ABC

Inilah Cara Unik Cegah Pemalsuan Keju Australia

Keju jenis cheddar produksi Australia semakin diminati konsumen internasional, sehingga kekhawatiran akan adanya pemalsuan juga meningkat. Namun berbeda dengan Swiss yang menerapkan sidik jadi DNA atas bakteri yang digunakan memproduksi keju mereka, di Australia pencatatan DNA justru diterapkan untuk bahan-bahan pembuat kejunya.

Pemalsuan keju-keju jenis mahal dilaporkan telah merugikan industri keju Swiss senilai 23 juta dolar setiap tahun.

Guna menangkal pemalsuan, Swiss telah menerapkan pendaftaran bakteri yang digunakan membuat keju. Jenis bakteri tersebut hanya akan diberikan kepada pembuat keju yang resmi.

Namun di Australia, jejak DNA yanga didaftarkan justru pada bahan-bahan pembuat keju dan aroma kejunya.

Kebanyakan bahan pembuat keju Australia dikembangkan oleh lembaga penelitian bernama Dairy Innovation di daerah Werribee di luar kota Melbourne.

“Kami mencatat sidik jari DNA semua bahan-bahan itu," jelasnya Dr Ian Powell dari Dairy Innovation.

Keju jenis cheddar saat ini memiliki permintaan tinggi di supermaket di negara-negara Asia karena kualitas dan rasanya yang konsisten.

“Pada dasarnya kita bisa menelusuri jejak dari mana keju itu berasal, berdasarkan konsumsi isotopic dari susu bahan pembuat keju," jelas Dr Powell.

Produksi keju butik di Australia sementara itu juga terus menarik minat pasar internasional. Salah seorang pembuat keju, Kris Lloyd, CEO Woodside Cheese di Australia Selatan, mengekspor produknya antara lain ke Italia.

Ia mendukung konsep penerapan sidik jari DNA atas bahan-bahan pembuat keju, guna mencegah pemalsuan.

Namun, keju buatan Kris Lloyd bukan saja menarik karena bahan-bahannya, tapi juga resep lain yang membuat kejunya memiliki aroma yang khas.

"Mungkin yang perlu dicatatkan sidik jari DNAnya adalah resep lain yang membuat aromanya khas tersebut," jelasnya.