ABC

Inilah Cara Kerja Antibiotik dalam Melawan Bakteri

Bagaimana cara kerja antibiotik, bagaimana bakteri melakukan resistensi?. Pertanyaan itu kadang muncul ketika kita harus mengkonsumsi obat ini. Nyatanya, antibiotik telah menyelamatkan jutaan nyawa sejak pertama kali diperkenalkan pada tahun 1940-1950-an.

Antibiotik melawan infeksi bakteri yang menyebabkan berbagai kondisi termasuk antraks, kolera, TBC, dan beberapa jenis infeksi saluran pernafasan dan saluran kencing.

Atas kapasitas bakteri dalam menyebabkan penyakit, tahukah anda? setiap bakteri tak lebih dari sebuah sel tunggal – sekantong cairan yang mengandung beberapa organ biologis penting yang butuh untuk bereproduksi. Melemahkan atau meletuskan kantong itu, atau melempar kunci pas di dalam organ, maka bakteri akan takluk.

(Foto: unalozmen /iStockphoto)

Dan itulah bagaimana cara kerja antibiotik. Sebagai contoh, penisilin adalah salah satu kelas antibiotik yang menyerang dinding sel bakteri. Ini adalah 'kulit' dari bakteri, mencengkramnya bersama-sama dan melindunginya. Setiap kali bakteri bereproduksi, ia harus mampu membelah dan membangun kembali dinding sel itu.

Dinding sel bakteri adalah titik serangan yang berguna karena mereka sangat berbeda dengan apa yang ada dalam sel kita sendiri, kata Professor Thomas Gottlieb, seorang spesialis penyakit menular dan mikrobiologi di Rumah Sakit Concord Sydney.

Resistensi

Bakteri dapat mengembangkan resistensi terhadap antibiotik melalui proses dasar evolusi – tekanan selektif dan mutasi.

Dimana bakteri tumbuh di bawah tekanan selektif, seperti antibiotik yang menyerang proses seluler fundamental, akhirnya mutasi akan datang yang memungkinkan bakteri untuk bertahan hidup dari serangan itu. Dengan pesaing non-resisten yang dieliminasi oleh antibiotik, bakteri yang resisten akan berkembang.

Bakteri juga mampu mengembangkan resistensi terhadap antibiotik majemuk dengan mengumpulkan gen dari organisme lain.

"Bakteri memiliki struktur internal yang disebut plasmid, yang merupakan alat sirkuler DNA yang dapat mengumpulkan semua faktor resistensi ini," kata Profesor Thomas.

Untuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, bakteri dapat membagi plasmid-plasmid ini dengan anak-anak mereka dan bahkan dengan satu sama lain ketika mereka berkumpul bersama-sama, seperti yang terjadi di tempat-tempat seperti usus dan kulit.

Bakteri juga dapat menggunakan atau menyesuaikan enzim mereka sendiri untuk menghancurkan antibiotik tertentu sebelum melakukan kerusakan, yang menjadi model umum resistensi, sebut Prof. Thomas.

Kesederhanaan desain bakteri juga merupakan kerusakan kita ketika menyangkut resistensi. Dengan target yang relatif sedikit  tersedia bagi antibiotik untuk menyerang, perubahan dalam satu sasaran akan mempengaruhi lebih dari satu antibiotik.

"Masalahnya adalah jika tiga atau empat antibiotik yang berbeda menggunakan target yang sama untuk membunuh bakteri, maka perubahan mutasi dapat mempengaruhi semua antibiotic itu sehingga ketika Anda mendapatkan resistensi, itu bisa mempengaruhi banyak antibiotik dan Anda mungkin kehilangan mereka semua,” jelasnya.