ABC

Jadi Tuan Rumah, Socceroos Akan Tampil Habis-Habisan di Piala Asia 2015

Tak ada sesuatu yang besar yang bisa dicapai dengan mudah. Jika timnas sepak bola Australia atau ‘Socceroos’ ingin memenangkan Piala Asia AFC 2015, hal ini memang harus diraih dengan kerja keras.

Menempati peringkat ke-100 dunia dalam daftar FIFA, hanya memenangi 1 dari 11 pertandingan terakhir, tim asuhan Ange Postecoglou telah mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk menghadapi pesta sepak bola Asia ini, dan menjanjikan untuk memperbaiki angka-angka tersebut. Hal ini lumrah mengingat adanya harapan dari pencinta olahraga di Australia terhadap ‘Socceroos’.

Kenyataannya, sepak bola Australia sudah menjadi pemenang bahkan sebelum pertandingan pertama Piala Asia 2015 digelar. Australia menjadi tuan rumah ajang sepak bola 4 tahunan ini.

Babak penyisihan telah usai, sekarang saatnya timnas sepak bola Australia atau ‘Socceroos’ menjalankan tugas sebagai tuan rumah Piala Asia AFC 2015. (Foto: AAP, Paul Miller)

Menjadi tuan rumah merupakan lompatan besar bagi sepak bola Australia di Asia.

Menyusul keberhasilan klub ‘Western Sydney Wanderers’ dalam memenangkan Liga Champions Asia AFC 2014, Piala Asia merupakan puncak dari integrasi sepuluh tahun Australia ke dalam keluarga sepak bola Asia.

Ini bukan seperti ungkapan ‘sepakbola akan pulang kampung’, tapi lebih seperti ‘sepak bola Australia akhirnya mendapat tempat’.

Transformasi permainan sepak bola di negeri ini, sebagai konsekuensi dari kampanye Federasi Sepakbola Australia (FFA) yang dipimpin Frank Lowy, untuk mencari sebuah tempat di Konfederasi Sepak Bola Asia, telah berlangsung mendalam.

Ketika Tim Cahill melakukan debut untuk Socceroos melawan Afrika Selatan di ‘Loftus Road’, London, pada tahun 2004, sepak bola Australia berada dalam kondisi terluka.

Australia terdampar di Konfederasi Oceania tanpa jalur kualifikasi langsung ke Final Piala Dunia.

Kompetisi domestik yang telah menghasilkan pemain terbaik Australia, yakni ‘NSL’, sedang sekarat. Saat itu, Liga Australia atau ‘A-League’ itu belum terwujud.

Di saat liga bola saingan seperti AFL, NRL dan Super Rugby memanen uang besar dari hak siar TV dan tawaran media, yang menjadi dasar kesuksesan merekaa di masa depan, sepak bola Australia justru sedang surut dan terlarut dalam gelombang kelalaian dan salah urus.

Sepuluh tahun kemudian, Socceroos lolos tiga kali berturut-turut ke Final Piala Dunia melalui Konfederasi Asia.

‘A-League’-pun berkembang, dan menjadi tontonan olahraga wajib saat musim panas di Australia.

Yang paling membanggakan, klub ‘Western Sydney Wanderers’ – tim yang, 4 tahun lalu, hanyalah sebuah ide – telah memenangkan kejuaraan sepak bola terbesar di Asia.

Berkaitan dengan hal ini, Australia berhutang budi pada sepak bola Asia. Dengan menerima Australia ke dalam komunitas sepak bola Aisa, ada peluang regenerasi yang lebih luas.

Grup B adalah contoh keragaman sepak bola

Piala Asia AFC ini juga akan menjadi pengingat atas kekuatan sepak bola untuk menjangkau masyarakat di seluruh dunia dan memenangkan hati dan pikiran masyarakat tanpa memandang ras, budaya, warna kulit atau kepercayaan.

Grup B dalam kompetisi ini adalah contoh kecil dari keanekaragaman yang luar biasa ini.

Jejak budaya dan geografis dari kelompok ini sungguh luar biasa.

Grup B berisi negara-negara yang membentang dari Timur Tengah, dengan pemenang tiga kali Piala Asia AFC yakni Arab Saudi; melalui Asia Tengah dengan semi-finalis Piala Asia 2011 yakni Uzbekistan;

Kemudian meluas menyeberangi lautan dan pegunungan di Asia Timur, dan bertemu China serta Korea Utara.

Empat negara yang sangat berbeda dengan satu kesamaan bahasa – sepak bola.

Semangat bermain dalam kompetisi ini akan terlihat seiring dengan besarnya masyarakat imigran yang turut merayakan warisan budaya mereka dan kebanggaan mereka sebagai warga Australia.

Berpengalaman melewati tekanan dan suka cita Piala Dunia di Brazil, baru-baru ini, ‘Socceroos’ sangat mendambakan kesuksesan.

Ange Postecoglou telah membuat timnya sangat menyadari betapa pentingnya kompetisi ini untuk Australia. Sekarang saatnya bagi sang pelatih untuk memastikan mereka menerima tantangan itu.

Tak ada keraguan bahwa tim ‘Socceroos’ tahu apa yang diharapkan dari sebuah kompetisi seperti Piala Asia AFC.