ABC

Jumlah pelajar peminum di NSW menurun

Studi yang mengevaluasi pola kebiasan minum-minuman keras di kalangan remaja di New South Wales (NSW)  menunjukan jumlah pelajar peminum miras cenderung turun.

Kesimpulan ini didasarkan pada tanggapan dari 8,000 pelajar berusia antara 12 dan 17 tahun yang diwawancarai pada tahun 2011 lalu dalam survey perilaku kesehatan pelajar NSW. Survey itu dilakukan setiap 3 tahun sekali sejak tahun 1987.

Di kelompok pelajar berusia 12 tahun, ditemukan ada sekitar 49%  siswa laki-laki dan 38% siswa perempuan mengaku telah mengkonsumsi alkohol pada tingkat tertentu. Sementara di kelompok pelajar berusia 17 tahun, ditemukan hampir 89% dari siswa laki-laki dan siswa perempuan melakukan kebiasaan serupa.

Siswa di daerah secara signifikan lebih banyak yang mengkonsumsi alkohol, dibandingkan siswa di perkotaan.  Survet mendapati 79 persen anak laki-laki di  daerah mengakui kebiasaan minum mereka, sementara pelajar di perkotaan yang mengkonsumsi alkohol hanya 66 persen saja.

Menteri Gaya hidup dan Kesehatan, Kevin Humphries mengatakan angka kebiasaan minum-minuman keras secara keseluruhan menurun secara substantif dibandingkan survey sebelumnya.

Tapi dia mengatakan pelajar yang melakukan kebiasaan itu, telah mulai mengkonsumsi alkohol pada usia yang lebih muda dan secara sengaja minum untuk mabuk.

Lebih dari seperempat anak laki-laki dan 20% anak perempuan mengaku telah mengkonsumsi alkohol di waktu lalu karena sengaja ingin mabuk.

"Kita tahu serapan awal konsumsi alkohol tidak menyebabkan perilaku berisiko lainnya dan itu tidak selalu membawa hasil yang baik," jelas Humphries.

"Kita tahu di usia yang muda,  semakin beresiko perilaku remaja, semakin berjangka panjang dampak negatif dari kebiasaan minum minuman keras itu dan akan berpengaruh pada gaya hidup dan hubungan anda,” ungkap Humphries juga.

"Karenanya semakin kita berupaya mengingatkan masyarakat terhadap situasi tersebut maka hasilnya akan lebih baik, dan kita perlu menindaklanjuti langkah tersebut.” tegasnya.