ABC

Inilah Rumah Pertama di Perth Gunakan Hampir 100 Persen Listrik Tenaga Surya

Sebuah rumah di kawasan Hilton di Perth (Australia Barat) menjadi rumah pertama di negara bagian tersebut yang hampir sepenuhnya mengandalkan tenaga surya, dengan menyimpan listrik dalam baterai.

Rumah tersebut menggunakan 97 persen kebutuhan listriknya dari tenaga matahari, sebuah model rumah yang mungkin akan menjadi contoh di masa depan.

Pada awalnya ilmuwan lingkungan Josh Byrne berencana membangun rumah di kawasan selatan Perth tersebut dua tahun lalu, dengan peringkat energi bintang 10, peringkat tertinggi dalam skala rumah yang bersahabat dengan lingkungan.

Byrne kemudian terlibat dalam proyek penelitian, menggunakan dana dari pemerintah negara bagian, untuk memasang baterai yang bisa menyimpan energi listrik yang didapat dari tenaga matahari, sebagai percobaan.

Josh Byrne dengan baterai penyimpan listrik dari tenaga matahari di rumahnya. (Foto: ABC/Kathryn Diss)
Josh Byrne dengan baterai penyimpan listrik dari tenaga matahari di rumahnya. (Foto: ABC/Kathryn Diss)

 

Dia mengatakan target untuk memenuhi kebutuhan seluruh listrik di rumahnya dari tenaga matahari, bisa dicapai karena harga baterai yang terjangkau, lebih cepat dari perkiraan semula.

"Untuk baterai seperti yang saya gunakan, harganya sekitar $ 12 ribu (sekitar Rp 120 juta), jadi untuk penggunaan di rumah, kira-kira harga itu akan impas dalam waktu 8-10 tahun," katanya.

"Dan perkiraannnya, harga itu akan menurun, karena volume produksi akan meningkat dan juga persaingan di pasaran. Dalam waktu bersamaan, dengan harga listrik konvensional semakin mahal, maka penggunaan baterai ini semakin menarik bagi mereka yang mampu," kata Byrne lagi.

Rumah yang dimiliki Byrne masih memiliki jaringan ke perusahaan listrik lokal, sehingga memungkinkannya menggunakan listrik bila hari berawan atau menjual kelebihan listriknya kembali ke perusahaan.

Josh Byrne menjelaskan tentang rumahnya yang menggunakan hampir seluruh kebutuhan listriknya dari tenaga surya.
Josh Byrne menjelaskan tentang rumahnya yang menggunakan hampir seluruh kebutuhan listriknya dari tenaga surya.

 

Peneliti dari Curtin University di Perth sedang memantau proyek tersebut untuk melihat apakah teknologi ini bisa diperluas penerapannya.

Saat ini, peraturan negara bagian Australia Barat tidak memungkinkan pengiriman kembali energi listrik dari baterai ke perusahaan listrik lokal. Yang diijinkan hanya listrik dari panel surya.

Namun Jemma Green dari Curtin University mengatakan sistem penyimpanan listrik di baterai ini memberikan manfaat besar bagi ketersediaan listrik.

"Baterai akan mengurangi unduhan listrik di siang hari ketika matahari sedang bersinar," kata Green.

"Jadi kita mungkin bisa menggunakan baterai di malam hari untuk keperluan rumah tangga dan bila ada sisanya, bisa digunakan untuk disebarkan ke tempat lain yang memerlukan," tambahnya.

Menteri Energi Australia Barat Mike Nahan mengatakan dia akan mendukung rencana tersebut.

Green mengatakan penelitian ini juga dimaksudkan untuk memberikan informasi mengenai kebijakan publik.

"Penelitian ini ingin melihat dampaknya bagi konsumen yang memasang baterai di rumah dan apartemen mereka," katanya.

"Bila yang melakukannya sangat meningkat, bagaimana dampaknya terhadap penyedia listrik nasional, dan perusahaan yang menjalankannya," kata Green.