ABC

Jepang Target Utama Zona Identifikasi Pertahanan Udara China

Media yang dikelola pemerintah China mengidentifikasi Jepang sebagai “Target Utama” Beijing dalam Zona Indentifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) yang baru dideklarasikan. Media itu juga menyatakan China tidak akan ragu melakukan tindakan yang bersifat segera jika Tokyo menentang zona tersebut.

Meski demikian negara lain yang telah mengirimkan pesawat mereka ke Zona Indentifikasi Pertahanan Udara (ADIZ), termasuk Amerika Serikat dan Korea Selatan umumnya diabaikan,” kata Global Times.

"Kita harus melakukan penanggulangan yang tepat waktu tanpa ragu-ragu melawan Jepang ketika negara itu melawan ADIZ yang baru dideklarasikan China," demikian tulis editorial surat kabar yang dikenal dekat dengan Partai Komunis China yang berkuasa.

Jika AS tidak bertindak jauh, kita tidak akan menargetkan mereka dalam menjaga zona pertahanan udara kami."

Surat kabar yang sering menyuarakan nada nasionalis, menambahkan bahwa Australia bisa "diabaikan" karena kedua negara tidak memiliki keluhan utama, dan bahwa Beijing memiliki "tidak perlu mengubah tindakannya" menuju Seoul, mengingat Korea Selatan memiliki "ketegangan " sendiri dengan Jepang.

Patrol pesawat runcingkan  ketegangan

Adiz yang dideklarasikan China Sabtu (23/22/2013), memerintahkan  pesawat yang hendak melintasi  zona tersebut harus menyediakan rencana penerbangan mereka, menyatakan negara mereka dan melakukan komunikasi radio dua arah, atau menghadapi intervensi militer.

Zona itu mencakup kawasan yang diklaim  oleh Jepang dan Korea Selatan dan termasuk kawasan angkasa diatas gugusan kepulauan tak berpenghuni yang dikelola Jepang tapi diklaim China.

Kepulauan itu disebut Diaoyu di China dan Senkaku di Jepang.

Langkah China ini memicu tuduhan provokasi dari Jepang dan Amerika Serikat, dan kritik dari Korea Selatan dan  Australia.

Tokyo dan Seoul pada Kamis (28/11/2013) mengatakan menantang zona China tersebut dan menunjukkan front bersatu setelah Washington mengirim pembom B-52 melalui wilayah udara.

Militer China mulai melakukan patroli pertama kali pada Sabtu (23/11/2013) dan mulai mengirim beberapa jet tempur serta pesawat pemberi peringatan awal ke zona ADIZ  pada hari Kamis (28/11/2013), demikian kutip kantor berita resmi Xinhua.

Sebelumnya pejabat di China telah menuduh Amerika Serikat dan Jepang melakukan standar ganda, karena keduanya juga memiliki ADIZ.