ABC

John Zito, Pembuat Aneka Cokelat dari Hobart

John Zito begitu terampil membuat tiruan aneka benda dari bahan cokelat.

Dia bisa membuat apa saja. Mulai dari bola kaki, sepatu hak tinggi, serta jam tangan. Itu hanya sebagian hasil karya yang dia kerjakan di tokonya.

“Apa pun yang diminta oleh klien,” ujar Zito kepada wartawan ABC Ryk Goddard.

“Belum lama ini saya membuat pesanan seorang klien berupa model tiruan peti mati. Ini didesain dan dibuat oleh saya sendiri,” tambahnya.

Zito menjelaskan, dia mempergunakan bahan terbaik yang bisa diperoleh, mulai dari cokelat Belgia hingga alkohol yang mahal, yang membuat akuntannya cukup stress.

peti mati coklat.jpg
Peti mati tiruan terbuat dari coklat lengkap dengan isinya berupa potongan-potongan coklat. (Foto: Kiriman/John Zito)

“Akuntanku menghukum saya karena banyaknya alkohol (yang dipakai).. padahal harga sebotol cognac menghabiskan $80,” katanya.

“Begitu yang kami pakai. Kami tidak menggunakan konsentrat,” ujar Zito.

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada konsumen yang membuatnya bingung.

“Saya belum pernah bilang ke klien, ‘tidak, saya tak bisa membuatnya’,” kata Zito. “Beri saya waktu memikirkan dan akan memberitahu Anda.”

“Gelar saya di bidang desain bahan, teknologi dan sains, jadi saya terlatih berpikir di luar kotak,” ujarnya.

Zito mengatakan tokonya menghabiskan puluhan ribu dolar pada cetakan cokelat baru setiap tahun.

sepatu dari coklat.jpg
Tiruan sepatu beserta kembang yang terbuat dari coklat. (Foto: Kiriman/John Zito)

“Kami menghabiskan lebih dari $ 55.000 untuk pencetakan sekarang ini,” katanya. “Kami membeli cetakan sekitar sekitar $ 5.000 hingga $ 10.000 setahun.”

“Dan jika mereka tidak memiliki cetakan untuk bentuk tertentu, Zito akan membuatnya sendiri.

“Jika Anda melihat (replika) Piala Dunia yang saya buat, itu (menghabiskan) 115 jam lebih pada emas 24-karat,” katanya. “Itu adalah kerajinan tangan, seluruhnya.”

Dan itu hanya bentuk yang membuat Zito senang.

“Kami telah membuat cokelat daging berasap dengan wiski Jack Daniel yang mengalir,” katanya.

Foto tropi

tropi piala dunia coklat.jpg
John Zito menghabiskan 115 jam membuat tiruan tropi Piala Dunia. (Foto: Nutpatch Chocolates)

“[Rasa] datang dan pergi. Kami membuat cokelat kari Madras,” ujarnya. “Kami membuat yang aneh-aneh sesekali.”

Zito mengaku sering menurunkan harga untuk waktu yang dihabiskan membuat cokelat karena ingin membuat keinginan orang menjadi kenyataan.

“Saya menyukainya,” katanya. “Saya mencintai apa yang kukerjakan dan saya suka ekspresi orang yang datang ke toko, terutama anak-anak.”

Diterbitkan Pukul 13.30 AEST 25 Juli 2016 oleh Farid M. Ibrahim. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.