ABC

Jumlah Pekerja Stres di Australia Meningkat

Survei terbaru menunjukkan peningkatan jumlah pekerja di Australia yang mengalami stres serta tiga dari empat warga Australia menyatakan hal tersebut berpengaruh terhadap kesehatan mereka.

Survei ini melibatkan lebih dari 1500 orang yang dilakukan oleh Australian Psychological Society (APS) untuk melihat bagaimana warga Australia menghabiskan waktu di tempat kerja.

Angka terbaru menunjukkan kalau ketidakhadiran di kantor akibat stress ternyata mengakibatkan kerugian bagi pengusaha di Australia yang mencapai AUD$ 30 miliar per tahun.

Profesor Lyn Littlefield dari APS mengungkapkan telah terjadi penurunan berkala dalam kesejahteraan kerja sejak survei dilakukan dua tahun lalu.

"Jika stres tidak teridentifikasi dan dikelola memadai di tempat kerja, maka bisa mempengaruhi produktivitas kerja secara keseluruhan dan kesehatan karyawan untuk jangka panjang," ungkap Littlefield.

Profesor Amanda Gordon dari University of Canberra  menyampaikan stres memiliki efek seperti bola salju.

"Ada banyak orang di Australia yang berada di bawah tekanan dan seiring waktu stresnya menjadi lebih kroni , itu benar-benar buruk,” tukas Gordon.

Orang muda lebih rentan

Dari survei diketahui mereka yang tingkat kesejahteraannya rendah rata rata berusia 18 dan 25 tahun.

Kelompok umur juga bisa mengidentifikasi memiliki gejala depresi tingkat tinggi.

Survei menunjukkan bahwa mereka yang berusia antara 18 dan 35 tahun, lebih khawatir tentang kemampuan untuk membayar kebutuhan pokok, karena ketidakpastian ketersediaan pekerjaan.

Profesor Gordon mengatakan orang-orang muda ternyata ditemukan lebih sulit mengatasi tekanan keuangan.

"Ini mungkin karena generasi muda terjebak dalam perjuangan untuk menempatkan diri mereka di dunia, untuk membuat tempat mereka terutama di pasar perumahan perkotaan," katanya.

Untuk kebanyakan pemuda juga terdapat kebingungan soal kepuasan bekerja dan bagaimana mendapat karir yang bisa membuat mereka puas.

Sedangkan Profesor Littlefield mengatakan survei juga memberikan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mengurangi stres di tempat kerja.

Dia mengatakan faktor yang diidentifikasi oleh mereka yang memiliki tingkat kesejahteraan tinggi dan tingkat stres rendah termasuk perasaan mendapat dukungan ditempat kerja serta pengakuan yang memadai.

“Data ini bisa menolong pengusaha mengidentifikasi upaya apa yang bisa mengubahnya menjadi positif,” ujar Littlefield.