ABC

Jenazah Korban MH17 Segera Diterbangkan ke Belanda

Sebuah kereta yang membawa jasad para korban pesawat Malaysia Airlines dari wilayah timur Ukraina, akhirnya tiba di kota Kharkov, setelah tertunda selama beberapa waktu di kota Donetsk yang dikuasai pemberontak.

Kereta pembawa jenazah korban MH17 akhirnya tiba di Kharkov, Ukraina, di mana jasad tersebut akan dikeluarkan dan diterbangkan ke Belanda.
Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menghabiskan beberapa hari untuk bernegosiasi dengan kelompok pemberontak untuk mengangkut jasad korban MH17 keluar dari Donetsk, yang terletak 300 kilometer di tenggara Kharkov.

Kereta ini, yang memiliki 5 mesin pendingin, bergerak lambat menuju pabrik pembuatan senjata di Kharkov, tempat di mana jasad-jasad itu akan dikeluarkan dan diterbangkan ke Belanda.

Pejabat Australia dan Belanda akan menghadiri upacara tertutup di Kharkov untuk menghormati jenazah para korban MH17.

Pada 22 Juli, Perdana Menteri Tony Abbott mengumumkan adanya ‘Operasi Bawa Mereka Pulang’ untuk mengamankan dan mengidentifikasi jenazah dari bencana Malaysia Airlines di Ukraina.

Operasi ini meliputi pejabat konsuler, pakar identifikasi dan forensik korban serta tim investigasi keamanan udara di Ukraina dan Belanda.

PM Abbott mengatakan, ketika jenazah telah dipindahkan, para ahli akan memulai proses panjang pengidentifikasian 37 warga negara dan penduduk Australia yang menjadi korban.

“Saya harus memperingatkan bahwa ini adalah proses panjang dan metodis, yang membutuhkan beberapa minggu. Sefrustasi apapun kita terhadap kondisi ini, kita harus melakukannya dengan benar. Akan menyedihkan jika kita memperparah penderitaan keluarga korban dengan melakukan salah identifikasi terhadap jasad orang-orang yang mereka cintai itu,” ujar sang Perdana Menteri Australia kepada para jurnalis di Canberra.

Ketika proses identifikasi korban di Amsterdam selesai, pesawat militer C-17 Australia akan digunakan untuk mengirim pulang jenazah korban asal Australia.

Pesawat pertama yang mengangkut jenazah korban akan diterbangkan ke Eindhoven

Menyusul kedatangan kereta yang mengangkut jenazah korban, Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, mengatakan kepada awak emdia bahwa gelombang pertama jenazah korban MH17 di Ukraina akan diterbangkan ke Belanda pada 23 Juli.

“Besok (Rabu), pesawat pertama akan menuju ke Eindhoven (di selatan Belanda,” tuturnya.

PM Rutte mengatakan, identifikasi jenazah bisa memakan waktu berbulan-bulan.

“Segera setelah seorang korban teridentifikasi, hal pertama dan terpenting yang dilakukan adalah menginformasikan kepada pihak keluarga, tak ada lainnya. Itu membutuhkan waktu beberapa minggu atau bulan,” ujarnya.

Ia mengkonfirmasi bahwa Belanda akan memimpin investigasi jatuhnya MH17, yang normalnya dilakukan pemerintah Ukraina, meski mereka tidak mengontrol wilayah di sekitar jatuhnya pesawat.

“Kami akan berupaya maksimal dan sebaik mungkin,” tegas PM Rutte.

Hampir 300 orang, sebagian besar berkewarganegaraan Belanda, terbunuh ketika MH17 ditembak jatuh pada 17 Juli.

Sebelumnya pada 22 Juli di Donetsk, Ukraina, para separatis telah menyerahkan dua kotak hitam dari MH17 ke tim ahli asal Malaysia.

Pertikaian kembali memanas di sekitar stasiun kereta Donetsk pada 21 Juli, dan suara keras ledakan terus terdengar sepanjang malam hingga 22 juli pagi hari waktu setempat.

Jendela-jendela di pemukiman warga dirusak dan setidaknya dua bangunan berupaya dihancurkan. Penduduk lokal melaporkan adanya korban sipil di antara para tetangganya.

Donetsk, yang memiliki 1 juta penduduk sebelum banyak yang mengungsi selama pertikaian berlangsung, kini merupakan basis utama kelompok pemberontak di timur Ukraina.