry senantiasa rukun adanya.

Reuters: Hugh Peralta

Diana, Putri Wales, tampaknya sangat menyadari dinamika ini dan berusaha memutus siklus tersebut dengan menjalin ikatan kuat antara kedua putranya.

Selama bertahun-tahun, William dan Harry tampaknya dapat menjaga agar mahkota kerajaan tidak menjadi sumber kisruh di antara mereka.

Namun wawancara dengan Oprah pekan ini mengonfirmasi adanya kekisruhan tersebut.

Walau mengatakan sangat menyayangi kakaknya, Pangeran Harry yang kini tinggal di California, Amerika Serikat bersama istrinya Meghan, mengatakan ada “jarak” di antara keduanya.

Pernikahan yang memisahkan kakak dan adik

Prince Philip, Prince William and Kate, Prince Harry and Meghan Markle arrive for the Royal Family's Christmas Day service.
Pangeran William dan istrinya Kate, bersama Pangeran Harry dan istrinya Meghan, tadinya dijuluki sebagai empat orang hebat keluarga Kerajaan Inggris.

Reuters/Hannah McKay

Ketika Pangeran William telah menikah dengan Kate, Pangeran Harry tampak rukun-rukun saja dengan kakak dan kakak iparnya itu.

Kemudian dia jatuh cinta pada Meghan Markle, seorang aktris glamor dan dermawan asal Amerika Serikat.

Media tabloid di Inggris menjuluki mereka sebagai ‘the fab four’, empat orang hebat dari keluarga kerajaan.

Di permukaan, kedua pasangan ini tampak akrab.

Namun di balik layar, beberapa sumber ketegangan sempat muncul.

Dalam buku ‘Finding Freedom’, penulis topik kerajaan Omid Scobie dan Carolyn Durand mengungkapkan Harry pernah marah dengan nada bicara William tentang Meghan.

Mereka menyatakan Harry tidak menyukai nasihat William untuk “meluangkan waktu sebanyak yang dibutuhkan untuk mengenali gadis ini”.

Meski begitu, William membalas budi saudaranya, dan berdiri di sampingnya saat Harry menikahi Meghan pada tahun 2018.

Prince Harry walks with his best man, the Duke of Cambridge, as he arrives at St George's Chapel.
Pangeran William di sisi adiknya di pernikahannya dengan Meghan.

Brian Lawless/Pool via Reuters

Tak lama setelah pasangan itu keluar dari upacara pernikahan dan melambai ke kerumunan di sepanjang jalan Windsor, tindakan mereka mulai digambarkan dengan cara berbeda.

Pertama, pengantin baru pindah dari apartemen Kensington Palace, di mana mereka bertetangga dengan keluarga Pangeran William, dan menetap di Frogmore Cottage yang jauh.

Tabloid Inggris membombardir pengantin baru dengan tuduhan yang dibuat oleh pembantu istana yang tak disebutkan namanya: Meghan membuat Kate menangis saat mengukur gaun nikah, Meghan meminta tiara yang lebih baik dari Ratu,serta bagaimana roti panggang alpukat favorit Meghan menyebabkan perang dan pembunuhan.

Pangeran Harry lantas tak lagi gembira dan bebas di depan umum.

Dia menatap tajam ke arah fotografer dan memeluk istrinya.

Ketika Harry dan Meghan, atau Duke dan Duchess of Sussex berpisah dari William dan Kate, yang bergelar Duke dan Duchess of Cambridges untuk menjalani kegiatan filantropis masing-masing, media Inggris kembali menuduh satu orang sebagai penyebabnya: Meghan.

Bagaimana keretakan itu bisa terungkap publik?

Yang tampak jelas sekarang adalah perlakuan pers terhadap Meghan menjadi sumber perselisihan antara pasangan Harry dan Kate dengan keluarga kerajaan lainnya.

Dalam kata-kata Meghan sendiri, pers tampaknya menginginkan narasi “pahlawan dan penjahat” untuk menggambarakan figur dirinya dibandingkan dengan figur Kate.

Spekulasi pun bergeser dari kedua putri ke kedua pangeran.

Keretakan, menurut pengamat kerajaan, sebenarnya terjadi di antara kedua pangeran.

Prince William, Duke of Cambridge, with Prince Harry. Imaged posted by Kensington Palace Twitter on Thursday, August 26, 2018.
William dan Harry diperkirakan akan bertemu kembali tahun depan untuk meresmikan patung ibunya yang telah meninggal dunia.

Twitter: Kensington Palace

Sumber yang tidak disebutkan namanya menunjukkan adanya perselisihan saat Natal lalu.

Saat itu Harry bertanya kepada William mengapa dia tidak berusaha memasukkan Meghan ke dalam keluarga kerajaan.

Mengingat hubungan tegang Harry dan Meghan dengan pers Inggris, sulit untuk mengatakan seberapa banyak dari laporan tabloid ini yang menjelaskan secara objektif apa yang terjadi.

Akhirnya, Pangeran Harry membenarkan bagaimana hubungan dengan kakaknya telah berubah dalam sebuah wawancara dengan ITV pada Oktober 2019.

Berselang tiga bulan kemudian, Harry dan Meghan mengumumkan bahwa mereka akan mundur dari tugas-tugas kerajaan.

Keputusan tersebut katanya memicu kemarahan Pangeran William.

Perpecahan terjadi dan kedua pangeran telah memilih jalannya sendiri-sendiri: yang satu tetap fokus pada masa depan monarki, yang lainnya ingin keluar dari sana.

Harry memberi tahu Oprah jika bukan karena Meghan, kemungkinan besar dia tidak akan mundur dari perannya di istana.

Tapi sekarang setelah keluar, Harry ingin menjalani takdirnya sendiri bersama istrinya, dengan dukungan uang warisan dari ibunya.

Sementara itu William dan ayahnya tetap “terjebak” dalam institusi yang menurut Harry telah gagal menawarkan dukungan ketika Meghan sangat membutuhkannya.

Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari laporannya dalam bahasa Inggris yang bisa dibaca di sini dan ini.