Jadikah Kencan Anda Lewat Tinder Lebih Aman
Sidang kematian seorang wanita asal Selandia Baru, Warriane Wright yang melibatkan warga Australia Gable Tostee telah mencuri perhatian media di seluruh dunia. Laporan terfokus bagaimana keduanya bertemu lewat aplikasi Tinder, sebelum Warriane jatuh dari balkon apartemen milik Gable di kawasan Gold Coast, Queensland, tahun 2014 lalu.
Pertanyaannya, apakah berita di New York Post dengan judul ‘Selfie kalem terkahir, sebelum kencan Tinder berakhir kematian’, menjadi kekhawatiran soal keamanan Tinder? Ataukah aplikasi ini hanyalah cara lain untuk bertemu dengan orang asing, tak berbeda dengan berkenalan di sebuah bar atau klab.
Adakah kekhawatiran soal Tinder?
Dr Lauren Rosewarne, komentator sosial dari University of Melbourne, mengatakan kisah kencan lewat Tinder yang berakhir tragis tersebut menyedot perhatian media yang tidak berimbang.
"Mereka memanfaatkan ketakutan dari para pembaca dan penonton, yang jarang terjadi, "katanya.
Menurutnya masih ada anggapan bahwa internet adalah “tempatnya orang-orang jahat” dan bahwa “hanya pecundang atau orang-orang berniat jahat yang bertemu orang-orang di dunia maya”. Hal ini terlepas dari fakta bahwa orang-orang telah menggunakan internet untuk berkencan selama beberapa dekade.
"Ini hanya sebuah refleksi dari kehidupan nyata. Dan dalam kehidupan nyata, tidak ada memeriksa latar belakang orang yang mereka temui di sebuah bar," kata Dr Lauren.
Ada sejumlah aplikasi untuk kencan, termasuk happn, Hinge dan grindr, tapi Tinder adalah yang paling banyak digunakan.
Menurut lembaga peneliti Roy Morgan Research, pada tahun 2015, satu dari 10 warga Australia yang masih lajang berusia 18-24 menggunakan apilkasi ini.
Dr Lauren mengatakan karena aplikasi kencan menjadi umum digunakan untuk bertemu orang, maka tinggi kemungkinannya para korban dan pelaku kejahatan telah menggunakannya.
Tapi pakar keamanan dunia maya, Susan McLean mengatakan ada perbedaan nyata antara menggunakan aplikasi kencan dengan bertemu orang-orang di bar atau klub.
Apa yang membuat kencan lewat Tinder berbeda?
Susan mengatakan satu perbedaannya adalah kita tidak dapat membaca bahasa tubuh seseorang di Tinder dan mendapat insting siapa mereka.
Jika seseorang yang licik di sebuah klub malam, dengan mudah dapat kita tinggalkan, tapi kita harus melewatinya lebih lama saat terlibat dengan mereka secara online,” katanya.
Ia mengatakan orang-orang cenderung pergi sendiri-sendiri, sementara di Tinder, biasanya hanya berurusan sendiri-sendiri. Juga, orang cenderung berkumpul dengan orang yang sepemikiran di bar atau klub, sedangkan Tinder menghubungkan diri kita dengan orang yang belum dan tidak akan pernah ada hubungannya dengan kehidupan kita sebelumnya dan sebaliknya.
Susan mengatakan perlu paham soal bahaya yang nyata:
“Tentu sudah banyak kasus dimana orang disakiti dan diserang setelah pertemuan melalui aplikasi tersebut,” katanya.
Dia mengatakan ada juga contoh penguntit yang muncul di rumah dan tempat kerja.
Dapatkah Tinder digunakan dengan aman?
Maya mengatakan aplikasi kencan bisa berbahaya, tapi tergantung bagaimana kita menggunakannya.
Ia menunjukkan fakta bahwa cara Tinder digunakan telah berubah dari waktu ke waktu:
"Pada dasarnya ini adalah aplikasi untuk kencan: ‘Saya suka tampilan Anda, hei, kita berdua bebas, mari kita bertemu untuk seks."
"Masih ada elemen tersebut pada Tinder, tetapi telah pindah ke aplikasi kencan lebih umum. Anak perempuan memiliki sejumlah teman yang ketemu pasangannya dari Tinder, mereka akan menikah."
"… Tentu saja ada orang-orang baik di Tinder, dan tentu ada yang memeriksa latar belakangnya, ketemu di kedai kopi dulu, kemudian berlanjut."
Dr Lauren mengatakan kehati-hatian pada aplikasi kencan juga harus diterapkan di dunia nyata, dan tidak butuh menjadi ‘sangat paranoid [penuh ketakutan]’.
"Dengan cara yang persis sama, tindakan pencegahan harus dilakukan saat memberikan nomor telepon kepada seorang pria yang ketemu di tempat laundry atau di perpustakaan, kita tidak harus lagi segan untuk menggunakan Tinder."
Apa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan?
Ini adalah beberapa tindakan pencegahan yang juga disarankan oleh Tinder:
- Tunda berbagi informasi pribadi seperti nama lengkap, nomer telepon, email, atau alamat, sampai Anda merasa cukup nyaman dengan seseorang
- Benar-benar mengenal seseorang, sebelum ketemu secara langsung
- Selalu bertemu di tempat-tempat publik
- Beritahu teman-teman atau anggota keluarga soal kencan Anda
-
Jangan masuk ke dalam mobil seseorang yang Anda tidak tahu atau yang tidak Anda percaya, terutama di pertemuan pertama
Diterbitkan dari artikel bahasa Inggris oleh Erwin Renaldi pada Jumat, 21/10/2016 pukul 15:00 PM.