ABC

Jika Virus Corona Terus Merebak, Olimpiade Tokyo 2020 Mungkin Dibatalkan

Pejabat senior Komite Olimpiade Internasional mengatakan jika penyelenggaraan Olimpiade 2020 di Tokyo dianggap terlalu berbahaya karena adanya wabah virus corona, maka besar kemungkinan pesta olahraga terbesar di dunia itu ditunda atau dipindahkan ke tempat lain.

Kemungkinan Pembatalan Olimpiade Tokyo

  • 11 ribu atlet dari 200 negara akan bertanding di Olimpiade Tokyo yang dimulai 24 Juli
  • Wabah virus corona sudah menjangkiti 80 ribu orang dan menewaskan lebih dari 2700 orang
  • Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck mengatakan atletnya tidak akan ke Tokyo bila kesehatan mereka terancam

Pejabat senior, Dick Pound, yang berasal dari Kanada, sudah menjadi anggota IOC sejak tahun 1978. Ia memperkirakan dalam tiga bulan mendatang, yakni hingga akhir bulan Mei, kepastian penyelenggaraan Olimpiade harus sudah diputuskan.

“Saat itu, saya akan bertanya “apakah situasinya terkontrol sehingga kita akan pergi ke Tokyo atau tidak?” katanya.

Olimpiade dijadwalkan akan berlangsung 24 Juli sampai 9 Agustus, sehingga Dick mengatakan banyak persiapan yang akan harus dilakukan.

“Hal seperti peningkatan keamanan, makanan, perkampungan Olimpiade, hotel. Juga media harus mulai membangun studio untuk siaran.”

Bila IOC memutuskan Olimpiade tidak bisa diselenggarakan di Tokyo, maka ‘besar kemungkinan opsinya adalah pembatalan”.

Virus corona mulai menyebar di China dua bulan lalu dan sudah menginfeksi lebih dari 80 ribu orang di seluruh dunia dan menewaskan 2.700 orang, kebanyakan di China.

Penyebaran virus sekarang sudah juga terjadi di Korea Selatan, Timur Tengah, hingga ke Eropa, sehingga timbul kekhawatiran akan adanya pandemik.

Di Jepang sendiri sudah dilaporkan empat kematian karena virus corona.

Dick untuk saat ini tetap menganjurkan para atlet untuk berlatih.

Diperkirakan akan ada 11 ribu atlet yang dijadwalkan berpartisipasi di Tokyo dan 4.400 atlet akan bertanding di Paralympics yang akan dimulai 25 Agustus.

“Sepanjang yang kami ketahu saat ini, mereka semua akan berada di Tokyo.”

A countdown clock shows 157 days to the Tokyo Olympics, as people wear masks to avoid coronavirus.
Jepang sudah melaporkan empat kematian akibat virus corona di saat penyelenggaraan Olimpiade semakin mendekat.

AP: Jae C. Hong

Berbicara mengenai kemungkinan penundaan, Dick mengatakan akan sulit sekali untuk menunda event sebesar Olimpiade.

“Ada banyak hal yang dilibatkan, begitu banyak negara yang terlibat, juga ada berbagai kompetisi, dan juga televisi. Jadi kita tidak bisa mengatakan ‘mari kita pindahkan ke Oktober’.”

Dia juga mengatakan kemungkinannya kecil untuk memindahkan penyelenggaraan Olimpiade ke kota lain.

“Hanya ada beberapa tempat di dunia ini yang bisa mempersiapkan fasilitas yang ada dalam masa waktu yang begitu pendek,” kata Dick.

Ia juga tidak mendukung penyelenggaraan cabang Olimpiade dilaksanakan di berbagai tempat di dunia, karena akan membuatnya ‘lebih mirip penyelenggaraan kejuaraan dunia.”

Menurutnya masa depan Olimpiade Tokyo sepenuhnya berada di tangan pejabat IOC dan tergantung bagaimana penyebaran virus corona.

Sementara itu, Menteri Olahraga Australia Richard Colbeck mengatakan para atlet Australia mungkin saja menarik diri dari Tokyo bila ancaman kesehatan akan besar bagi mereka.

“Atlet Australia siap untuk bertanding di Tokyo, namun tidak boleh mengorbankan kesehatan dan kesejahteraan mereka,” katanya.

Lihat beritanya dalam bahasa Inggris di sini

AP