Inilah Pohon yang Paling Sering Difoto di Australia
Sebuah pohon di lahan milik seorang warga di Kota Maleny, Sunshine Coast, Queensland, boleh jadi merupakan pohon paling banyak difoto di Australia. Bahkan semakin populer. Namun di balik kepopuleran pohon di lokasi bernama ‘One Tree Hill’ itu, ada kisah kedermawanan yang luar biasa.
Fotografer profesional selama bertahun-tahun telah mengenal dengan baik ‘One Tree Hill’, memotret pemandangan pegunungan Glass House di Maleny, sebuah kota pedalaman di Sunshine Coast.
Setiap akhir pekan, pasangan pengantin sering tampak bersaing mendapatkan ruang. Mereka berjingkat menghindari kotoran sapi di sekitar pohon yang mencolok di tengah padang penggembalaan sapi tersebut.
Tapi yang mungkin tidak banyak diketahui orang, pohon tersebut turut membantu mengumpulkan dana lebih dari $40.000 (setara Rp 421 juta) ntuk badan amal di kota tersebut. Juga turut membangun ikatan erat antara pemilik pohon Florence Woods dan masyarakat setempat.
Kisah pohon ‘One Tree Hill’ bermula lebih dari 20 tahun silam. Saat itu, suami Florence Woods terlambat datang ke rumah pertanian mereka, memberi tahu istrinya mengenai adanya tak diundang.
“Dia bilang ‘Hei Florence, ada seorang pria dari London di luar pagar hari ini, saat saya bekerja di padang rumput di atas bukit’. Saya tanya ‘apa tujuan kedatangannya? Apa yang kalian bicarakan?’ Dia bilang, ‘Oh, dia mengaku sudah mencari kemana-mana untuk menemukan lokasi One Tree Hill, dan akhirnya berhasil menemukannya’,” papar Florence.
“Dia pernah melihat sebuah foto di London dan ingin melihat-lihat pohon ini. Dia takjub melihatnya,” kata Florence lagi.
Peristiwa itu menjadi awal pengakuan internasional bagi pohon ceri asli Australia ini dengan batang kayunya yang bengkok, berdaun rimbun dan pemandangan yang luar biasa.
Suami Florence kemudian didekati oleh seorang fotografer, yang lalu disusul deretan fotografer professional lainnya.
Setiap sen dari dana sebesar lebih dari $40.000 yang berasal dari pungutan yang dibayarkan oleh fotografer untuk penggunaan pohon ‘One Tree Hill’, disumbangkan ke badan amal setempat.
Penerima dana pertama adalah panti jompo di sekitar situ, yang sedang mengumpulkan dana membangun kolam hidroterapi. Kemurahan hati mereka tidak pernah berhenti.
Pohon ‘One Tree Hill’ ini telah menjadi lokasi yang begitu ramai sehingga Florence menerima pemesanan tempat untuk padang rumput tempat ternak sapi ‘Droughtmaster’ mereka merumput.
Fotografer biasanya diberi pengarahan untuk tidak membiarkan gerbang pertanian terbuka dan berhati-hati terhadap kotoran sapi.
“Harus seperti itu, pilihannya mereka berhati-hati atau akan tergelincir menginjak kotoran sapi,” kata Florence tertawa.
Diperkirakan 10 persen pernikahan di Australia diadakan di Sunshine Coast, dan One Tree Hill menjadi tujuan favorit untuk foto-foto.
“Tempat itu cukup keramat bagi kami, karena anak dan cucu akan ke sana, duduk dan bilang, ‘Oh, kita berbicara dengan kakek hari ini,” kata Florence.
“Ini tanah milik Frank yang meninggal 7 tahun lalu.”
Para fotografer professional sepakat mendonasikan $50 setiap mereka menggunakan lahan itu. Amy Hinks, dari Amy Hinks Photography, mengorganisir hadiah ulang tahun khusus bagi Florence.
“Ada jaringan fotografer profesional yang kami tergabung di dalamnya. Sebagian besar pernah melakukan pengambilan gambar di One Tree Hill lebih dari sekali,” kata Amy.
“Saya mengumpulkan album berisi 170 foto ‘One Tree Hills’ yang merupakan favorit para fotografer dalam jaringan tersebut,” jelasnya.
“Foto-foto itu mulai dari fotografi lansekap hingga pernikahan. Ada beberapa foto bersalin dan foto keluarga sehingga Florence Woods dapat memiliki kenangan dan melihat bagaimana orang lain menggunakan lahan pertaniannya untuk apa saja.”
Dan kemurahan hati wanita berusia 80-an tahun ini tidak hanya berhenti di pohon ‘One Tree Hill.”
Florence juga anggota kelompok merajut dari Kota Maleny. Mereka membuat pakaian untuk bayi-bayi yang lahir prematur, membuat selimut, sarung tangan, penghangat lengan dan kaus kaki untuk rumah jompo Erowal, Rumah Sakit Maleny dan pusat perawatan paliatif Prince Charles.
Florence bahkan sudah memikirkan mainan yang hendak dia rajut sebagai Hadiah Natal bagi badan amal Salvation Army. Dia tak berencana mengurangi kesibukannya.
“Tidak, mengapa saya harus mengurangi?” katanya.
“Saya mendapatkan banyak cinta, memberi banyak cinta dan menikmati hidup. Begitulah seharusnya.”
Diterbitkan Selasa 8 Agustus 2017. Simak beritanya dalam Bahasa Inggris di sini.