ABC

Insiden Kaki Wanita Australia Digigit Buaya Terekam Video

Rekaman buaya air asin yang tiba-tiba muncul dari sebuah sungai kecil dan menyerang seorang turis telah memicu kembali perdebatan tentang wacana pemusnahan satwa yang satu ini di ujung utara Queensland.

Video yang menunjukan reptil berukuran 2 sampai 2,5 meter itu melompat keluar dari air di Cape Tribulation, di Utara Queensland, dan berhasil melukai seorang wanita berusia 24 tahun, telah menjadi viral di media sosial sejak diunggah pada Senin (27/11/2017) malam oleh Ally Bullifent.

Departemen Perlindungan Lingkungan dan Cagar Budaya menegaskan seorang turis telah diserang buaya di sebuah sungai kecil di Cape Tribulation.

Juru bicara Rumah Sakit Cairns dan Pantai Hinterland mengatakan, wanita tersebut dirawat di Rumah Sakit Mossman karena gigitan di paha kiri dan telah keluar dari rumah sakit pada malam harinya.

Video serangan buaya itu dan foto luka akibat serangan buaya tersebut sejauh ini telah dibagikan sebanyak 1.840 kali dan mendapatkan lebih dari 800 komentar.

Perempuan digigit buaya di kakinya.
Perempuan mendapat pengobatan laserasi di kakinya karena serangan buaya ini.

Facebook: Ally Bullifent

Anggota Parlemen dari wilayah pemilihan Kennedy yang vokal mengenai masalah ini, yakni Bob Katter, langsung mengomentari rekaman tersebut, dan berpendapat pemusnahan buaya adalah jawaban untuk mencegah luka-luka dan kematian akibat serangan satwa buaya.
“Kami mencoba melacak orang-orang yang terlibat [dalam serangan buaya di Cape Tribulation],” katanya.
“Sekarang, rata-rata, kami mengalami satu insiden seperti ini setiap bulannya.”

“Proposisi kami adalah pemusnahan total [buaya dan telur-telur mereka] dari daerah berpenduduk lebih padat yang berarti dari daerah Mackay hingga Port Douglas. Sementara wilayah Daintree adalah daerah pertemuan … [di sana kami perlu melakukan] program pemusnahan tapi bukan program pemusnahan secara total.”

Bob Katter mengatakan bahwa hasil pemilihan yang ketat di negara bagian sejauh ini bisa berarti Partai Australia yang diwakili oleh Bob Katter akan memiliki dorongan untuk memajukan gagasan pemusnahan buaya mereka yang kontroversial.

“Masalah ini merupakan isu yang harus diputuskan oleh anggota Parlemen negara bagian,”

“Situasi  politik yang mendekati keseimbangan kekuasaan di Brisbane, [akan berarti] kami akan memiliki pengaruh agar suatu masalah bisa terselesaikan.”

“Jika anda hanya sekedar memindahkan buaya-buaya tersebut, mereka akan kembali lagi.”

Buaya bisa dikeluarkan dari sungai kecil

Bob Katter
Bob Katter ingin dilakukan sesuatu terhadap populasi buaya di wilayah utara Queensland.

ABC News: Matt Roberts

Departemen Perlindungan Lingkungan dan Cagar Budaya (EHP) mengonfirmasi serangan tersebut dan mengatakan akan menyingkirkan buaya tersebut.

“Wanita itu digigit di bagian kaki oleh seekor buaya muara, diyakini ukurannya antara 2 dan 2,5 meter, saat dia sedang berdiri di tepi sungai kecil dekat dengan air,” kata seorang juru bicara departemen itu.

“Pejabat satwa liar akan melakukan penilaian lokasi di tempat kejadian hari ini (28/11/2017) dan berpotensi merencanakan agar hewan tersebut dipindahkan.”

Di bawah Rencana Pengelolaan Buaya Queensland saat ini, Cape Tribulation berada di zona E – yakni kawasan dengan pengelolaan umum.
Ini berarti buaya-buaya yang menunjukan perilaku membahayakan akan ditargetkan untuk dimusnahkan.

‘Buaya merasa terpojok’

Pemilik dan operator pelabuhan di Cape Tribulation, Lawrence Mason, telah tinggal di wilayah Daintree sepanjang hidupnya dan percaya bahwa ada lebih banyak yang perlu dilakukan untuk melindungi wisatawan dari buaya.

“Staf saya mengatakan kepada saya bahwa buaya itu sudah ada di sana selama setahun,” katanya.

“Sepertinya mereka [turis] sedang mengamati hewan-hewan kecil di lumpur dan mereka merekam video.”

“Si buaya merasa terpojok. Saya telah menghabiskan banyak waktu di pantai di sekitar sini sejak kecil hingga dewasa dan saya selalu harus mengingatkan diri saya bahwa ada buaya di hampir setiap anak sungai sekarang ini.”

Lawrence Mason mengatakan bahwa video tersebut seharusnya diperlakukan sebagai peringatan kewaspadaan untuk semua tingkat pemerintahan.

Cindy Waldron
Cindy Waldron tewas diserang seekor buaya di dekat Cape Tribulation tahun 2016.

Facebook

‘Kita perlu mendidik masyarakat’

David White, seorang operator pariwisata lokal di wilayah Daintree yang juga seorang advokat penentang pemusnahan buaya, percaya bahwa pendidikan adalah kunci untuk mencegah insiden seperti ini.

“Kita perlu mendidik orang tentang bahaya berada di pantai pada malam hari.”
Ia mengatakan, wisatawan tidak dididik secara cukup mengenai keselamatan di kota ini.

“Di Darwin, ada brosur di dalam mobil sewaan, di kamar hotel, ada video di pesawat tentang NT (Wilayah Utara Australia) sebagai teritori buaya dan walaupun kami [warga di ujung utara Queensland] menganggap ini hal yang sudah sangat jelas, masyarakat tidak tahu [tentang keamanan buaya],” katanya.

Bob Katter tidak setuju dengan pendapat ini, dengan mengatakan bahwa banyaknya perairan di ujung utara Queensland artinya tidak mungkin warga menghindar untuk mendatangi perairan yang ada di dekat mereka.

“Jika anda mendidik turis, anda tidak akan mengalami insiden itu,” katanya.
“Dan kita semua tahu apa yang kemudian terjadi.”

“Kita perlu menyeimbangkan alam.”

Kandidat dari Partai Buruh untuk wilayah Cook, Cynthia Lui, yang diperkirakan partainya akan mampu mengusai kursi di kawasan ini, juga menyoroti video serangan buaya tersebut.
“Serangan itu memang menakutkan, tapi juga menakutkan jika anda menempatkan diri anda pada posisi itu. Ini persoalan menjadi bijak dalam memahami perilaku buaya,” katanya.
“Pemusnahan adalah masalah yang sensitif dan saya katakan bahwa saya tidak akan mendukungnya. Yang akan saya dukung adalah kesadaran yang lebih baik dan rencana pengelolaan buaya yang sudah ada.”

Tahun lalu, seekor buaya berukuran 4,3 meter membunuh wanita berusia 46 tahun, Cindy Waldron, saat ia mengarungi air setinggi pinggang di Cape Tribulation di malam hari.

Hewan itu kemudian ditangkap dan disuntik mati.

ABC telah menghubungi turis yang mengunggah rekaman tersebut dan dia menolak berkomentar.

Simak beritanya dalam Bahasa Inggris disini.