ABC

Jokowi Menang di Luar Negeri, Siap Jadi Presiden RI

Hasil penghitungan suara yang dilakukan bagi para pemilih warga Indonesia di luar negeri menempatkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla mengalahkan saingannya, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Menurut laporan yang dikumpulkan oleh Jaringan Diaspora Indonesia Global, pasangan Jokowi-Kalla mendapatkan suara sebanyak 53,74 persen dari sekitar 130 lokasi pemilihan di luar Indonesia.

Jumlah suara yang mereka kumpulkan adalah 364.257 suara, sementara Prabowo-Hatta mendapatkan 313.600 suara, atau 46,26 persen.

Secara keseluruhan, pasangan Jokowi-Kalla hanya kalah di kawasan Timur Tengah dan Afrika, dimana Prabowo di sana mendapatkan 53,39 persen suara atau sekitar 20.778 suara, sementara Jokowi hanya mendapatkan 18.139 suara atau 46.61 persen.

Di kawasan lain, seperti Amerika, Australia-Oseania dan Eropa, pasangan Jokow-Kalla menang telak dengan suara yang mereka dapatkan berkisar antara 79 persen (Eropa) sampai 85 persen (di Australia-Oseania).

Di daerah yang paling banyak pemilihnya, Asia, Jokowui-Kalla menang tipis 50.58 persen (286.915 suara) dibandingkan 49,42 persen (280.288 suara) bagi Prabowo-Hatta.

Sementara itu menurut laporan wartawan ABC dari Jakarta, sebagian besar rakyat Indonesia menunggu dengan seksama keputusan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang rencananya akan diumumkan hari Selasa (22/7).

Sejauh ini, hasil yang sudah beredar dari berbagai perhitungan menunjukkan Jokowi-Kalla akan mendapatkan sekitar 53 persen suara secara keseluruhan.

Jusuf Kalla yang sebelumnya pernah menjadi wakil presiden dalam masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang pertama  mengatakan kepada ABC bahwa Joko Widodo, merupakan sosok yang tepat untuk jabatan tersebut.

Dikatakannya, hubungan baru dengan Australia kini dapat ditempa.

Puluhan ribu petugas keamanan akan memantau pengumuman hari ini untuk menjamin para pendukung Jokowi dan lawannya Prabowo Subianto, tidak bentrok.

Presiden SBY  yang akan segera melepas jabatan presidennya mendesak kepada siapa pun yang kalah agar menerima kekalahan tersebut 'hati lapang'

"Mengakui kekalahan adalah mulia," katanya. "Jika ada seseorang yang tidak menerima hasil resmi, saya akan menyarankan kepada mereka agar secara damai pergi ke jalur konstitusional."

Prabowo Subianto, mantan pangkostrad, mengatakan tidak akan menerima hasil tersebut sampai sinyaliran adanya kecurangan dalam pemilu diinvestigasi.

Pihaknya mengatakan ada contoh besar kecurangan pemilu, dan meminta agar penghitungan suara ditunda.