ABC

Jadi Korban Kebakaran Semak, Banyak Hewan Kelaparan dan Kurang Minum

Sementara beberapa satwa liar berhasil bertahan hidup dari peristiwa kebakaran semak di Adelaide Hills (Australia Selatan) banyak hewan lain mengalami luka bakar serta membutuhkan makanan dan air.

Kebakaran yang terjadi di timur laut Adelaide ini telah menghanguskan lebih dari 12.000 hektar lahan sejak bermula pada hari Jumat (2/1). Sejumlah aktivis penyelamat hewan memperkirakan tingkat bertahan hidup para satwa yang menjadi korban-pun rendah, karena intensitas kebakaran tersebut.

Para peternak mulai menyuntik mati (euthanasia) ternak mereka yang terluka oleh api. Sementara tim dari Manajemen Darurat Kehewanan Australia Selatan (SAVEM) terjun ke area kebakaran pada hari Senin (5/1).

Seekor koala yang lemah dan terluka oleh kebakaran semak di wilayah Adelaide Hills tengah diberi minum oleh pemadam kebakaran.

Para petugas pemadam kebakaran dan pekerja dari organisasi penyelamat hewan ‘RSPCA’ membantu sebisa mereka untuk menolong satwa liar yang selamat dari kobaran api.

Sambil meliput peristiwa tersebut, reporter ABC, Candice Marcus, mendatangi koala yang terluka di pinggir jalan ‘Chain of Ponds’.

"Koala itu tampak sangat lemah. Ia tak banyak bergerak, dan beristirahat di tempat teduh yang ada di sisi jalan,” ujarnya.

Candice menceritakan, "Para petugas pemadam kebakaran berusaha untuk memberi si koala air yang sekarang mulai diminum, mereka juga sudah memanggil beberapa dokter hewan yang kini sedang menuju ke lokasi, tapi koala ini tampaknya tak berada dalam kondisi yang sangat baik."

Salah seorang petugas pemadam kebakaran, Sam Judd, mengatakan, ia tak akan meninggalkan koala itu sampai dokter hewan tiba.

"Ini sama sekali bukan hal yang baik untuk dilihat tapi apa yang Anda lakukan?. Cuacanya panas dan jika mereka terluka ketika kami menemukannya, kami punya sejumlah orang yang bisa membantu dan mengurus mereka karena benar-benar memilukan melihat hal seperti ini," kemukanya.

Organisasi penyelamat hewan ‘RSPCA’ sendiri mengatakan, para inspektur di lapangan terpaksa diminta untuk menyingkirkan hewan yang telah terbakar parah.

"Ada area yang belum bisa kami masuki dan kami tiba-tiba melihat hewan di pinggiran hutan tengah mencari air dan makanan," kata Inspektur Kepala, Andrea Lewis.

"Hewan-hewan ini tak memiliki makanan, tak ada air dan kondisi ini akan berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama," tambahnya.