ABC

Jelang Natal, Jumlah Tunawisma Kesusahan Meningkat

nbedBagi banyak keluarga di negara bagian Australia Barat, Natal adalah waktu untuk memanjakan diri. Tapi bagi yang lainnya, hanya untuk menyajikan makanan di atas meja adalah sebuah ‘perjuangan’.

Sebuah survei yang dilakukan awal tahun ini menemukan lebih dari 300 orang tidur di jalanan di berbagai sudut kota Perth, ibukota kota Australia Barat yang metropolitan.

Tapi banyak badan amal yakin jika jumlah ini jauh lebih tinggi, termasuk mereka yang berpindah-pindah akomodasi bersama teman-teman atau yang tinggal di tempat penginapan sementara.

Manna adalah sebuah badan amal yang memberikan makanan bagi para tunawisma dan mereka yang kesulitan di Perth.

Mereka melakukannya di sebuah taman di kawasan Northbridge selama enam hari dalam seminggu.

“Bagi banyak keluarga, mereka tidak memiliki cukup makanan, apalagi yang untuk dinikmati, itu tidak terjadi,” kata Bev Lowe, pendiri Manna.

Bev dan suaminya John memulai badan amal Manna lebih dari 20 tahun lalu.

Mereka mengatakan jumlah orang-orang yang mengunjungi taman setiap hari telah meningkat secara dramatis selama 12 bulan terakhir.

John and Bev Lowe stand arm in arm.
John dan Bev Lowe adalah pendiri Manna dan mengatakan mereka telah melihat adanya peningkatan dari orang yang kesulitan dalam 12 bulan terakhir.

Foto: ABC News

“Ini benar-benar sangat besar, ada tambahan 50 orang per hari setidaknya, bahkan lebih di hari-hari lain.”

“Orang-orang kesulitan, benar-benar kesusahan,” kata Bev.

Manna biasanya memberikan makanan kepada 100 hingga 200 orang per hari di taman.

Tekanan luar biasa saat Natal

Apisaloma Falamoe dan Misha Guy telah menjadi tunawisma selama 18 bulan, setelah ia kehilangan pekerjaan dan sembuh dari sakit.

Mereka makan siang di taman setiap hari, mengambil makanan yang cukup untuk makan malam anak-anaknya, menjemput anak-anak dari sekolah, kemudian mencari tempat untuk tidur di malam hari, yang biasanya di sofa temannya.

Hari Natal menjadi pikiran bagi keluarga muda ini

“Pada Natal ini kami tidak punya apa-apa untuk anak-anak, kita tidak punya apa-apa sama sekali,” kata Misha.

“Hanya mencoba melihat apa yang bisa dilakukan selama Natal, mendapatkan rumah di tahun baru, semoga… dan ini akan menjadi Natal yang indah.”

Dalam beberapa minggu terakhir, Manna telah mengumpulkan sumbangan makanan, hadiah dan barang-barang kebutuhan dasar untuk menghibur keluarga dan tunawisma.

Relawan telah mengepak dan mengatur pengirimannya.

“Bagi saya dan Anda, adalah hal yang biasa untuk makan di Selasa malam, tapi banyak keluarga yang kesusahan, seperti makanan penuh bagi satu keluarga di Hari Natal,” kata Ky Sinclair, salah satu pekerja di yayasan Manna.

“Saya bekerja tidak hanya untuk menanggapi masalah ini, tetapi menghilangkan masalah tunawisma dan kemiskinan.”

Tercatat sudah ada sekitar 850 keluarga yang meminta bantuan dari Manna selama liburan Natal tahun 2016 ini.

Diterbitkan oleh Erwin Renaldi pada 21/12/2016 pukul 14:00 AEST dari artikel aslinya yang berbahasa Inggris, bisa dibaca disini.