Jalan Dibuka Kembali di Australia Selatan, 35 Rumah Hancur Karena Kebakaran Semak
Jalanan sudah dibuka kembali di kawasan Utara Tengah di Australia Selatan, yang mengalami kebakaran semak, dengan 35 rumah dipastikan hancur, dan 42 lainnya terkena dampaknya, dengan klaim asuransi sudah mencapai $ 61 juta (sekitar Rp 600 miliar).
Kebakaran yang sekarang dijuluki Kebakaran Pinery, dengan menyebut nama salah satu tempat di sana, sudah diturunkan ke kategori 'siaga' setelah hari Kamis malam, petugas berhasil menguasai api yang sudah menghanguskan sekitar 90 ribu hektar lahan.
Dinas Pemadam Kebakaran (CFS) mengatakan 35 rumah hancur, naik dari 16 rumah dari sehari sebelumnya, dan belasan rumah lain terkena 'dampak', dalam jumpa pers hari Jumat pagi, dengan laporan sebelumnya ada 77 rumah yang hancur.
Pihak berwenang juga mengatakan 166 gudang hancur.
Jalan di lokasi kebakaran sudah dibuka kembali oleh Polisi Australia Selatan, guna memungkinkan para warga untuk kembali ke rumah mereka untuk melihat kerusakan.
Dewan Asuransi Australia mengatakan sampai pukul 9.30 pagi sudah menerima 415 klaim, dengan jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat.
Direktur Eksekutif Dewan Asuransi Rob Whelan mengatakan sektor pertanian di kawasan tersebut paling besar menjadi korban.
"Kebakaran ini memberikan dampak besar bagi komunitas pertanian dengan tanaman, binatang, dan aset komersial hancur." kata Whelan.
CFS mengatakan 75 persen kebakaran sudah berhasil dikuasai, dan tidak ada peningkatan kebakaran baru dalam 24 jam terakhir.
Kemarin, seorang pria yang tewas dalam kebakaran adalah Alan Tiller, 69 tahun asal Pinery, dan Janet Hughes 56 tahun asal Hemley Bridge.
Selain petugas pemadam kebakaran dari Australia Selatan, mereka juga mendapat bantuan sekitar 320 petugas dari negara bagian Victoria.
Luas kebakaran adalah 82.600 hektar yang mencakup daerah seluas 265 km.
Polisi Australia Selatan mengatakan jalan sudah dibuka, namun para pengendara diminta berhati-hati karena banyak tiang listrik yang tumbang, demikian juga juga dengan berbagai pohon, yang mungkin menghalangi jalan.
Kebakaran semak walau merupakan hal yang diketahui menjadi resiko di Australia namun mengejutkan tahun ini karena sudah terjadi di bulan November.
Tahun ini, karena fenomena El Nino, suhu di Australia dalam beberapa bulan mendatang diperkirakan akan jauh lebih panas dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Biasanya kebakaran banyak terjadi di bulan Januari-Februari di puncak musim panas.
Hasil pertanian seperti gandum masih terbakar di Stockport dua hari setelah kebakaran mulai terjadi. (ABC News: Michael Coggan)
Petani Gary Green di lahannya di Templars Australia Selatan setelah kebakaran. (ABC News: Michael Coggan)
Api masih menyala di sebuah gudang jerami di Freeling, dua hari setelah kebakaran dimulai. (ABC News: Patrick Rocca)
Sebuah gudang jerami terbakar di tengah malam di dekat Roseworthy, Australia Selatan.(Supplied: Carl Saville)
Petani di Stockport sedang membersihkan ternak yang mati karena kebakaran. (ABC News: Michael Coggan)
Sebuah mobil pengantin melintas di dekat Hamley Bridge, di daerah yang dilanda kebakaran. (ABC News: Angelique Donnellan)