ABC

Kaki Palsu Bercorak Seni Lukis Aborijin Atasi Minder Pasien Amputasi

Pembuat kaki palsu di Rumah Sakit Alice Springs memilih pendekatan seni untuk memerangi rasa malu di kalangan warga pribumi menggunakan kaki palsu. 

Jarrod Cahir mengatakan warga Aborigin yang menggunakan kaki palsu sering merasa malu jika terlihat menggunakan kaki palsu. 
 
Konsep malu menurut warga Aborijin adalah perasaan malu yang mendalam dan mendapat perhatian yang tidak diinginkan, selain itu mereka juga malu karena orang lain memandang mereka dengan pandangan yang tidak biasa terhadapnya.
 
"Kondisi seperti ini banyak dijumpai di kalangan penduduk Aborijin, Saya sendiri tidak pernah menjumpai hal semacam ini,  sampai Saya datang ke daerah ini dan menyaksikan orang Aborijin malu terlihat menggunakan kaki palsu,”
 
Cahir mengatakan warga yang diamputasi akan merasa malu ketika kembali ke rumah dan kembali ke komunitasnya, banyak dari mereka memilih tetap melanjutkan rehabilitasi mereka,”
 
Dia mengatakan sejumlah pasien bahkan banyak yang memilih merangkak atau menggunakan kursi roda daripada menggunakan kaki palsu mereka.
 
"Kami memiliki beberapa orang yang sebenarnya pejalan kaki yang hebat di sasana rehabilitasi dan ketika mereka pulang selama  beberapa pekan tapi ketika kembali mereka sudah tidak menggunakan kaki palsu mereka lagi,” katanya.
 
"Ada perasaan malu dan stigma didalam komunitas warga Aborijin terhadap kelompok disabilitas,”
 
"Setelah kami gali lebih dalam, kami mendapati keluarga mereka merasa tidak nyaman jika mereka memamerkan kecacatannya."
 
Untuk mengatasi pemikiran seperti itu, Cahir mendapat  gagasan yang disebutnya sebagai "Kaki Mematikan".
 
Lewat konsep ini pasien yang diamputasi kakinya boleh memilih karya seni Aborigin atau warna lain untuk dicetak pada kain dan kemudian dipahat pada lapisan terakhir kaki palsu mereka.
 
Cara ini diharapkan dapat lebih mendorong pasien untuk mau  memakai kaki palsu mereka dengan kebanggaan dan akhirnya mereka bisa tetap aktif setelah kembali ke rumah.
 
Praktek ini sangat sederhana dan hanya butuh waktu 14 jam saja mulai dari pengukuran pertama pasien hingga pemasangan akhir dari kaki palsu.
 
"Kami membawa orang Aborijin ini ke toko kain dan membiarkan mereka memilih sendiri desain atau pola yang mereka mau, sesuatu yang bisa mencerminkan diri mereka sendiri,”
 
"Kami juga mampu memasukan gambar klub sepak bola favorit mereka dan warna pribadi lainnya,”
 
Cahir mengatakan tujuan dari kegiatan ini sebenarnya adalah memberikan pilihan untuk menciptakan karya seni mereka sendiri untuk kemudian dicetak di kaki palsu, tapi untuk sementara ternyata cara ini terbukti efektif dan sangat populer,”
 
"Salah seorang pasien menghendaki kaki palsunya digambar dengan tim footy favoritnya,” katanya.
 
"Dia ingin pulang ke rumah dan duduk bersama dengan teman-teman bermain sepak bolanya.”
 
"Jadi kita bisa memberikan warna dari klub Mimili Blues di kaki palsunya dan dia ternyata sangat senang dengan kaki palsu istimewa pilihannya sendiri tersebut,”