ABC

Janji dan tantangan hadang pemerintah Abbot

Rakyat pemilih telah memberi Tony Abbot kemenangan dalam pemilu federal Australia, tapi bagi orang yang ingin dikenal sebagai "Perdana Menteri Infrastruktur" ini,  kerja keras untuk melaksanakan visinya bagi Australia yang lebih kuat baru saja dimulai.

Dari menghentikan arus pencari suaka yang datang ke Australia dengan kapal sampai menghapuskan pajak karbon dan pajak pertambangan, Abbot sekarang harus melaksanakan janji-janjinya termasuk skema cuti melahirkan dengan bayaran penuh yang tidak disetujui oleh kalangan bisnis dan sebagian dari partainya sendiri.

Ia mengritik defisit APBN Partai Buruh ketika menjadi oposisi, dan sekarang keadaan ekonomi berada di pundak pemerintahnya.

Pada waktu yang sama, ia harus beralih peranan dari salah-satu pemimpin oposisi Australia paling efektif menjadi orang yang memegang pimpinan negara – sambil juga menangani potensi konflik dengan Partai Nasional dan memimpin tim dengan sejumlah anggota baru.

Aboot adalah seorang Rhodes scholar yang pernah menjalani pendidikan untuk menjadi seorang pastor. Sebelum terjun ke dunia politik di tahun 1994, ia pernah bekerja sebagai jurnalis dan penasehat Partai Liberal dan juga menjadi direktur eksekutif Australians for Constitutional Monarchy.

Seorang atlit dengan disiplin tinggi dengan gaya politik yang memecah pendapat, Abbot menjabat menteri senior dibawah pemerintah Howard dan menjadi pemimpin Partai Liberal di akhir 2009, menyisihkan Malcolm Turnbull dengan hanya satu suara.

Abbot mungkin akan menarik pelajaran dari era Howard dalam menjalankan pemerintahan sebagai perdana menteri, tapi ia akan menghadapi berbagai tantangan yang berbeda.

Ia telah menjanjikan suatu pemerintah "tanpa kejutan" yang mengupayakan perpaduan harmonis antara tradisi liberal dan konservatif.

Ia berjanji akan memperkuat ekonomi, merampingkan birokrasi, mengurangi pajak, merampingkan jajaran pegawai negeri dan memberi semua negara bagian otonomi lebih besar dimana mungkin.

Pemerintahnya juga akan dibentuk oleh kebijakan cuti melahirkan dengan bayaran penuh, dorongan untuk memulihkan asuransi kesehatan swasta dan janji untuk meningkatkan anggaran pertahanan.

Abbot mengatakan bahwa pada hari pertama, ia akan mengeluarkan instruksi bagi persiapan undang-undang pencabutan pajak karbon dan memberi pengarahan untuk memulai rencana perlindungan perbatasannya.

Dalam waktu 100 hari, ia berjanji RUU untuk menghapuskan pajak karbon dan pajak pertambangan akan diajukan ke depan Parlemen.

Ia mengatakan, sebelum akhir masa jabatan pertamanya, APBN akan menuju ke surplus – suatu pergeseran dari komitmen sebelumnya untuk mengembalikan APBN kembali ke surplus pada masa jabatan pertama.

Abbot, yang sejak lama mendukung strategi untuk memperbaiki kehidupan bumiputra Aborigin Australia, telah berjanji akan mendorong pengakuan kaum bumiputra dalam konstitusi mulai tahun depan.

Ia juga ingin ditambahkannya Menteri Urusan Bumiputra Aborigin dalam timnya, dan berjanji akan terus melewatkan satu minggu setiap tahun bersama komunitas pedalaman.

 

Tantangan di pentas dunia

Abbott juga akan menghadapi tantangan di luar. Ia naik menjadi perdana menteri hanya beberapa hari setelah Australia mengambil-alih pimpinan Dewan Keamanan PBB, dan menjelang KTT G-20 tahun depan di Brisbane.

Respon internasional terhadap perang saudara di Suriah akan menjadi issue yang harus ditangani Abbot.

Pada minggu terakhir kampanye, ia melukiskan krisis Suriah sebagai "baddies versus baddies" – yang segera dikecam oleh Kevin Rudd sebagai bukti bahwa Abbot tidak tahu kebijakan luar negeri untuk menjadi perdana menteri.

Abbot perlu membuktikan bahwa kritikan ini keliru, dan menunjukan bahwa ia dapat berurusan dengan para pemimpin dunia dan mengembangkan hubungan dengan negara-negara penting seperti Indonesia, China dan Amerika Serikat.