ABC

Jual Telur Organik Palsu, Perusahaan Australia Didenda Hampir Rp 10 M

Salah satu produsen telur terbesar di Australia telah didenda $ 750.000 (atau setara Rp 7,5 miliar) dan diperintahkan untuk membayar biaya pengadilan sebesar $ 300.000 (atau setara Rp 3 miliar) karena mengklaim status organik secara salah pada beberapa produknya.

Komisi Persaingan dan Konsumen Australia (ACCC) mengambil tindakan terhadap perusahaan Snowdale Holdings asal Australia Barat (WA) setelah mendapatkan bukti bahwa ayam betina di dua peternakan mereka tidak hidup menurut standar organik atau tidak bebas keluar masuk dari kandang mereka, meski perusahaan tersebut mencitrakan telurnya sebagai produk organik.

Snowdale -perusahaan di balik enam label telur asal WA dan salah satu pemasok swalayan terbesar di negara bagian ini -membantah melakukan kesalahan.

Namun pada bulan Mei tahun lalu, Pengadilan Federal Australia berpihak pada ACCC dan mendapati bahwa perusahaan tersebut bersalah karena menyesatkan para pelanggannya.

Organisasi Humane Society International (HIS) mengatakan bahwa denda tersebut merupakan yang terbesar dalam sejarah Australia untuk pelanggaran sejenis itu.

“Hukuman tertinggi yang pernah dijatuhkan dalam kasus semacam itu sampai saat ini adalah $ 300.000 (atau setara Rp 3 miliar),” kata direktur HIS, Verna Simpson.

"Perusahaan ini telah membebankan harga premium untuk telur yang diproduksi dalam kondisi yang bukan berstandar organik.”

“Para konsumen bisa bersyukur bahwa keadilan telah ditegakkan dan Snowdale Holdings telah diminta mempertanggungjawabkan tindak penipuan mereka.”

Selain denda, Hakim Pengadilan Federal, Antony Siopis, memerintahkan Snowdale membayar tambahan $ 300.000 (atau setara Rp 3 miliar) untuk biaya pengadilan -membuat total denda mereka mencapai lebih dari $ 1 juta (atau setara Rp 10 miliar).

Bangkai ayam juga ditemukan di peternakan Carabooda milik Snowdale di tahun 2014.
Bangkai ayam juga ditemukan di peternakan Carabooda milik Snowdale di tahun 2014.

Supplied

Ayam betina di 2 peternakan tak diternakkan secara organik

Bukti yang diberikan oleh ACCC terkait dengan pemeliharaan ayam di peternakan Carabooda dan Swan Valley milik Snowdale, di pinggiran kota Perth, WA.

Pengadilan mengungkap bahwa antara tahun 2011 dan 2013, Snowdale mengemas telur ke dalam karton yang diberi label “organik”, meskipun beberapa gudangnya menampung hingga 14 ekor ayam per meter persegi.

Mereka dijual dengan nama Swan Valley Egg Farm, Swan Valley Egg Co, telur organik Carabooda Lovingly Hand Packed, telur organik Ellah, telur organik Wanneroo Free Range Eggs dan telur organik Mega Free Range Eggs.

Dalam keputusannya tahun lalu, Hakim Siopis mengatakan bahwa ayam-ayam itu ditempatkan di empat “lumbung” atau “kandang” berukuran industri yang terletak di Carabooda dan Swan Valley.

“Masing-masing kandang di Carabooda memiliki kapasitas untuk menampung sekitar 18.000 ayam petelur, sementara gudang di peternakan Swan Valley memiliki kapasitas sekitar 12.740 ayam petelur,” jelasnya.

“Saya menemukan bahwa kebanyakan ayam betina tak keluar kendang mereka dan tak berkeliaran dengan bebas di tempat terbuka hampir setiap hari.”

Kandang untuk 12.000 ayam betina di peternakan Swan Valley milik Snowdale yang dipertanyakan.
Kandang untuk 12.000 ayam betina di peternakan Swan Valley milik Snowdale yang dipertanyakan.

Supplied: Humane Society International

Investigasi terpisah yang dilakukan pemerintah setempat dilakukan atas kondisi sanitasi di Carabooda pada tahun 2014, setelah ditemukannya bangkai ayam dengan perintah pembersihan.

Snowdale tak lagi beternak di lahan mereka di Carabooda dan Swan Valley.

Sebelumnya, perusahaan tersebut mengatakan bahwa keputusan Pengadilan Federal itu tak memiliki “dampak apapun” pada lahan organik mereka yang ada di Gingin, Wheatbelt, WA.

Berdasarkan standar nasional yang diberlakukan tahun lalu, ternak ayam harus memiliki akses “bebas dan teratur” ke luar kandang dan kerapatan antar kandang tidak boleh lebih dari satu ayam per meter persegi -atau 10.000 ayam betina per hektar -untuk bisa mengklaim status organik.

Simak berita ini dalam bahasa Inggris di sini.

Diterbitkan: 16:10 WIB 25/07/2017 oleh Nurina Savitri.