ABC

Jepang Kembali Berburu Ikan Paus di Perairan Selatan Australia

Pemerintah Australia kembali didesak untuk melakukan pemantauan ikan paus di wilayah perairan selatan benua itu, setelah sebuah rekaman video menunjukkan kapal-kapal pemburu milik Jepang telah memulai aktivitasnya kembali.

Aktivis anti penangkapan ikan paus Sea Shepherd berhasil menemukan lima kapal Jepang dan merekam satu kapal yang memuat empat ikan paus yang telah mati.

Sea Shepherd mengatakan kapal-kapal Jepang berada di wilayah habitat ikan paus yang dilindungi di perairan selatan.

Ini merupakan untuk pertama kalinya para aktivis berhasil melacak keberadaan kapal-kapal Jepang sejak musim berburu dimulai kembali.

Menteri Lingkungan Hidup Australia Greg Hunt bulan lalu mengatakan, pihaknya akan mengirim pesawat terbang untuk memantau keberadaan kapal-kapal pemburu ikan paus. Sebelum pemilu, Hunt yang berasal dari Partai Koalisi berjanji akan mengirim kapal untuk mencegah penangkapan ikan paus.

Saat masih beroposisi, Hunt menuding pemerintahan Partai Buruh menutup mata terhadap kegiatan penangkapan ikan paus di perairan selatan.

Namun menurut Bob Brown, ketua Sea Shepherd, sejauh ini tidak ada perangkat pemantau Australia yang beroperasi di perairan itu.

"Sea Shepherd komit untuk mencegah secara damai pembunuhan dan pemusnahan ikan paus," kata Brown, yang bekas pemimpin Partai Hijau Australia.

"Kami melihat darah berceceran di kapal itu, daging paus diseret, dan isi perutnya dibuang ke laut. Ini benar-benar kebrutalan yang tidak punya tempat di dunia modern," katanya.

Brown mengatakan telah menyurat resmi ke Menteri Hunt, dan mendesaknya untuk mengambil langkah menghentikan penangkapan ikan paus.

Namun Brown menduga pemerintah Australia justru akan menuding Sea Shepherd, bukannya menuding Jepang.