ABC

Janda tragedi Pulau Penguin tuntut pemerintah Australia Barat

Janda dari dua laki-laki yang tenggelam ketika hendak menyeberangi pantai pasir di pesisir Barat Australia menuntut pemerintah negara bagian.  Kedua laki-laki dan isterinya hanyut terbawa arus ketika hendak  menyeberang diantara Pulau Penguin dan daratan utama, di Selatan Perth, pada Desember 2010  lalu.

Kedua wanita itu berhasil selamat namun suaminya yakni, Praveen Kumar Pagadala Shiva (31) dan Pavan Kumar Ganasala (37) tewas tenggelam.

Pengacara dari keluarga korban itu berpendapat negara bagian gagal melindungi mereka dari bahaya.

Pada Mei lalu, petugas Koroner, Dominic Mulligan menemukan kematian kedua pria itu tidak bisa dihindari. Menurutnya pada Desember itu, seharusnya dua instansi menyarankan Kementrian Lingkungan dan Konservasi yang mengelola lokasi wisata Pulau Pinguin untuk ditutup.

"Kami mengatakan pemerintah negara bagian memiliki tugas melindungi warga yang mengunjungi Pulau Pinguin , tugas mereka memastikan keamanan para pengunjung,” kata kuasa hukum keluarga korban, Jennifer Craig.

"Tugas itu mencakuo secara rutin mengecek kondisi ombak mengingat pihak pengelola tahu persis kalau banyak pengunjung yang berjalan menyeberangi pantai pasir harusnya mereka memasang banyak rambu-rambu peringatan.”

"Kerugian yang ditimbulkan memang belum diketahui pasti saat ini, namun sudah pasti keluarga ini sangat kehilangan, kedua keluarga ini kehilangan pencari nafkah mereka, dan anak-anaknya ayahnya yang menjadi penyokong hidup  mereka.”

Pemerintah Kawasan Barat Australia tidak bersedia diwawancarai ABC.

Namun dalam pernyataan tertulisnya, Departemen Taman dan margasatwa (DPAW) mengatakan pihaknya sudah memperbanyak pemasangan informasi dan rambu-rambu mengenai bahaya menyeberangi gundukan pasir.

Mereka juga mengklaim telah mengklarifikasi petunjuk operasi mengenai penutupan dan pembukaan kawasan gunung pasir di Pulau Penguin serta  telah menginstal stasiun pemantau cuaca untuk memberikan informasi yang akurat bagi para penjaga pantai.

"Pihak DPAW juga telah menyiagakan petugas penjaga yang berpatroli selama 7 hari dalam seminggu dimasa padat pengunjung termasuk liburan sekolah dan akhir pekan panjang.”

DPAW juga mengaku siap bekerjasama  dengan Kantor Kejaksaan Negeri setempat untuk menghadapi gugatan hukum dari janda kedua korban.

Operator wisata, Terry Howson yang menyewakan kapal layar dari daratan utama ke Pulau Penguin mengaku di masa lalu ia dan stafnyasering menyelamatkan ratusan orang yang berusaha menyeberang ke gundukan pasir di Pulau Penguin.

Namun sekarang kasus penyelamatan seperti itu sudah jauh berkurang.

“Biasanya setahun ada sekitar 200 orang yang kita selamatkan, tapi saat ini jumlahnya sudah sangat berkurang hanya sekitar 20 orang saja pertahun.” tuturnya

“Dan menurut saya perubahan besar ini terjadi karena sekarang ada lebih banyak petugas penjaga pantai yang disiagakan terutama pada masa-masa sibuk, seperti musim liburan sekolah dan akhir pekan.”

Namun Howson mengatkan pihaknya terus berusaha meningkatkan upaya perlindungan dan penjagaan terhadap keselamatan pengunjung.