ABC

Jadi Sasaran Vandalisme Anak-anak, Sekolah Tutup 2 Hari

Sebuah sekolah menengah di Fitzroy Crossing, Kimberley terpaksa ditutup selama dua hari setelah menjadi sasaran vandalisme sejumlah anak. Ini merupakan serangan kedua dalam sepekan terakhir.

Polisi mengatakan pekan lalu empat orang anak, 3 diantaranya berusia dibawah 10 tahun menerobos masuk ke Sekolah Menengah Kimberley dan mencuri palu yang kemudian mereka gunakan untuk memecahkan belasan kaca di sekolah tersebut.
 
Sersan senior, Andrew Stevens mengatakan penerobosan serupa kembali terjadi pada Selasa malam yang melibatkan sekitar 12 orang anak yang beberapa diantaranya juga diduga berusia dibawah 10 tahun.
 
"Mereka menghancurkan banyak computer, menjatuhkan lemari cabinet, melemparkan makanan, minuman dan cat diseluruh sekolah,” katanya.
 
"Kami meyakini kerusakan yang ditimbulkan nilainya lebih dari $50,000.
 
"Anak-anak yang kami mintai keterangan itu tampaknya melakukan hal tersebut karena bosan dan marah dan menyalurkan kemarahannya pada sekolah tanpa alasan khusus,”
 
"Kami akan bekerjasama dengan masyarakat setempat, pertama agar mereka waspada mengenai apa yang terjadi dan juga meminta warga untuk mengajukan usulan untuk mengatasi masalah ini,”
 
Pemimpin komunitas Aborigin, Patrick Green mengatakan kotanya sangat perlu mengevaluasi mengapa anak-anak lokal menjadi sedemikian marah.
 
"Kita perlu berkumpul bersama membahas masalah ini, ini merupakan insiden ke-enam yang terjadi sepanjang tahun ini, dan kapan akan berakhir?” katanya.
 
"Saya merupakan warga aborigin yang sangat prihatin, saya datang kemari dan melihat kerusakan yang terjadi pada computer-komputer itu, mesin proyektor, ruangan kelas, saya sangat geram melihat kejadian ini,” kata Green.
 
"Mari kita evaluasi siapa yang bertanggung jawab dibalik serangan ini, komisi pemberi izin minuman keras, Menteri Pendidikan ataukah Menteri Urusan Aboriginal,”
 
"Kita harus menangani keprihatinan yang terjadi di Fitzroy Crossing.apa yang bisa kita lakukan untuk membantu anak-anak setelah jam pulang sekolah,”
 
"Kita perlu melihat masalah ini bersumber dimana dan memikirkan apa yang seharusnya kita lakukan untuk menyikapinya,” 
 
Pertemuan dengan komunitas warga akan dlakukan Jum’at mendatang.