ABC

Jessica Nicholls, Anak Desa Peraih Beasiswa ‘Fashion’ ke Italia

Dari pakaian jalan hingga gaun malam, dari desain bergaya formal hingga sarat fantasi, kemewahan wol dipertunjukkan dalam gelaran busana ‘Sheepvention’ yang bertemakan ‘Temukan Wol’. Jessica Nicholls adalah salah satu desainer Australia yang karyanya ditampilkan dalam ajang itu.

Jessica Nicholls (kiri), gadis desa asal Woomera, Australia Selatan, yang berusia 21 tahun, berdiri di samping seorang model yang mengenakan desain pakaian kemenangannya, yang terbuat dari wol Australia. (Foto: dokumentasi penulis)
Ada 75 karya yang masuk dalam Penghargaan Desainer Wol Muda Australasia, sebuah ajang yang membuat banyak pelajar ‘fashion’ bepergian antar negara bagian untuk melihat desain mereka diperagakan di panggung mode.

Mahasiwi kampus kejuruan asal Woomera, Australia Selatan, Jessica Nicholls, berhasil meraih beasiswa ‘Geoff Handbury’ yang bergengsi dan akan terbang ke Milan, Italia, untuk mengikuti studi di sekolah desain busana ‘Istituto Marangoni’.

Kota kecil Woomera terletak di barat laut Australia Selatan yang didominasi wilayah pertanian dan memiliki populasi hanya ratusan orang.

Gaun malam merah yang didesain Jessica terinspirasi dari tanah berwarna kemerahan yang ada di kampung halamannya.

“Semua unsur yang ada di lingkungan pedesaan saya pakai dalam desain untuk kompetisi ini dan saya juga ambil unsur warnanya. Sebelum saya ikut kompetisi, saya sungguh berpikir bahwa wol tak akan cocok ditampilkan dalam busana malam tapi saya sepenuhnya salah, wol adalah bahan yang serbaguna,” jelasnya.

Jessica mengakui, desain pakaian adalah sebuah ‘pilihan menarik’ bagi seseorang yang tinggal di komunitas daerah pedalaman tapi siap bepergian untuk mengejar karir.

“Saya kursus desain selama 3 tahun di sekolah asrama dan kemudian waktu SMA saya kursus desain pakaian lagi,” ujarnya.

Kesempatan untuk belajar di salah satu sekolah busana bergengsi di Eropa, kini, menjadi sesuatu yang Jessica berusaha percayai.

Ia tak pernah membayangkan mendapatkan kesempatan seperti itu.

Ia adalah salah seorang dari banyak mahasiswa kampus kejuruan di Australia Selatan yang datang ke negara bagian Victoria untuk mengikuti kompetisi desain busana itu.

“Mahasiswa tahun ketiga dan tahun kedua di kampus kami punya peluang untuk ikut kompetisi ini. Ajang ini benar-benar tumbuh dan berkembang menjadi kegiatan yang bagus untuk didatangi dan untuk menunjukkan bakat anda,” tuturnya riang.

Dirancang untuk memacu siswa bereksperimen dan menyelami wol, Penghargaan Desainer Muda Australia telah diselenggarakan sejak tahun 1991.