ABC

Inilah Kota Paling Sulit Bagi Anak Muda Australia Cari Kerja

Tingkat pengangguran kaum muda di Australia mengalami stagnasi pada tingkat yang tidak terlihat abad ini dan krisis ini mencapai puncaknya di pedalaman Queensland.

Analisis data resmi oleh Brotherhood of St Laurence menunjukkan tingkat pengangguran kaum muda sebesar 25,7 persen di Cape York, Weipa, Mount Isa dan Longreach di Queensland. Angka ini lebih dari dua kali lipat dari tingkat pengangguran resmi untuk orang berusia antara 15 dan 25 tahun di seluruh Australia secara keseluruhan yang hanya sebesar 11,2 persen.

Badan amal Anglicare menjadi mitra Biro Pusat Statistik Australia dalam pengolahan data yang bertujuan untuk memetakan 20 hotspot teratas di mana pengangguran kaum muda telah menjadi masalah sosial yang kritis, bertentangan dengan keseluruhan tingkat pengangguran yang disesuaikan secara musiman sebesar 5 persen yang tetap stabil di bulan Januari.

Wilayah lain dengan masalah pengangguran kaum muda yang kritis meliputi wilayah Coffs Harbour-Grafton di pantai utara NSW (23,3 persen); Wilayah Wide Bay Queensland (19,8 persen); Moreton Bay di Queensland (18,8 persen) dan Bendigo di kawasan Victoria (18,3 persen).

Direktur eksekutif Brotherhood of St Laurence, Conny Lenneberg mengatakan kepada ABC bahwa, dengan lebih dari 250.000 pemuda Australia yang tidak bekerja, manfaat dari 28 tahun pertumbuhan ekonomi yang tak terputus menjadi tidak dapat dirasakan oleh seluruh populasi di kawasan itu.

"Sangat mengenaskan sekali melihat anak-anak muda yang baru lulus dari sekolah dan sedang bersemangat untuk beralih ke masa dewasa, dan sedang mencari cara untuk menjadi mandiri, mereka harus menghadapi hambatan yang luar biasa ini," kata Lenneberg.

pengangguran anak muda di Australia
Kedua partai politik besar di Australia didesak mengembangkan solusi-solusi menciptakan lapangan kerja bagi anaka-anak muda Australia.

“Semakin lama, di mana Anda tinggal di Australia menentukan peluang yang Anda miliki dan kami benar-benar membutuhkan pendekatan yang berbeda untuk memastikan bahwa orang-orang muda ini tidak kehilangan dividen kemakmuran.”

Conny Lenneberg mengatakan, dalam menjelang pemilihan federal, kedua partai politik besar di Australia perlu mengembangkan solusi-solusi ketimbang hanya memfokuskan diri pada tingkat pengangguran keseluruhan yang sebesar 5 persen, yang oleh sebagian besar ekonom dianggap dekat dengan “pekerjaan penuh waktu”.

“Merupakan pencapaian besar untuk menurunkan tingkat pengangguran ke level seperti ini, tetapi kita perlu melihat bahwa ada kelompok yang secara sistematis kehilangan 28 tahun kemakmuran yang telah kita lihat baru-baru ini,” tambahnya. .

Laporan berjudul “Smashing The Avocado Debate” ini mengamati bahwa orang-orang muda terlalu sering digambarkan secara sederhana sebagai “konsumen roti lapis selai alpukat” yang mahal dan gemar melakukan selfie”.

“Itu benar-benar salah. Stereotip ini sangat tidak adil bagi orang-orang muda yang berusaha sangat keras untuk mendapatkan pekerjaan,” kata Conny Lenneberg.

“Sebagai bangsa, adalah kewajiban kita untuk memastikan mereka tidak terus menghadapi hambatan.

“Tapi mereka akan menjadi tidak optimis jika bulan demi bulan, dan kadang-kadang tahun demi tahun, mereka tidak menemukan jalan mendapatkan pekerjaan yang berkelanjutan.”

Brotherhood of St Laurence menganjurkan transisi yang lebih efektif untuk program kerja di wilayah regional dan desentralisasi industri yang lebih besar untuk membantu ekonomi lokal menciptakan lebih banyak peluang kerja.

Simak beritanya dalam bahasa Inggris disini.