ABC

Jumlah Perempuan Aborigin yang Bekerja Meningkat

Secara keseluruhan penyerapan tenaga kerja dari kalangan warga Aborigin di Australia telah menurun dalam sepuluh tahun terakhir. Tetapi jika hanya melihat data perempuan Aborigin hasilnya berbeda.

Angka terbaru menunjukkan ada peningkatan dari jumlah perempuan Aborigin yang mendapat pekerjaan. Bahkan dilaporkan banyak diantara mereka yang mencapai jabatan tinggi dalam profesinya.

Salah satunya adalah Terri Jenke, yang kini menjadi pemilik firma hukum di Sydney, Australia.

“Sekitar 18 tahun lalu saya memutuskan untuk membuka layanan hukum sendiri yang sebenarnya tidak saya niatkan saat sedang sekolah hukum,” kata Terri.

Setelah Terri kesulitan mendapat pekerjaan, ia akhirnya berpikir keras untuk mencari tahu apa yang sebenarnya ia ingin lakukan untuk hidupnya.

“Saya ingin menjadi pengacara bagi warga Aborigin agar mereka mendapatkan haknya.”

Firma hukum miliknya sekarang sudah memperkerjakan 10 karyawan, kebanyakan adalah perempuan dari kalangan Aborigin

“Tidak ada jalan [bagi perempuan Aborigin] sebelumnya [untuk membuka usaha], karena sangat sulit. Saya memberanikan diri mendirikan kantor di kawasan Redfern dan mendapat satu klien yang baik.”

Dalam perjalanan usahanya, ia banyak mendapatkan pesan dan cerita-cerita untuk mengangkat masalah keadilan sosial bagi warga Aborigin.

Jumlah pekerja perempuan Aborigin meningkat

Dalam sepuluh tahun terakhir, partisipasi perempuan Aborigin di pasar tenaga kerja di Australia telah meningkat menjadi 54 persen.

Menurut Terri, kesenjangan lapangan kerja bagi warga Aborigin kini semakin mengecil.

“Apa yang membuat saya bahagia adalah melihat bisnis milik warga Aborigin berkembang dan banyak perempuan Aborigin, khususnya perempuan muda yang terlibat dalam bisnis,” ujar Terri.

Ia juga merasa bangga melihat generasi baru dari kalangan perempuan yang banyak terlibat dalam membuka usaha.

Mereka memiliki banyak ide dan kami ingin menolong mereka untuk mencapai tujuannya.

Lembaga milik pemerintah Australia, Indigenous Business Australia juga melihat adanya peningkatan yang kuat dari bisnis start-up yang digagas perempuan,

Mereka mengatakan sepertiga partisipan dalam sektor start-up yang digagas warga Aborigin adalah perempuan.

Meski penyerapan tenaga kerja di kalangan perempuan Aborigin membaik, tetapi jumlah pekerja pria Aborigin malah menurun dalam 10 tahun terakhir.

Dan secara umum, dilaporkan kemajuan yang ada dianggap terlalu lambat untuk menutup kesenjangan lapangan kerja bagi warga Aborigin, dibandingkan warga Australia lainnya.

Rod Little dari National Congress of Australia’s First People mengatakan pemerintah butuh rencana yang nyata untuk masalah lapangan kerja ini.

“Rasisme, diskriminasi, menjadi penghalang bagi masalah pekerjaan, perlu ada upaya membangun kepercayaan diri dan kapasitas untuk mendapat pekerjaan, mempertahankan pekerjaan dan menafkahi keluarga, banyak yang harus dikerjakan.

Artikel ini disadur dari laporan ABC Radio untuk program AM, yang bisa Anda dengar disini.