ABC

Inilah Inovasi Sejumlah Negara di Dunia dalam Mengatasi Perubahan Iklim

Berbagai cara dilakukan negara-negara di seluruh dunia untuk mengatasi dampak dari perubahan iklim. Mulai dari beralih menggunakan energi terbarukan seperti memanfaatkan turbin angin untuk memproduksi listrik hingga penggunaan panel tenaga surya. Berikut catatan dari sejumlah koresponden ABC mengenai perlawanan global dalam mengatasi perubahan iklim.

Jerman

Jerman merupakan negara terdepan di kawasan Eropa dalam hal pemanfaatan energi terbarukan.
Jerman merupakan negara terdepan di kawasan Eropa dalam hal pemanfaatan energi terbarukan.

 
Jerman merupakan kekuatan utama Industri di Eropa. Jerman juga menjadi pemasok energi terbarukan di kawasan Eropa, dengan target ambisius untuk mengurangi secara bertahap ketergantungan terhadap bahan bakar fosil dan nuklir dari generasi ke generasi.
 
Misalnya, di Propinsi Schleswig-Holstein, Jerman Utara misalnya awalnya mereka banyak mengeluh soal kuatnya angin di wilayah mereka.
 
Kini kawasan itu mampu menghasilkan uang secara mandiri berkat penjualan tenaga listrik dari 2636 kincir angin yang dipasang di wilayah mereka.
 
Dalam 10 tahun kota Schleswig-Holstein berharap dapat meningkatkan produksi listrik mereka hingga 3 kali lipat dan mampu  memasok 8% kebutuhan listrik Jerman.
 
Mengubah industri energi dari berbasis minyak di Laut Utara ke udara di Laut Utara membutuhkan dana yang sangat besar.
Konsumen Jerman telah mengalami kenaikan harga listrik dan retribusi energi terbarukan yang jauh lebih mahal, tapi sebagian besar penduduk Jerman tetap mendukung perubahan ini.
 

Perancis

Undang-undang baru mewajibkan developer di zona komersial membangun taman atau memasang panel surya di atap bangunan mereka.
Undang-undang baru mewajibkan developer di zona komersial membangun taman atau memasang panel surya di atap bangunan mereka.

Serangan teror di Paris telah melahirkan kekhawatiran seputar keamanan penyelenggaraan Konferensi Iklim PBB di kota tersebut, tetapi sebagai tuan rumah, Perancis telah menegaskan mereka tidak takut dan lebih dari 100 pemimpin dunia berencana untuk hadir dalam perhelatan bumi tersebut.

Hal ini disebabkan karena Pertemuan para Pihak dari Konvensi Kerangka Kerja PBB mengenai Perubahan Iklim atau yang lebih dikenal dengan sebutan COP ke-21 di Kota Paris, telah digadang-gadang sebagai titik balik dalam upaya masyarakat global memerangi pemanasan global.
 
Meski dikawal dengan pengamanan super ketat, namun para peserta konverensi yang hadir masih dapat melihat betapa Kota Paris sekarang ini sudah jauh lebih hijau.
 
Sebuah undang-undang baru mewajibkan pembangun di zona komersial untuk membuat sebuah taman atau panel surya dibagian  atap bangunan mereka.
 
Otoritas Kota Paris bersikeras langkah ini tidak hanya sebagai penghias kota agar terlihat lebih ramah lingkungan tapi juga dibutuhkan untuk memotong kebutuhan energi yang diperlukan untuk memanaskan dan mendinginkan bangunan.
 

Antartika

Total ada 30 negara yang mendirikan stasiun riset permanen dan sementara di kawasan Antartika
Total ada 30 negara yang mendirikan stasiun riset permanen dan sementara di kawasan Antartika

Sejak stasiun penelitian Antartika didirikan di Semenanjung Antartika, para ilmuan telah mencatat sejumlah perubahan yang mengkhawatirkan.

Suhu udara rata-rata di kawasan Antartika diketahui telah meningkat sebesar 2.8 derajat Celsius dalam kurun waktu 50 tahun terakhir dan 87 persen dari bongkahan es abadi di kawasan itu sudah mencair.
 
Kabar bagus dari riset NASA terbaru menunjukan kalau mencairnya bongkahan es secara dramatis di bagian Barat Antartika kemungkinan besar disebabkan karena tingginya salju yang terjadi di Timur Antartika.
 
Tapi kabar baik ini tampaknya hanya akan berlaku sebentar.
 
Dengan semakin cepatnya skala mencairnya salju di Kutub Utara dan Greenland, sementara kenaikan permukaan air laut juga semakin  luas akibat temperature bumi yang semaki tinggi, maka satu-satunya konsekwensi yang akan terjadi adalah permukaan air laut di bumi akan semakin meningkat.
 

Costa Rica

Costa Rica bertekad mengurangi secara bertahap penggunaan bahan bakar fosil dinegaranya dengan memanfaatkan tenaga air, angin, tenaga surya dan biogas.
Costa Rica bertekad mengurangi secara bertahap penggunaan bahan bakar fosil dinegaranya dengan memanfaatkan tenaga air, angin, tenaga surya dan biogas.

Pada tahun 1948 Presiden Costa Rica, José Figueres menghapuskan anggaran untuk tentara dan mengalihkannya untuk melakukan investasi di sektor sosial, mulai dari pendidikan, konservasi dan mendirikan perusahana pembangkit listrik (ICE) yang berkomitmen untuuk energi yang berkelanjutan.
 
Saat ini perusahaan ICE tersebut justru telah menjadi rujukan utama sebagai contoh dari target paling ambisius bagi negara-negara berkembang yang berencana mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil pada 2021.
 
Dalam kurun waktu 75 hari sepanjang tahun 2015 ini, ICE telah berhasil mengalihkan seluruh kebutuhan energi listrik di negaranya pada energi terbarukan.
 
Memang masih banyak kesempatan dimana Costa Rica harus menggunakan bahan bakar fosil untuk memproduksi listrik, tapi diharapkan penggunaan tenaga air, angin, solar dan biogas secara bertahap dapat menjadi andalan Costa Rica dalam memproduksi energi di masa datang,
 
Banyak kalangan yang meragukan target itu tapi belakangan anak perempuan dari Presiden Costa Rica, Christiana Figueres menyatakan target itu akan tercapai.  Dia kini menjadi diplomat PBB yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan COP 21.
 

Kekeringan di California 

Selama 4 tahun terakhir wilayah California AS dilanda kekeringan. Sejumlah ilmuwan khawatir ini akan memicu kekeringan terburuk atau mega draught yang dapat berlangsung selama puluhan tahun.
Selama 4 tahun terakhir wilayah California AS dilanda kekeringan. Sejumlah ilmuwan khawatir ini akan memicu kekeringan terburuk atau mega draught yang dapat berlangsung selama puluhan tahun.

 

Jika ada salah satu hal yang disepakati oleh kalangan ilmuwan pada umumnya dan juga kalangan skeptis terkait perubahan iklim adalah bahwa tidak ada satu iklimpun yang dapat disalahkan  atas timbulkan kondisi tertentu dari perubahan iklim.
 
Salah satu kajian yang dilakukan oleh Badan Administrasi Atmosfir dan Kelautan Nasional AS, menyimpulkan kalau kekeringan di kawasan California lebih didorong oleh penyebab alami ketimbang pemanasan global.
 
Namun kajian lainnya dari Serika Geofisikawan Amerika mendapati kalau kekeringan yang terjadi di California merupakan yang terburuk dalam kurun waktu 1200 tahun.
 
Namun ilmuwan pada umumnya menilai kalau kekeringan itu semakin diperburuk dengan tingginya temperatur di kawasan itu yang jauh diatas kebiasaan.
 
Kemarau yang telah melanda kawasan ini selama 4 tahun terakhir telah menghabiskan anggaran pemerintah negara bagian California hingga $2 miliar.
 
Ketakutan terbesar mereka adalah ini merupakan awal dari kekeringan luar biasa yang akan berlangsung selama berpuluh-puluh tahun.
 
Banyak warga California yang mempertimbangkan untuk meninggalkan kawasan itu untuk mencari air, seperti yang dilakukan warga asli di kawasan Nevada atau "Okies" yang meninggalkan Great Plains dan pindah ke California pada masa badai debu para yang terjadi pada tahun 1930-an.
 

Perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di California 

Pengusaha baru di kawasan pantai sekitar San Francisco meraup untung dari panel cahaya matahari yang diproduksi oleh 2000 perusahaan listrik tenaga surya.
Pengusaha baru di kawasan pantai sekitar San Francisco meraup untung dari panel cahaya matahari yang diproduksi oleh 2000 perusahaan listrik tenaga surya.

 

Disaat para petani di kawasan yang dilanda kekeringan di California mungkin merugi akibat panas matahari, sebaliknya kalangan entrepreneurs di kawasan pantai di sekitar San Francisco justru menangguk keuntungan dari kondisi kekeringan ini.
 
Lebih dari 2000 perusahaan produsen listrik bertenaga matahari di kawasan itu yang mempekerjakan sekitar 55 ribu orang.
 
California saat ini masih menjadi produsen minyak besar, dimana panel-panel surya menjadi pemandangan yang biasa dijumpai layaknya peternakan surya, tetapi pemain utama dalam  investasi baru masih tetap akan dipegang oleh solar.
 

Miami

Gubernur Florida, Rick Scott menolak  menggunakan istilah perubahan iklim meskipun wilayahnya dilanda banjir besar seperti di Kota Miami beberapa tahun terakhir.
Gubernur Florida, Rick Scott menolak menggunakan istilah perubahan iklim meskipun wilayahnya dilanda banjir besar seperti di Kota Miami beberapa tahun terakhir.
 
Tingkat permukaan air laut, seperti halnya temperature sangat bervariasi di seluruh dunia.
 
Catatan gelombang ombak pasang menunjukan lautan di sekitar Selatan Florida telah meningkat sekitar 23 centimeter selama satu abad terakhir dengan tingkat ketinggian yang semakin cepat.
 
Otoritas Miami memperkirakan kenaikan permukaan air laut akan mencapai 1,524 meter atau sekitar 60 inci  pada akhir abad ini.
 
Sebagai kawasan metropolis di dataran rendah yang sering dilanda badai, Kota Miami sendiri sangat rentan.
 
Situasi ini diperburuk dengan fakta kota itu dibangun diatas tanah kapur yang berpori sehingga pada saat air laut pasang pada tingkat ekstrim air laut akan langsung menyembul ke permukaan.
 
Pemerintah daerah berencana untuk menghabiskan anggaran miliaran dollar guna membuat dinding laut, meninggikan jalan dan membuat pompa air, namun mereka memilih tidak menyebutkan "perubahan iklim" ketika mereka meminta dukungan pada negara bagian.
 
Gubernur Miami, Rick Scott menolak mengakui pemanasan global adalah konsekwensi dari perbuatan manusia dengan terus menerus mengatakan "Aku bukan seorang ilmuwan".
 
Dia membantah telah menganjurkan agar birokrat berhenti menggunakan istilah "perubahan iklim" tapi media skeptis.