ABC

Jumlah Donor Untuk Ladang Jenazah di NSW Meningkat

Para ilmuwan forensik yang mengelola sebuah ladang jenazah manusia pertama di bumi bagian selatan mengatakan terkejut dengan banyaknya orang yang ingin menyumbangkan tubuh mereka setelah meninggal.

Ladang yang terletak di kawasan rahasia di negara bagian New South Wales digunakan untuk meneliti bagaimana tubuh manusia terurai di dalam tanah setelah meninggal.

Ladang jenazah ini digunakan pertama kali di awal tahun 2016 oleh Professor Shari Forbes, ilmuwan forensik dari University of Technology Sydney.

Fasilitas ini sekarang masih menjadi satu-satunya yang berada di luar Amerika Serikat, dan Professor Forbes mengatakan ketertarikan publik ternyata di luar dugaan mereka.

“Kami terkejut dengan ketertarikan warga.” katanya.

“Kami tidak memperkirakan akan mencapai angka sebanyak itu.”

Sekarang sudah lebih dari 500 orang yang mengatakan akan menyumbangkan tubuh mereka setelah mereka meninggal.

Professor Shari Forbes with students from UTS at the facility
Professor Shari Forbes dengan mahasiswa UTS di ladang jenazah di NSW.

Supplied: Anna Zhu

“Memang jelas lebih banyak datang adalah para manula, dan mereka sudah menjalani hidup lama dan masih sehat, dan ingin meninggal alami.” kata Professor Forbes.

“Kami tidak berharap melihat anak-anak muda di sini, namun ada juga yang datang karena mendengar manfaat yang kami lakukan untuk polisi.”

Serangga juga ‘penting dalam ilmu forensik’

Tempat ini secara resmi dikenal sebagai Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER).

Para ilmuwan forensik dari seluruh dunia sekarang mulai memperhatikan apa saja yang dilakukan di ladang jenazah tersebut.

Namun tempat ini juga digunakan oleh sekitar 80 ilmuwan Australia termasuk Associate Professor James Wallman dari University of Wollongong.

Dia mengatakan tertarik dengan peran serangga dalam proses pengurairan tubuh manusia.

“Kapan seseorang meninggal, penentuan waktu, menggunakan serangga khususnya ulat, dengan melihat berapa usia ulat tersebut, dan seberapa lama mereka sudah berada di sana sejak mayat ditemukan.”

Namun kawasan semak di bagian barat Sydney tersebut hanya merupakan satu lokasi saja yang tersedia, dan tingkat pengurairan mayat manusia tergantung pada dimana mereka ditemukan.

Professor Wallman mengatakan dia ingin ladang jenazah ini akan tersedia di berbagai lokasi di Australia.

Researchers set up at NSW body farm
Ladang di luar kota Sydney ini digunakan untuk mempelajari bagaimana proses pengurairan tubuh manusia setelah meninggal.

Supplied: Anna Zhu

“Dengan itu akan menjadi cara terbaik dimana mereka yang bekerja di berbagai negara bagian akan yakin bahwa temuan mereka bisa digunakan secara forensik.” kata Wallman.

“Ada perbedaan besar dalam hal geografi, fauna, dan iklim di Australia.”
Sekarang sudah ada usulan bagi sebuah ladang jenazah di Queensland Tengah.

And menurut Professor Forbes, sudah ada diskusi bagi ladang serupa di negara bagian lain, namun menurutnya yang paling penting adalah tetanga di sekitar ladang tersebut tidak khawatir.

“Lokasi kami adalah di dekat komunitas kecil yang terpencil.” katanya.

“Kebanyakan dari mereka adalah petani, jadi saya kira mereka sudah terbiasa dengan kematian ternak mereka, jadi mereka sudah biasa dengan bau walau dari ladang kami tidak keluar bau-bauan.”

“Namun mereka bisa mencium ini setiap hari dari binatang, bukan dari manusia.”