Injil Bersejarah dari Abad Ke-15 Dipamerkan di Melbourne
Sebuah Injil yang berasal dari abad ke-15, yang merubah cara membaca dan penyebaran buku, ditampilkan untuk publik di Melbourne.
Buku ini dikenal sebagai pelopor revolusi buku cetak di peradaban Barat, yang memungkinkan pertukaran informasi dan ide-ide berlangsung dengan mudah.
Edisi yang ditampilkan di Melbourne ini adalah salah satu dari 9 edisi lengkap yang masih tersisa dan bisa dipertunjukkan sebagai bagian dari ‘Pekan Buku Langka’ di Universitas Melbourne.
Petugas perpustakaan universitas, Philip Kent, mengatakan, buku ini mengubah dunia.
“Ia benar-benar mendemokratisasikan pengetahuan dan membuat pengetahuan semakin dapat diakses oleh khalayak umum dan tentu saja oleh para akademisi pula,” ujarnya.
Injil ini dipinjam dari Perpustakaan John Rylands di Universitas Manchester, Inggris.
Julianne Simpson, manajer buku dan peta langka di Universitas Manchester, mengawasi pengiriman injil tersebut ke Melbourne.
“Injil ini mengalami penerbangan panjang sehingga kami harus menempatkannya dalam peti kayu selama sehari untuk membiarkannya beradaptasi dengan cuaca sebelum dipindahkan ke kotak saji,” jelasnya.
Ia mengatakan, tak banyak yang tahu mengenai Johannes Gutenberg, penulis dan pembuat Injil ini yang berasal dari Jerman.
“Sebagian besar orang di abad ke-15 tak meninggalkan banyak dokumentasi. Ketika Gutenberg mengerjakan kreasinya ini, ia meminjam uang dan tak mampu membayarnya kembali sehingga pada akhirnya ia tak mampu menghasilkan uang apapun dari kreasinya ini. Orang yang meminjaminya uang-lah yang akhirnya mengambil alih Injil ini, beserta peralatan lainnya, setelah diselesaikan. Menantu laki-lakinya yang tadinya bekerja untuk Gutenberg mengambil alih bisnisnya dan kemudian sukses,” urai Julianne.
Injil Gutenberg kembali ke Inggris pada Senin, 28 Juli 2014.