Jeremy Jin, Petenis 12 Tahun Wakili Australia di Turnamen Dunia
Umurnya boleh saja masih belia, tapi Jeremy Jin yakin perhatian dunia akan tertuju padanya suatu hari nanti.
Remaja berusia 12 tahun dari Kogarah, pinggiran Sydney, ini telah terpilih untuk mewakili Australia dalam sebuah turnamen tenis junior di Paris, yang digelar selama Turnamen Perancis Terbuka awal Juni mendatang.
“Saya sangat bersemangat,” tutur Jeremy.
Turnamen junior berjudul ‘Future Tennis Aces’ itu akan mempertemukan para pemain muda top dunia.
Jeremy, yang merupakan petenis nomor satu Australia di kelompok usianya, sadar ia tak boleh meremehkan lawan-lawannya.
"Mereka akan benar-benar bertanding dengan bagus, mereka adalah anak-anak terbaik di negaranya, jadi itu akan sulit," kata Jeremy.
Meski ungkapan amarah di lapangan dari petenis ternama Australia seperti Nick Kyrgios baru-baru ini menjadi berita utama, Jeremy sangat antusias untuk menunjukkan sportivitas terbaik Australia.
“Saya sering merasa frustrasi, tapi saya mencoba mengendalikan amarah saya, terutama di sekitar banyak orang,” ungkapnya.
Latihan bersama mantan petenis profesional
Sebelum berangkat ke Paris, Jeremy menjalani sesi latihan dengan mantan petenis professional, Wally Masur, yang mengatakan bahwa ia terkesan dengan apa yang dilihatnya.
"Ia (Jeremy) adalah sosok yang tenang, yang pada usia 12 tahun tak selalu mudah dilakukan. Ia mengendalikan emosinya dengan baik dan ia adalah pemuda kecil yang tangguh untuk dikalahkan," puji Masur.
Masur, yang merupakan kepala kinerja di ‘Tennis Australia’, mengatakan, akan sulit bagi pemain muda untuk mengatasi tingginya harapan, terutama dengan sorotan media.
“Kita bahkan menempatkan lebih banyak tekanan dan kecemasan pada mereka, bahkan lebih banyak sorotan, bermain di panggung dunia tak selalu menjadi perjalanan yang paling mudah,” sebutnya.
Petenis tangguh
Orang tua Jeremy, keduanya bermain tenis, memberi anak mereka raket sejak berusia empat tahun.
Ayah Jeremy, Michael Jin, mengatakan, dalam beberapa tahun, Jeremy menunjukkan hasil yang menjanjikan.
"Saya tak bisa mengalahkannya sekarang, ia terlalu kuat," kata Michael Jin.
Pelatih Jeremy, Simon Ede, dan orang tuanya akan berpergian bersamanya ke Paris.
Michael Jin mengatakan bahwa ia mencoba untuk tidak membiarkan Jeremy terlalu menekan dirinya sendiri.
“Saya selalu bertanya padanya, saat kamu berada di lapangan, santai saja,” ujarnya.
Diterbitkan Kamis 18 Mei 2017 oleh Nurina Savitri. Simak berita ini dalam bahasa Inggris di ABC News.