Inilah Teknologi Baru untuk Lacak Pergerakan Koala
Bayangkan anda berjalan menembus semak dengan antena besar di tangan, hanya untuk memburu binatang khas Australia, Koala. Kini, hal tersebut bisa jadi telah usang, karena sebuah alat pelacakan baru, yang akan membuat peneliti mampu mengumpulkan data dari jarak lebih jauh, telah dikembangkan.
Dengan Koala yang kini telah ditetapkan sebagai spesies yang rentan punah, perjuangan untuk menjaga keberadaan mereka dan mencari tahu apa yang menyebabkan kematian mereka telah memacu pengembangan teknologi khusus.
Insinyur Simon Blyth, yang berasal dari negara bagian New South Wales, memimpin tim yang menciptakan sebuah alat pelacakan baru untuk mengumpulkan data tentang koala.
Desain mereka masuk sebagai finalis Penghargaan Teknik Terbaik Sydney. Simon mengatakan, alat ini akan menolong perjuangan untuk menyelamatkan fauna Australia yang populer tersebut.
Ia mengatakan, data yang dikumpulkan meliputi pola berpasangan, pergerakan fisik dan kematian sang hewan marsupial itu.
“Ini seperti sebuah episode NCIS, anda harus pergi ke lapangan dan mencari tubuh mereka dan jika anda menemukan tubuhnya seminggu kemudian, itu terlalu lama, bisa saja sudah dimakan binatang lain atau sudah terurai, anda harus benar-benar mampu untuk berada di lapangan dalam waktu 12 atau 24 jam. Alat ini memantau secara terus-menerus dan anda bisa memperbesarnya lewat iPad untuk menemukan keberadaan mereka,” jelas Simon.
Ia menuturkan, organisasinya ditugaskan oleh seorang peneliti yang ingin melihat teknologi baru yang dipasangkan ke alat pelacak.
Ia mengemukakan, desainnya dibuat secara khusus untuk koala, dengan gundukan alat berada di belakang leher dan tak menganggu kesenangan koala untuk menopang dagu di atas dadanya.
Ia berharap alat ini mampu membantu keberlangsungan hidup koala.
“Ini artinya para peneliti bisa mendapat lebih banyak masukan tentang apa yang terjadi di luar sana; serangan anjing, urbanisasi, hilangnya habitat dan sejumlah penyakit serta virus, semuanya bisa membunuh koala. Idenya adalah dengan data tambahan ini dan kemampuan untuk berada di sana serta melakukan otopsi dengan segera, kita bisa memahami apa yang seharusnya bisa dilakukan,” kemuka Simon.